Pesawat latih sipil jenis Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan registrasi PK‑S126 jatuh di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu pagi, 3 Agustus 2025. Marsma TNI Fajar Adriyanto yang saat itu aktif menjabat sebagai perwira TNI Angkatan Udara bertindak sebagai pilot dan dinyatakan meninggal dunia setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja.
Almarhum dikenal sebagai perwira aktif TNI AU dan penerbang senior F‑16 dengan callsign “Red Wolf”. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992. Sepanjang karier militernya, ia pernah menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2019–2020), Kapuspotdirga, Aspotdirga Koopsudnas, dan terakhir sebagai Kapoksahli Kodiklatau sejak Desember 2024.
Latihan pesawat tersebut merupakan bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan penerbang sipil olahraga dirgantara FASI yang berada di bawah binaan TNI AU. Pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja sekitar pukul 09.08 WIB dan hilang kontak sekitar pukul 09.19 WIB. Tim SAR menemukan pesawat terjatuh tak jauh dari TPU Astana, Ciampea.
Co‑pilot yang menjadi penumpang adalah Roni Ahmad, yang berasal dari kalangan penerbang aktif FASI. Ia selamat namun mengalami luka serius dan saat ini masih dirawat intensif.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, menegaskan bahwa pesawat PO‑S126 dalam kondisi laik terbang. Surat izin terbang (SIT/1484/VIII/2025) telah diterbitkan oleh Lanud Atang Sendjaja, dan pesawat dinilai aman sebelum lepas landas. Namun penyebab kecelakaan masih dalam tahap investigasi.
Marsma Fajar Adriyanto mendapat penghormatan tinggi dari keluarga besar TNI AU. Sosoknya dikenal luas sebagai sosok berdedikasi tinggi, profesional, dan inspiratif bagi generasi penerbang militer Indonesia. Almarhum juga sempat menjadi bagian dari tim tempo-tempo curam dalam insiden di langit Pulau Bawean tahun 2003, ketika menjalani misi udara menghadapi F‑18 Hornet Angkatan Laut AS.
Saat ini jenazah almarhum sedang menjalani pemulasaran di RSAU Lanud Atang Sendjaja, dan lokasi jatuh pesawat telah diamankan oleh aparat. TNI AU menyampaikan belasungkawa mendalam dan menghormati proses investigasi demi pengungkapan penyebab kejadian ini.