Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, S.P.Dlp, M.H.Kes, mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, bertakziyah ke rumah orang tua almarhumah beserta dua anaknya yang meninggal akibat bunuh diri di Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
Dalam kesempatan itu, Menteri Arifah menyampaikan belasungkawa mendalam dan mendoakan almarhumah serta kedua anaknya. Ia menekankan pentingnya memperkuat ketahanan keluarga agar peristiwa tragis serupa tidak terulang.
“Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam rumah tangga. Apa yang dirasakan suami atau istri harus bisa dikomunikasikan, sehingga tidak ada hambatan untuk menyampaikan masalah atau unek-unek. Selain itu, kepedulian antarwarga juga diperlukan. Jika melihat tetangga mengalami masalah, mari kita tanyakan dengan empati, agar mereka merasa tidak sendirian,” ungkap Arifah.
Ia menambahkan, Kementerian PPPA telah menyediakan layanan pengaduan melalui Call Center SAPA 129, yang tidak hanya menerima laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak, tetapi juga persoalan keluarga atau rumah tangga yang membutuhkan perhatian.
Sementara itu, Kepala DP3AKB Jabar, dr. Siska Gerfianti, menegaskan pentingnya memperkuat perlindungan perempuan dan anak serta meningkatkan layanan dukungan psikologis, konseling, edukasi, dan pemberdayaan keluarga. “Anak-anak berhak hidup dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang. Masyarakat harus lebih peduli jika ada tetangga yang mengalami tekanan hidup, serta mendorong mereka untuk mengakses layanan konseling atau dukungan psikososial,” jelasnya.
DP3AKB Jabar saat ini menyediakan berbagai layanan dan program, di antaranya:
- PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga): konseling, konsultasi, edukasi keluarga (hotline 0856-4380-8032).
- Sekolah Parenting Ayah dan Ibu: pembelajaran keterampilan mengasuh anak.
- Sekolah Pranikah: bekal untuk calon pengantin.
- Sekolah Perempuan: pemberdayaan dan peningkatan kapasitas perempuan.
- Jabar Cekas: edukasi masyarakat untuk berani mencegah kekerasan.
Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses layanan melalui UPTD PPA di kabupaten/kota serta Call Center SAPA 129.
“Mari jadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk memperkuat kepedulian bersama, membangun ketahanan keluarga, dan memastikan perempuan serta anak di Jawa Barat hidup dengan aman dan terlindungi,” tutup dr. Siska.