KlopakIndonesia – Suasana pasar tradisional di Jawa Barat kembali ramai. Riuh suara pedagang dan tawar-menawar pembeli kini terasa lebih hidup, dipenuhi oleh masyarakat yang berbondong-bondong datang. Bukan tanpa alasan, gelombang kepercayaan publik terhadap pasar tradisional ini meningkat setelah kasus beras-oplosan’>beras oplosan berhasil diungkap oleh Menteri pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPW APPSI) Jawa Barat, Yudi Setia Kurniawan, menyambut baik langkah tegas tersebut. “Langkah cepat dan tegas Pak Menteri pertanian dalam membongkar praktik curang beras-oplosan’, beras oplosan adalah bentuk nyata perlindungan terhadap konsumen dan pedagang kecil. Kami di APPSI Jabar menyambut baik hal ini,” ujar Yudi.
Menurut Yudi, tindakan ini tidak hanya membuka mata masyarakat akan pentingnya pengawasan pangan, tetapi juga membawa dampak positif yang signifikan bagi para pedagang kecil. Setelah kasus ini mencuat, masyarakat di Jawa Barat terlihat kembali menyerbu pasar tradisional. Mereka mencari beras yang dianggap lebih terjamin kualitas dan keasliannya.
“Ini menjadi momentum baik bagi pasar tradisional untuk kembali mendapatkan kepercayaan publik,” tambah Yudi. Ia menjelaskan bahwa di pasar, masyarakat bisa langsung melihat kualitas beras, memilihnya sendiri, dan berinteraksi langsung dengan penjual. “Tidak ada yang ditutupi,” tegasnya.
Fenomena ini mengingatkan kembali pada peran penting pasar tradisional sebagai benteng pertahanan pangan yang jujur dan transparan. Kasus beras-oplosan’>beras oplosan yang berhasil diungkap Kementerian pertanian beberapa hari lalu, yang melibatkan praktik pencampuran beras premium dengan beras berkualitas rendah, memang telah menghebohkan publik. Namun, berkat respons cepat pemerintah, kepercayaan yang sempat goyah kini mulai pulih.
APPSI Jawa Barat pun tidak tinggal diam. Yudi mengimbau pemerintah untuk terus memperkuat pengawasan rantai distribusi pangan, khususnya beras dan minyak goreng, agar praktik serupa tidak terulang. “Kami akan meningkatkan koordinasi dengan para pedagang, melakukan edukasi tentang pentingnya menjaga kualitas dan kejujuran dalam berdagang. Ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat yang sudah mulai pulih,” tutupnya penuh harap.