Cegah Anak Putus Sekolah, Dinas Pendidikan Kota Cimahi Berikan Pendampingan Kepada Guru BK dan Layanan Konseling Anak Rawan Putus Sekolah

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 28 Agustus 2024 - 12:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banyaknya kasus anak yang putus sekolah masih menjadi persoalan yang mendasar bagi Indonesia. Dinas Pendidikan Kota Cimahi mengidentifikasi masih terdapatnya kasus anak putus sekolah di Kota Cimahi pada jenjang SD dan SMP. Kasus anak putus sekolah yang terjadi berdasarkan data pada Dashboard Verifikasi Validasi Anak Tidak Sekolah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kondisi pendidikan Kota Cimahi saat ini memiliki permasalahan berupa kasus Drop Out (DO) Sekolah Dasar 389 kasus dan 544 Kasus Lulus Tidak Melanjutkan (LTM) SD, 475 Kasus DO SMP dan 760 kasus LTM SMP (Sumber : https://pd.data.kemdikbud.go.id per Mei 2024). Untuk mencegah dan mengurangi anak putus sekolah seluruh elemen baik itu pemerhati pendidikan mulai dari keluarga, komunitas, dan seluruh stakeholders diharapkan dapat memberikan perhatian terhadap masalah pendidikan nasional karena masalah  anak putus sekolah yang terus dibiarkan dapat menjadi awal mula munculnya berbagai masalah sosial yang lebih besar yang sudah tentu menjadi hambatan dalam mempersiapkan generasi penerus menuju Indonesia Emas 2045.

Salah satu elemen penting dalam pencegahan anak putus sekolah adalah Guru BK (Bimbingan dan Konseling). Guru BK berperan penting dalam memberikan pembinaan terhadap anak yang rawan putus sekolah dengan cara menciptakan suasana yang nyaman dan positif melalui layanan bimbingan dan konseling, memberikan dukungan supaya anak tetap mau dan semangat melanjutkan pendidikannya. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Pendidikan Kota Cimahi menyelenggarakan kegiatan pendampingan kepada Guru BK dan Pengurus TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan) dan layanan konseling bagi murid rawan putus sekolah SMP se Kota Cimahi pada, Selasa (27/08)  bertempat di Aula SMP BPK Penabur Cimahi.

Baca Juga :  Bey Machmudin Apresiasi Kodam III Siliwangi dalam Menjaga Lingkungan dan Stabilitas Keamanan di Jabar

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Nana Suyatna menjelaskan kegiatan pendampingan kepada guru BK dan pengurus TPPK merupakan upaya dari Dinas Pendidikan Kota Cimahi dalam mengimplementasikan strategi pencegahan dan penanganan anak putus sekolah karena drop out dan lulus tidak melanjutkan (LTM) di Kota Cimahi. 

“Kasus putus sekolah merupakan muara dari berbagai persoalan yang dihadapi siswa, karena dipengaruhi berbagai faktor, seperti siswa tidak mengikuti pembelajaran tatap muka dan tidak ikut ujian; siswa sudah malas sekolah dan memilih bekerja; pengaruh negatif pergaulan; kondisi ekonomi yang lemah; kurangnya dukungan dari keluarga dan siswa mengalami perundungan” ungkapnya.

Nana menilai, diperlukan upaya pencegahan dan penanganan yang holistik dan dilakukan sedini mungkin. “Kami memiliki kekuatiran terhadap kasus anak putus sekolah di Kota Cimahi, karena bila  dibiarkan dapat menjadi awal mula dari masalah sosial yang lebih besar seperti pengangguran, kejahatan, pernikahan di luar nikah, kemiskinan hingga stunting”, tambahnya.

Baca Juga :  Kewenangan Penyuluh Pertanian Akan Ditarik ke Pusat, Fokus Percepat Swasembada Pangan

Dinas Pendidikan Kota Cimahi bekerja sama dengan konselor sebagai narasumber yang memberikan materi terkait pemberian layanan konseling terhadap peserta didik dengan fokus tentang kesehatan mental. Menurut Nana Kasus DO dan LTM memiliki bermacam faktor penyebab, untuk itu pendampingan intensif sangat diperlukan.

“Dinas Pendidikan berupaya untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, untuk itu mencegah dan menangani kasus anak putus sekolah, Disdik melakukan upaya kolaborasi, pengasuhan, pendampingan intensif dan pendanaan kolaboratif yang kami maknai dengan pendekatan Babarengan, Asuh, Rencangan dan Udunan” pungkasnya.

Nana juga menambahkan bahwa Pembekalan pendampingan kepada guru BK dan pengurus TPPK telah dilaksanakan pada tanggal 20 agustus 2024, sedangkan hari ini Disdik  memberikan layanan konseling kepada murid rawan putus sekolah perwakilan SMP se Kota Cimahi.

Turut hadir dalam acara tersebut Fransiska Sulaemasari, S. Psi, sebagai narasumber (psikolog), Kepala Bidang Pendidikan SMP Tohari, dan Kepala Seksi Peserta Didik SMP Nia R. Fathiyah. 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pekerja Pariwisata Demo di Gedung Sate, Tuntut Cabut Larangan Study Tour
Tingkatkan Kebekerjaan Lulusan SMK, Kemendikdasmen dan Kemenaker Kolaborasi Optimalisasi Bursa Kerja Khusus
Pendidikan Layanan Khusus, Strategi Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua
Direktur Mie Gacoan Bali Jadi Tersangka Dugaan Pelanggaran Hak Cipta
Tiga Mahasiswa IKOPIN Terseret Ombak di Puncak Guha Garut, Dua Masih Hilang
3 Orang Tewas dalam Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi
Longsor di Cimahi: Dua Pekerja Tertimbun, Satu Selamat, Satu Masih Dalam Pencarian
Disentil Cak Imin, Ini Daftar 30 Wamen yang Rangkap Jabatan Jadi Komisaris BUMN

Berita Terkait

Senin, 21 Juli 2025 - 14:43 WIB

Pekerja Pariwisata Demo di Gedung Sate, Tuntut Cabut Larangan Study Tour

Senin, 21 Juli 2025 - 09:23 WIB

Tingkatkan Kebekerjaan Lulusan SMK, Kemendikdasmen dan Kemenaker Kolaborasi Optimalisasi Bursa Kerja Khusus

Senin, 21 Juli 2025 - 05:58 WIB

Pendidikan Layanan Khusus, Strategi Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua

Minggu, 20 Juli 2025 - 20:02 WIB

Direktur Mie Gacoan Bali Jadi Tersangka Dugaan Pelanggaran Hak Cipta

Minggu, 20 Juli 2025 - 19:40 WIB

Tiga Mahasiswa IKOPIN Terseret Ombak di Puncak Guha Garut, Dua Masih Hilang

Berita Terbaru

KlopHealth

Proses Pembuatan Toge: Mudah, Sehat, dan Penuh Nutrisi

Senin, 21 Jul 2025 - 12:05 WIB

KlopHealth

Toge: Si Kecil yang Kaya Gizi dan Manfaat Besar untuk Kesehatan

Senin, 21 Jul 2025 - 10:54 WIB