Mantan Presiden Amerika Donald Trump dari Partai republik terpilih sebagai presiden ke-47 pada Rabu (6/11) pagi setelah menang di beberapa negara bagian utama, termasuk Pennsylvania dan Wisconsin, dengan mengalahkan calon presiden dari Partai Demokrat Wakil Presiden Kamala Harris.
Dalam sistem pemilu Amerika Serikat, di mana pemilihan presiden dihitung berdasarkan serangkaian pemilihan negara bagian, baik Harris maupun Trump dengan cepat dinyatakan sebagai pemenang setelah pemungutan suara ditutup pada Selasa (5/11) di negara-negara bagian di mana partai mereka memperoleh dengan jelas meraup dukungan mayoritas. Sementara itu, tujuh negara bagian yang disebut sebagai medan pertempuran diperkirakan akan memberikan keseimbangan dan menentukan pemenangnya.
Untuk dapat menang minimal harus memperoleh 270 suara elektoral yang diperlukan untuk meraih mayoritas. Saat ini trum sudah memperoleh 277 suara elektoral sedangkan Kamala Harris memperoleh 224 suara elektoral.
Trump terus melaju dengan meraih kemenangan penting. Dia meraup setidaknya 267 dari 270 suara elektoral yang diperlukan untuk meraih mayoritas dengan kemenangan di Pennsylvania, Georgia dan North Carolina. Harris harus memenangkan semua negara bagian tersisa, termasuk Michigan, Wisconsin, Nevada, dan Arizona.
Negara bagian Wisconsin memastikan kemenangan Trump pada Rabu dini hari.
Selain itu, Partai Republik mengambil alih kendali di Senat yang beranggotakan 100 orang pada Selasa (5/11) malam. Namun, belum diketahui partai mana yang akan mengendalikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika..
Dukutip dari VOA Indonesia, Trump mengklaim kemenangan pada Rabu (6/11) pagi sambil mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya pada acara di Florida.
“Ini adalah gerakan yang belum pernah dilihat sebelumnya, dan sejujurnya, saya yakin ini adalah gerakan politik terbesar sepanjang masa,” kata Trump.
Dia berjanji untuk “memperbaiki perbatasan kita” dan “memperbaiki segala sesuatu di negara kita.”
Trump juga mengatakan dia akan berupaya mewujudkan “Amerika yang kuat, aman, dan sejahtera.”
Seorang pejabat kampanye Harris mengatakan kepada kerumunan pendukungnya di Washington bahwa Wakil Presiden Amerika itu tidak akan berpidato di pertemuan tersebut dalam semalam. Namun Harris direncanakan akan memberikan pernyataan pada Rabu malam.
Seandainya Wakil Presiden Kamala Harris menang, dia akan menjadi presiden perempuan pertama di Amerika. Kemenangan Trump akan menjadikannya pemimpin AS pertama sejak Grover Cleveland pada 1890-an yang menjabat secara tidak berturut-turut.
Presiden berikutnya akan dilantik untuk masa jabatan empat tahunnya pada 20 Januari 2025.