Delegasi World Water Forum ke-10 Terpukau Balinese Water Purification Ceremony

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 20 Mei 2024 - 15:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rangkaian kegiatan World Water Forum ke-10 resmi dimulai dengan diawali penyelenggaraan side event “Balinese Water Purification Ceremony” yang berlangsung di Pantai Surf Surf By The Wave, Kawasan Ekonomi Khusus Kura Kura Bali, Denpasar, Sabtu (18/5/2024).

Para delegasi yang mengikuti rangkaian tersebut mengaku antusias. Salah satunya adalah Louise Heegard dari DHI Water and Environment, sebuah perusahaan konsultan teknik dan pengembangan perangkat lunak asal Denmark.

Louise Heegard yang baru pertama kali mengunjungi Bali terkesan dengan seluruh kegiatan khususnya upacara Sagara Kerthi karena memiliki makna amat dalam terhadap alam. Hal ini menunjukkan masyarakat yang begitu menghargai segala unsur alam dalam kehidupan sehari-hari.

“Ini sangat luar biasa, saya sangat happy bisa melihat (upacara) ini yang begitu menghormati alam,” kata Louise.

Sagara Kerthi merupakan tindakan terpuji untuk merawat dan menyucikan laut secara niskala. Laut selain sebagai sumber air juga merupakan habitat terluas dari makhluk hidup, sehingga upacara ini digelar bertepatan dengan hari baik untuk memuliakan satwa yaitu Rahina Tumpek Uye.

Upacara ini bertujuan memohon anugerah agar laut tetap bersih dan lestari sehingga manusia hidup sejahtera dan bahagia.

“Saya sangat cinta dengan upacara ini, dan semoga kekayaan budaya seperti ini dapat terus menjaga tempat (alam) ini selalu bersih,” kata Louise.

Hal senada disampaikan Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon. Ia mengaku takjub dengan pembukaan World Water Forum ke-10 yang dimulai dengan mengangkat tradisi dan kearifan lokal masyarakat Bali yang sejalan dengan pelestarian air sebagai sumber kehidupan. “Kegiatan sore ini adalah upacara yang luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga :  Ada 21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Ia pun meyakini World Water Forum ke-10 di Bali menjadi penyelenggaraan forum air dunia yang paling sukses dan menjadi kejayaan diplomasi bagi Indonesia.

“Sejak 30 tahun lalu (berdirinya WWC) ini (penyelenggaraan) yang paling profesional dan efisien yang saya lihat,” kata Loic Fauchon.

Rangkaian Balinese Water Purification Ceremony

Upacara Sagara Kerthi dimulai dengan prosesi pemujaan dengan gelaran tarian sakral sebagai media persembahan. Tarian tersebut adalah Topeng Panasar, Sang Hyang Jaran, Sang Hyang Dedari, Baris Cerkuak, Rejang Putri Maya, dan Tari Topeng Sidikarya.

Setelah itu dilakukan sembahyang bersama dengan dipimpin pendeta dan seluruh umat Hindu yang hadir. Prosesi diakhiri dengan pelepasan satwa ke alam liar. Satwa tersebut di antaranya 1.000 ekor tukik, 1.000 ekor burung, dan 5 ekor penyu.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Balinese Water Purification Ceremony adalah salah satu dari rangkaian kegiatan dalam World Water Forum ke-10 yang menampilkan ragam kebudayaan Indonesia khususnya Bali.

“Nanti juga akan ada gala dinner di Garuda Wisnu Kencana. Juga ada field trip bagi delegasi ke Jatiluwih untuk melihat sistem pengairan Subak, juga trip ke Pura Besakih, Kintamani, juga beberapa destinasi lain yang memuliakan air. Selain itu juga ada Bali Street Carnival,” kata Menparekraf Sandiaga seraya mengatakan Bali Street Carnival mengangkat tema “Samudra Cipta Peradaban” yang dimaknai sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta.

Pawai yang akan berlangsung pada 20 Mei 2024 akan diikuti enam sanggar seni dan melibatkan sekitar 1.200 seniman.

Baca Juga :  bank bjb Hadirkan Program Amazing SurePrize, Tempatkan Dana Bisa Dapat Hadiah Cashback Hingga Kendaraan Bermotor

Menparekraf Sandiaga mengatakan hingga saat ini tercatat sudah ada 20 ribu delegasi yang mendaftar dan jika ditambahkan dengan rombongan dari masing-masing delegasi diperkirakan sudah ada 46 ribu peserta yang hadir. Ia pun optimistis saat acara pembukaan nanti target 50 ribu peserta World Water Forum ke-10 dapat tercapai.

“Oleh karena itu kita harus melayani dengan baik, kita harus pastikan bahwa kualitas dari penyelenggaraan, bukan hanya substansi tapi juga bagaimana kita menjaga kebersihan lingkungan bisa kita pastikan,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Terkait dampak dari penyelenggaraan World Water Forum ke-10, yang dapat dengan mudah terlihat adalah peningkatan okupansi kamar hotel serta layanan transportasi. Bahkan harus sampai mendatangkan layanan dari luar Pulau Bali.

“Produk-produk UMKM ekonomi kreatif juga sudah banyak terpesan, tapi tentunya kita ingin melibatkan lebih luas lagi sehingga dampak dari penyelenggaraan event semakin luas,” ujar Sandiaga.

Para delegasi di harapkan dapat memperpanjang lama tinggal dengan mengunjungi beberapa destinasi seperti Lombok, Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, dan beberapa destinasi lainnya. “Destinasi yang menawarkan pariwisata hijau yang berkelanjutan dan berkualitas serta inklusif yang memberikan dampak ekonomi masyarakat,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Turut hadir saat Balinese Water Purification Ceremony adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas. (Birkom Parekraf/TR/Elvira Inda Sari)

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan
OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu
Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif
Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen
Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025
Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 21:58 WIB

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan

Kamis, 25 September 2025 - 23:33 WIB

OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen

Rabu, 24 September 2025 - 14:48 WIB

Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025

Berita Terbaru

KlopHealth

6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk, Bikin Makin Parah

Kamis, 25 Sep 2025 - 17:19 WIB

KlopHealth

Rahasia Sehat di Balik Jagung Rebus: Rendah Lemak, Kaya Nutrisi

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB