Senandung Bandung Tempo Dulu

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 15 September 2024 - 22:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tak terasa Bandung memasuki usia yang ke 214. Saya yang besar kecil di Bandung, walaupun ” leluhur ” asli Solo, se-daerah dengan presiden kita, yang sebentar lagi memasuki purna tugas. Apapun ceritanya, apapun masakannya. Kita ucapkan terima kasih pada Presiden Jokowi dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Orang bijak bilang ” tidak ada gading yang tak retak” tidak ada manusia yang sempurna. Yang ada hanya roko sampurna.

Saya termasuk golongan perusahaan pita rekaman Remaco yang artinya remaja kolot. Hehe..

Orang sekarang mungkin ada yang tidak tahu apa itu Remaco, tempat rekaman grup musik atau penyanyi terkenal kala itu. Grup musik Koes Plus, The Mercys, Panbers, sudah pasti mengeluarkan Album dengan lebel Remaco.
Makana diplesetkan :” maneh mah Remaco remaja kolot” . Jadi sangat hapal wajah Bandung tempo dulu, sekitar tahun 70-an. Karena waktu SD, saya termasuk golongan jarambah tukang ulin. Suka diajak kakak saya ngurilingan Kota Bandung make sepedah merk Phoenix Da baheula jarang nu boga motor.

Dulu mah sepeda juga dipajak, istilah dulu mah dipeneng. Jadi kalau ada razia sepeda, mun sudah ditempelan peneng aman.

Baca Juga :  Pemkot Cimahi Sediakan Lapangan Kerja Lewat Program Padat Karya

Bapak Almarhum, yang pensiunan tangtara dengan pangkat terakhir letnan kolonel pasti berpindah pindah tempat ( maklum tangtara) sampai akhirnya pensiun di Bandung.

Walaupun saya anak kolong, begitu orang nyebut bila anak tentara. Tetapi saya tidak ” belagu ” kaya orang kebanyakan ( naon nu rek dipake sombong) biasanya waktu dulu mun anak tentara sok “lalegek”. Apalagi anak seorang perwira.

Waktu SMA, ada teman saya yang anak tentara mamawa pistol ka sakola, dengan tujuan gagayaan. Kapanggih nu jadi urusan tetap we kolotna.

Menyambut hari jadi Kota Bandung yang ke 214, saya mencoba bernostalgila eh nostalgia tentang Kota Bandung, kita mulai di daerah saya tinggal dulu, Kiaracondong.

Konon kabarnya kata Kiaracondong diambil dari nama pohon, yang namanya pohon Kiara. Dulu di sepanjang sungai di Kiaracondong banyak ditumbuhi pohon Kiara. Ada salah satu pohon yang unik pohon Kiara yang nyondong ke sungai. Karena keunikan, akhirnya jalan tersebut dinamai Kiara Condong yang sekarang Jalan Ibrahim Adjie.

Baca Juga :  Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE, Momentum Perkokoh Kerukunan dan Toleransi di Kota Bandung

Terus ada daerah Kebon Gedang yang memang dulu di daerah itu banyak pohon Gedang ( pepaya).

Ada juga Warung Jambu, yang sekitar tahun 1970 an, banyak yang berjualan jambu batu, di warung-warung makana disebut Warung Jambu. Dulu tahun 1980 an. di sekitar Jalan Warung Jambu ( Warjam) adalah ” Las Vegas” nya Kiaracondong. Sebelum judi dilarang daerah Warjam terkenal karena daerah belingnya, perjudian semarak di jalan itu. Dari lotre endog asin sampe unyeng dan dadu ada disana. Bahkan ” ngadu muncang” pun ada. Orang akan malu kalau menyebutkan rumahnya di Warung Jambu.

Di daerah itu juga ada sekolah legendaris yang sekarang bernama SDN Warung Jambu, mungkin berdiri sekitar tahun 1960 an kalau dulu bernama SD Kiaracondong.

Kebon Jayanti, mungkin sebagian orang tak tahu bahwa dulunya kenapa dinamai Kebon Jayanti karena banyak pohon Jayanti. Sekarang pohon Jayanti tinggal namanya Kebon Jayanti. Pohon Jayantina mah duka kamana.

Bersambung…

Hari Sinastrio
( Pemerhati Sejarah Kota Bandung)

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dedi Mulyadi Pasang Badan Bela Sekda Herman: “Bukan Sekadar Pejabat Kantoran”
Bima Arya Sebut Program Lembur Katumbiri Kota Bandung Cara Cerdas Bangun Kolaborasi
Kepala DKPP Kota Bandung Tegaskan Pengendalian Kucing Liar dan Pemeriksaan Kurban
Farhan: Paguyuban Pasundan Berkontribusi Besar terhadap Pendidikan di Kota Bandung
Kabar Gembira! Insentif Guru Ngaji di Kota Bandung Segera Cair
Bandung Tuan Rumah ASEAN-India Artists Camp Exhibition, Karya 20 Seniman Mancanegara Tampil di BCH
Pemda Kota Bandung dan Pemdaprov Jabar Kompak Tata Ulang Jalan Pasteur, Warung dan Parkir Liar Ditertibkan
Farhan Inisiasi Wisata Sawah dan Urban Farming di Tengah Kota

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 19:38 WIB

Dedi Mulyadi Pasang Badan Bela Sekda Herman: “Bukan Sekadar Pejabat Kantoran”

Selasa, 20 Mei 2025 - 11:17 WIB

Bima Arya Sebut Program Lembur Katumbiri Kota Bandung Cara Cerdas Bangun Kolaborasi

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:13 WIB

Kepala DKPP Kota Bandung Tegaskan Pengendalian Kucing Liar dan Pemeriksaan Kurban

Senin, 14 April 2025 - 09:40 WIB

Farhan: Paguyuban Pasundan Berkontribusi Besar terhadap Pendidikan di Kota Bandung

Sabtu, 12 April 2025 - 07:29 WIB

Kabar Gembira! Insentif Guru Ngaji di Kota Bandung Segera Cair

Berita Terbaru

KlopHealth

Proses Pembuatan Toge: Mudah, Sehat, dan Penuh Nutrisi

Senin, 21 Jul 2025 - 12:05 WIB

KlopHealth

Toge: Si Kecil yang Kaya Gizi dan Manfaat Besar untuk Kesehatan

Senin, 21 Jul 2025 - 10:54 WIB