Stasiun Geofisika Aceh Besar menggelar kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami yang diadakan di Aula Hotel Grand Permatahati Banda Aceh pada hari Selasa (06/08/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami. Diawali dengan laporan kegiatan yang disampaikan oleh Andi Azhar Rusdin, S.Si., M.Sc. selaku Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si.
Beliau menyampaikan bahwa keberadaan sumber-sumber gempa bumi seperti zona subduksi di pantai barat Aceh serta beberapa segmen patahan yang aktif mendorong masyarakat Aceh untuk harus selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Sehingga diharapkan seluruh peserta untuk mengikuti rangkaian kegiatan ini dengan penuh semangat dan sungguh-sungguh.
Turut hadir sekaligus membuka acara Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya, S.T., M.E. Dalam sambutannya beliau memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BMKG karena menyelenggarakan kegiatan ini di Banda Aceh. “Saya berharap agar kegiatan ini tidak hanya berhenti pada lebih kurang 60 peserta ini saja,melainkan mampu menyebarluaskan kepada masyarakat lainnya agar manfaatnya bisa dirasakan oleh semua orang”, seru Ade dalam sambutannya.
Selain itu, Anggota Komisi V DPR RI, H.Irmawan, S.Sos., MM. yang hadir secara daring, menyampaikan dalam sambutannya bahwa kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami ini sangatlah penting untuk wilayah-wilayah yang rawan akan bencana gempa bumi dan tsunami di Indonesia. Harapannya, semoga kegiatan ini juga dapat dilaksanakan di Kabupaten Kota lainnya di wilayah Aceh yang lainnya.
Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 60 orang yang terdiri dari unsur masyarakat (Gampong Jawa, Gampong Deah Glumpang, Gampong Mon Ikeun, Gampong Lam Kruet) sebagai perwakilan desa yang menjadi Tsunami Ready Community wilayah Aceh, TNI-POLRI, Media, Sekolah, PMI, PT. SBA, serta SKPD terkait lainnya. Kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami (SLG) tahun 2024 di Banda Aceh dan Aceh Besar diselenggarakan untuk memperingati dua dekade sejak bencana dahsyat tsunami melanda wilayah Aceh pada tahun 2004.
Mengusung tema “Membangun budaya masyarakat tanggap gempa bumi dan tangguh tsunami di Kota Banda Aceh dan Kab. Aceh Besar”, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Tsunami Ready Community untuk empat desa yang telah dipilih dan kemudian akan mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai desa yang tanggap menghadapi bahaya tsunami. Pengakuan ini memberikan banyak manfaat dan dampak positif. Desa-desa di Banda Aceh dan Aceh Besar menunjukkan kesiapan dan kemampuan yang tinggi dalam menghadapi bencana, yang meningkatkan citra dan kepercayaan dunia terhadap kemampuan kita dalam mengelola risiko bencana melalui kelengkapan dokumen 12 indikator Tsunami Ready Community. Hal ini juga membuka peluang untuk kerjasama internasional dan menarik minat wisatawan yang ingin belajar tentang kesiapsiagaan bencana di Aceh.
Ditutup dengan pemberian cinderamata oleh BMKG kepada Pemerintah Kota Banda Aceh, Kab. Aceh Besar dan PT. Solusi Bangun Andalas (SBA) serta foto bersama seluruh peserta. Kegiatan ini diharapkan dapat terus meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana. Semangat dan upaya masyarakat ini juga akan memberikan manfaat bagi generasi yang akan datang dan menjadi amal jariah bagi seluruh masyarakat yang terlibat. Harapannya, kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat besar, memperkuat kerjasama antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat dalam membangun komunitas yang tangguh menghadapi bencana.