KlopakIndonesia —Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) membuka kembali program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Rusia. Sebanyak 149 orang pemelajar BIPA dari berbagai kalangan di Rusia akan mengikuti program pembelajaran secara daring pada level BIPA 1—BIPA 6 hingga akhir 2025.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, saat membuka kegiatan menekankan peran strategis bahasa Indonesia di kancah internasional. “Bahasa Indonesia kini menjadi salah satu bahasa resmi Sidang Umum UNESCO. Dengan adanya program BIPA, kita berharap makin banyak warga negara asing yang mengenal Indonesia melalui bahasanya yang nantinya akan bermanfaat untuk kepentingan pariwisata, ekonomi, budaya, dan diplomasi,” ujarnya pada Senin (21/7).
Mendikdasmen juga menyinggung semangat Trigatra Bangun Bahasa: utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Ia berharap BIPA menjadi wadah strategis untuk mempererat hubungan Indonesia dan Rusia yang telah terjalin erat sejak era Presiden Soekarno. “Dengan penguasaan bahasa Indonesia oleh warga Rusia dan sebaliknya, kita dapat memperkuat fondasi hubungan persahabatan kedua negara yang kaya akan sejarah dan budaya,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menegaskan pentingnya keberlanjutan program BIPA sebagai bagian dari upaya pemerintah menginternasionalkan bahasa Indonesia. Menurutnya, minat belajar bahasa Indonesia terus tumbuh secara global. Sejak 2015, Pemerintah Indonesia memberikan dukungan penuh melalui fasilitasi penyediaan pengajar dan materi ajar BIPA. Hingga Juni 2025, sebanyak 2.213 penugasan pengajar telah dilakukan untuk memfasilitasi lebih dari 200 ribu pemelajar pada 772 lembaga BIPA yang tersebar di 57 negara.
Lebih lanjut, Hafidz mengatakan, peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional merupakan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 dan diperkuat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014. Fasilitasi program BIPA kini dilakukan melalui tiga skema penugasan pengajar, yaitu penugasan pengajar dari Indonesia untuk pembelajaran secara luring (tatap muka), penugasan pengajar dari Indonesia untuk pembelajaran secara daring, dan penugasan pengajar lokal. Fasilitasi pengembangan program BIPA untuk KBRI Moskow telah dilaksanakan pada periode 2017—2020 untuk memfasilitasi lembaga penyelenggara program BIPA di Rusia yang meliputi KBRI Moskow, Lomonosov Moscow State University, dan Kazan Federal University. Kini, dengan dukungan tujuh pengajar BIPA yang akan mengajar secara daring, kelas BIPA di KBRI Moskow dibuka kembali untuk periode 21 Juli hingga 31 Desember 2025.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Jose Antonio Morato Tavares, turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan minat besar terhadap bahasa Indonesia. “Saya sangat menghargai semangat para siswa. Belajar bahasa Indonesia adalah langkah awal yang penting dalam mempererat hubungan Indonesia dan Rusia. Terima kasih kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dan semua pihak atas dukungan berkelanjutan untuk program ini. Kita semua sedang membangun jembatan persahabatan antara Indonesia dan Rusia,” ujar Dubes.
Antusiasme peserta tampak jelas saat salah satu pemelajar dari level BIPA 4 menyampaikan kesan dan harapannya. “Saya senang bisa belajar bahasa Indonesia walaupun secara online. Saya harap suatu hari nanti kami bisa bertemu langsung dengan guru dari Indonesia. Ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk lebih mengenal budaya Indonesia,” ucapnya.
Beberapa guru BIPA untuk periode Juli—Desember 2025 turut diperkenalkan dalam acara pembukaan ini, antara lain, Hilda Septriani yang mengajar kelas BIPA 1 C, Mutia Rahmatia yang mengajar kelas 1 D, Ardi Fajar yang mengajar kelas BIPA 3 dan BIPA 4, dan Wita Septiani yang mengajar kelas BIPA 5 dan BIPA 6. Acara pembukaan kelas BIPA Moskow terasa sangat lebih hangat dengan dihidangkannya sajian khas Indonesia, yaitu bakso untuk pemelajar BIPA yang hadir secara luring di KBRI Moskow. Selain itu, yang lebih membanggakan, acara itu dipandu dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Rusia oleh pemelajar BIPA dari Rusia yang telah fasih berbahasa Indonesia.