Jawa Barat, 10 September 2025 – Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat menggelar Sosialisasi Pencatatan dan Pelaporan pada Aplikasi SiDaya (Lanjut Usia Berdaya) secara daring. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Perwakilan, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, yang menekankan pentingnya pemanfaatan bonus demografi untuk mendukung Indonesia Emas 2045 sekaligus mengantisipasi peningkatan jumlah lansia di Jawa Barat.
“Berdasarkan data BPS, jumlah lansia di Jawa Barat tahun 2025 mencapai 5,8 juta jiwa atau 11,48% dari total penduduk, meningkat dibanding tahun sebelumnya. Kondisi ini perlu direspons dengan program strategis agar lansia tetap sehat, produktif, dan berdaya,” ujar Dadi.
Sebagai salah satu Quick Win Bangga Kencana, SiDaya hadir dengan lima menu utama:
- Pemeriksaan kesehatan lansia
- Pelatihan dan pendampingan perawatan jangka panjang (PJP) berbasis keluarga
- Sekolah Lansia BKL
- Kartu SiDaya
- Pengembangan lansia entrepreneur
Melalui aplikasi SiDaya, seluruh kegiatan dan hasil pemeriksaan dapat dicatat serta dilaporkan secara akurat untuk mendukung peningkatan kualitas hidup lansia.
Dalam paparannya, Hartatik Sulistyoningsih dari Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan menjelaskan fitur utama aplikasi SiDaya, mulai dari registrasi, verifikasi, hingga pencatatan data kesehatan. Ia menegaskan bahwa tujuan besar SiDaya adalah mewujudkan lansia tangguh, sehat, mandiri, merasa aman, dan berpartisipasi aktif sesuai minat dan potensinya.
Di tahun 2025, target Jawa Barat mencakup:
- 175.539 lansia mendapatkan pemeriksaan kesehatan
- 4.710 kader BKL menerima pelatihan PJP
- 4.213 lansia mengikuti sekolah lansia
Dengan optimalisasi penggunaan aplikasi SiDaya, diharapkan capaian program dapat meningkat signifikan. Sinergi antara pemerintah, kader, dan masyarakat diyakini menjadi kunci menghadirkan lansia sehat, mandiri, dan berdaya, sekaligus memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045.