Kemendukbangga/BKKBN dan BRIN Lakukan Uji Petik Keluarga Berisiko Stunting di Cianjur

- Jurnalis

Jumat, 17 Oktober 2025 - 06:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan Uji Petik dan Pemantauan Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 15–16 Oktober 2025.

Kegiatan ini menitikberatkan pada pemanfaatan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (ELSIMIL) sebagai alat pemantauan kondisi keluarga berisiko stunting. Melalui kegiatan tersebut, BRIN dan Kemendukbangga menilai efektivitas ELSIMIL sekaligus mengukur peran pendamping keluarga dalam mendukung pencegahan stunting di tingkat lapangan.

Baca Juga :  Makna Idul Adha bagi Bangsa Indonesia dan Para Peternak: Momentum Ibadah, Solidaritas, dan Ketahanan Ekonomi

Uji petik dilakukan di dua kecamatan, yakni Ciranjang dan Bojongpicung, dengan melibatkan 60 responden keluarga berisiko stunting. Pada hari pertama, peserta mengisi kuesioner yang disiapkan tim peneliti, sementara hari kedua diisi dengan kunjungan rumah dan wawancara mendalam untuk memastikan validitas data serta status responden sebagai sasaran KRS.

Direktur Bina IMP Kemendukbangga/BKKBN, Mahyuzar, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah penting untuk melihat sejauh mana aplikasi ELSIMIL berperan dalam mendeteksi risiko stunting sejak dini.

“Pemantauan melalui ELSIMIL memberikan gambaran menyeluruh tentang kesiapan pasangan usia subur dalam menghadapi kehamilan dan mengasuh anak—baik dari aspek kesehatan, gizi, maupun lingkungan. Hasil uji petik ini akan menjadi bahan evaluasi sekaligus rekomendasi kebijakan bagi penguatan strategi nasional percepatan penurunan stunting di berbagai daerah,” ujarnya.

Baca Juga :  80 Persen Beras SPHP Dioplos Jadi Premium, Konsumen Rugi Rp99 Triliun per Tahun

Selain menghasilkan data berbasis lapangan, kegiatan ini juga menjadi bentuk sinergi antara lembaga riset dan lembaga pelaksana program pembangunan keluarga. Kolaborasi antara Kemendukbangga/BKKBN dan BRIN diharapkan dapat memperkuat kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas keluarga Indonesia.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

DADI AHMAD ROSWANDI NAHKODAI IKASMANTIKA 2025–2030, DARI NOSTALGIA JADI KOLABORASI
Kemendukbangga/BKKBN Jabar Gencarkan Sosialisasi 1.000 HPK di Karawang, Dorong Percepatan Penurunan Stunting
Duta GenRe Jawa Barat Siap Berlaga di Ajang ADUJAK Nasional 2025, Kaper BKKBN Jabar Beri Pesan Inspiratif
Lowongan Kerja Binapemdes Kemendagri 2025 untuk Lulusan S1 dan D4, Ini Kualifikasi Lengkapnya
Wamendikdasmen Apresiasi Keberhasilan SMKN 1 Tasikmalaya Salurkan Lulusan Berkompetensi ke Jepang
Lebih dari 7.000 Peserta Ikuti Orientasi Pengelola Rumah Data Kependudukan KemendukBangga/BKKBN Jabar
BKKBN Jabar Gelar Training Awareness SNI ISO 37001:2016, Perkuat Budaya Integritas dan Anti Penyuapan
Perkuat Kompetensi Global, Bahasa Inggris Akan Wajib Pada Sekolah Dasar Mulai TA 2027/2028

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 09:44 WIB

DADI AHMAD ROSWANDI NAHKODAI IKASMANTIKA 2025–2030, DARI NOSTALGIA JADI KOLABORASI

Jumat, 17 Oktober 2025 - 22:36 WIB

Kemendukbangga/BKKBN Jabar Gencarkan Sosialisasi 1.000 HPK di Karawang, Dorong Percepatan Penurunan Stunting

Jumat, 17 Oktober 2025 - 21:10 WIB

Duta GenRe Jawa Barat Siap Berlaga di Ajang ADUJAK Nasional 2025, Kaper BKKBN Jabar Beri Pesan Inspiratif

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:01 WIB

Lowongan Kerja Binapemdes Kemendagri 2025 untuk Lulusan S1 dan D4, Ini Kualifikasi Lengkapnya

Jumat, 17 Oktober 2025 - 12:54 WIB

Wamendikdasmen Apresiasi Keberhasilan SMKN 1 Tasikmalaya Salurkan Lulusan Berkompetensi ke Jepang

Berita Terbaru