Bandung, 23 Oktober 2025 – Cinta sejati tak hanya diwujudkan melalui perhatian dan kasih sayang, tetapi juga lewat keputusan bijak untuk merencanakan masa depan keluarga. Semangat inilah yang diusung oleh Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat dalam kegiatan Semarak KB Pascapersalinan (KBPP) bertema “Wujud Cinta Ayah dan Ibu untuk Keluarga”. Salah satu rangkaian kegiatan tersebut adalah Webinar KBPP Series 1 yang digelar pada Rabu (23/10/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh DP3AKB Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, pengelola program KBKR, PD IBI dan PC IBI, serta fasilitas pelayanan kesehatan se-Jawa Barat. Melalui kegiatan ini, seluruh peserta berkomitmen memperkuat sinergi dalam memberikan layanan KB pascapersalinan yang mudah diakses, berkualitas, dan berkelanjutan.
Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat Dadi Ahmad Roswandi menegaskan, keberhasilan program KB pascapersalinan memerlukan kerja sama lintas sektor dan dukungan aktif dari berbagai pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Sinergi antar lembaga dan koordinasi lintas sektor menjadi faktor penting untuk menjamin akses dan kualitas pelayanan KB pascapersalinan bagi pasangan usia subur,” ujarnya.
Webinar ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Raden Vini Adiani Dewi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan dr. Ayu Angelina Ronosulistyo, Sp.OG, dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Jawa Barat.
Keduanya menekankan pentingnya pemberian layanan kontrasepsi dalam waktu 42 hari setelah melahirkan, karena terbukti efektif mencegah kehamilan yang terlalu dekat, menjaga keselamatan ibu dan bayi, serta berkontribusi menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), total fertility rate (TFR), dan prevalensi stunting.
Melalui kegiatan ini, BKKBN Jawa Barat berharap semakin banyak keluarga yang menyadari bahwa perencanaan keluarga adalah wujud nyata cinta dan tanggung jawab ayah serta ibu demi tumbuhnya generasi yang sehat dan berkualitas.
















