Tingkatkan Kebekerjaan Lulusan SMK, Kemendikdasmen dan Kemenaker Kolaborasi Optimalisasi Bursa Kerja Khusus

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 21 Juli 2025 - 09:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dalam rangka optimalisasi peran Bursa Kerja Khusus (BKK). Kerja sama ini dilakukan untuk mendorong peningkatan kebekerjaan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) melalui kolaborasi lintas kementerian.

Penandatanganan naskah kerja sama lintas kementerian ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Dirjen PKPLK), Tatang Muttaqin, dengan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan PKK), Kemenaker, Darmawansyah selaku dalam acara Forum Jejaring Kawasan Industri Indonesia dengan Bursa Kerja Khusus di Jakarta pada Kamis (17/7).

Dirjen PKPLK, Tatang Muttaqin, mengatakan bahwa BKK memiliki peran strategis untuk menghubungkan lulusan SMK dengan dunia usaha dan dunia industri. Akan tetapi, untuk mengoptimalkan peran BKK, perlu mendapat perhatian, utamanya terkait dengan kemampuan teknis, seperti komunikasi, manajerial, dan koordinasi serta pemahaman tentang pasar kerja dan perluasan jaringan dunia usaha dan dunia industri, dan pemahaman regulasi ketenagakerjaan.

“Saat ini jumlah BKK belum mencapai 50 persen dari seluruh jumlah SMK di Indonesia yang berjumlah kurang lebih 14 ribu. Kami berharap melalui kolaborasi ini jumlah BKK akan terus bertumbuh sama dengan jumlah SMK yang ada di Indonesia dan dapat menjalankan fungsi strategisnya secara optimal,” kata Dirjen Tatang.

Baca Juga :  Kemendukbangga/BKKBN Siapkan Quick Win

Dirjen Tatang menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK telah berupaya untuk meningkatkan kompetensi manajerial dengan menggelar berbagai pelatihan bagi kepala dan wakil kepala SMK untuk mendorong kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri.

“Kami juga terus mendorong penguatan kompetensi teknis dan non-teknis, termasuk dalam hal analisis kebutuhan pasar kerja, dan berkolaborasi dengan stakeholder. Dengan demikian, BKK tidak hanya menjadi jembatan, tetapi juga mitra aktif bagi dunia usaha dan dunia industri dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing yang pada akhirnya meningkatkan kebekerjaan lulusan,” tambah Dirjen Tatang.

Melalui kerja sama ini, nantinya BKK akan mendapat pembinaan dalam pengelolaan lembaga serta penyediaan informasi terkait kebutuhan pasar kerja berdasarkan sektor dan rumpun keahlian. Selain itu, peserta didik SMK dan LKP juga dapat dapat memanfaatkan layanan e-assessment secara optimal, memfasilitasi perizinan pameran kesempatan kerja yang diselenggarakan SMK, termasuk memfasilitasi lulusan SMK dan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) dalam hal kewirausahaan.

“Kami percaya, dengan komitmen bersama, lembaga pelayanan penempatan tenaga kerja atau BKK tidak hanya akan menjadi lembaga penyalur tenaga kerja terampil, tetapi juga wadah pengembangan talenta yang berdaya saing global, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tambah Dirjen Tatang.

Baca Juga :  Presiden RI Pimpin Pertemuan Tingkat Tinggi World Water Forum ke-10 Hari Ini

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, penciptaan lapangan kerja tidak bisa lagi dilakukan dengan pendekatan business as usual. Akan diperlukan strategi baru yang berorientasi pada kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan masa kini.

“Penciptaan lapangan kerja hari ini memerlukan pendekatan yang lebih dari sekadar connecting the dots (menghubungkan elemen dasar seperti pendidikan, pelatihan, dan industri), tetapi juga harus connecting more dots, yaitu melibatkan lebih banyak pihak dari berbagai sektor. Kami di Kementerian Ketenagakerjaan siap untuk itu,” ujar Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli.

Sebagai persoalan bersama, masalah kebekerjaan memerlukan kebersamaan dan kolaborasi dalam menyelesaikannya. “Yang perlu kita utamakan adalah kebersamaan. Kementerian ini punya apa, kementerian itu punya apa, pemerintah pusat punya apa, pemerintah daerah punya apa, dunia usaha dan dunia pendidikan punya apa. Ketika semua pihak terhubung dengan visi yang sama, kita akan lebih mudah menciptakan solusi nyata bagi bangsa,” tegasnya.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pekerja Pariwisata Demo di Gedung Sate, Tuntut Cabut Larangan Study Tour
Pendidikan Layanan Khusus, Strategi Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua
Direktur Mie Gacoan Bali Jadi Tersangka Dugaan Pelanggaran Hak Cipta
Tiga Mahasiswa IKOPIN Terseret Ombak di Puncak Guha Garut, Dua Masih Hilang
3 Orang Tewas dalam Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi
Longsor di Cimahi: Dua Pekerja Tertimbun, Satu Selamat, Satu Masih Dalam Pencarian
Disentil Cak Imin, Ini Daftar 30 Wamen yang Rangkap Jabatan Jadi Komisaris BUMN
MK Tegaskan Larangan Wakil Menteri Rangkap Jabatan Komisaris BUMN dan Swasta

Berita Terkait

Senin, 21 Juli 2025 - 14:43 WIB

Pekerja Pariwisata Demo di Gedung Sate, Tuntut Cabut Larangan Study Tour

Senin, 21 Juli 2025 - 09:23 WIB

Tingkatkan Kebekerjaan Lulusan SMK, Kemendikdasmen dan Kemenaker Kolaborasi Optimalisasi Bursa Kerja Khusus

Senin, 21 Juli 2025 - 05:58 WIB

Pendidikan Layanan Khusus, Strategi Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua

Minggu, 20 Juli 2025 - 20:02 WIB

Direktur Mie Gacoan Bali Jadi Tersangka Dugaan Pelanggaran Hak Cipta

Minggu, 20 Juli 2025 - 19:40 WIB

Tiga Mahasiswa IKOPIN Terseret Ombak di Puncak Guha Garut, Dua Masih Hilang

Berita Terbaru

KlopHealth

Proses Pembuatan Toge: Mudah, Sehat, dan Penuh Nutrisi

Senin, 21 Jul 2025 - 12:05 WIB

KlopHealth

Toge: Si Kecil yang Kaya Gizi dan Manfaat Besar untuk Kesehatan

Senin, 21 Jul 2025 - 10:54 WIB