Nurhadi Kritik Kebijakan RPM Kesehatan yang Dinilai Berpotensi Rugikan Industri Tembakau

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 13 November 2024 - 06:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi, dari Fraksi Partai NasDem, lugas menyuarakan keresahannya terhadap kebijakan Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) yang sedang dipertimbangkan. “Pintar belum tentu bijaksana,” papar Nurhadi mengkritik keras kebijakan RPMK yang ia anggap bisa berdampak negatif bagi para petani tembakau, pedagang, dan pekerja industri rokok saat diskusi forum legislasi Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) di Gedung Nusantara, Senayan, Selasa (12/11/2024).

Ia mengungkapkan kekecewaannya atas sikap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, yang ia nilai kurang bijaksana dalam mempertimbangkan dampak ekonomi. “Pak Menteri Kesehatan ini pintar, tapi nggak bijaksana,” ujar Nurhadi, menggambarkan betapa kebijakan yang hanya memikirkan kesehatan fisik masyarakat tanpa memedulikan kesehatan ekonomi bisa menjadi masalah besar.

Nurhadi menggunakan analogi yang sederhana namun kuat. “Kalau kita naik mobil di tengah sawah dan ada kerbau lewat, kita harus berhenti dulu. Kalau merasa benar lalu terus jalan, bisa-bisa kita tabrakan, kerbaunya mati, dan petaninya rugi,” jelasnya.

Baca Juga :  Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat Gandeng PWNU Jabar Wujudkan Quick Wins

Aspirasi Petani dan Pekerja Industri Tembakau 

Sebagai anggota DPR yang mewakili daerah di mana industri tembakau menjadi urat nadi perekonomian, Nurhadi menyampaikan kekhawatiran mendalam terhadap nasib para petani tembakau dan pekerja industri rokok. Ia mengungkapkan bahwa berbagai elemen masyarakat, seperti petani cengkeh, pedagang ritel, dan karyawan pabrik rokok, akan mengalami imbas negatif jika RPMK tersebut disahkan tanpa mempertimbangkan sisi ekonomi.

“Dalam rapat dengan Kementerian Kesehatan, saya satu-satunya anggota Komisi IX yang bertanya soal RPMK ini. Fraksi NasDem sudah mengarahkan saya untuk mengawal kebijakan ini, agar dampaknya tidak merugikan masyarakat,” katanya. Ia menjelaskan bahwa fraksinya terus berupaya memastikan kebijakan yang diambil nantinya dapat mewadahi kepentingan orang banyak dan tidak hanya berfokus pada satu aspek saja.

Kompleksitas Dampak Ekonomi: Potensi Kehilangan Rp308 Triliun 

Baca Juga :  Bening, Inovasi Kecamatan Bandung Kidul Entaskan Stunting

Nurhadi juga mengingatkan pemerintah akan potensi kerugian besar jika RPMK tersebut diberlakukan. “Potensi kehilangan pemasukan negara mencapai Rp308 triliun rupiah,” tegasnya. Menurutnya, pemasukan dari pajak dan cukai tembakau sangat besar, dan jika RPMK memukul industri ini terlalu keras, dampaknya bisa meluas hingga ke pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan di atas 5%. “Jika kebijakan ini diterapkan tanpa pertimbangan yang matang, kita bisa kehilangan target pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Seruan untuk Kebijakan yang Bijak dan Partisipatif Diskusi yang digelar di tengah suasana yang penuh perhatian itu dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari asosiasi petani tembakau, gabungan pabrik rokok, hingga perhimpunan pesantren dan pedagang kelontong. Kehadiran mereka menegaskan betapa pentingnya kebijakan yang inklusif dan partisipatif. “Kami dari Fraksi NasDem akan terus mengawal ini. Kita butuh keputusan yang bijak, bukan yang hanya memihak satu sisi,” ucap Nurhadi.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir
HUT ke-1, Doksis Doakan RS Unpad Jadi Pelopor Pelayanan Unggul
KNKT Beberkan Kronologi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:10 WIB

Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun

Kamis, 24 Juli 2025 - 19:32 WIB

Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan

Kamis, 24 Juli 2025 - 09:43 WIB

Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB