Apapun tidak ada yang tidak mungkin, dalam politik yang sangat dinamis bisa saja terjadi. Melihat tingkat kepentingan yang sama dan berbeda menjadi satu tujuan. Broo Marshall dan Asep Mulyadi, PSI dan PKS satu hal yang berbeda, visi misi dalam menjalankan mesin politiknya.
Akan tetapi untuk mencapai tujuan yang sama , dalam memegang otoritas Kebijakan orang no satu dan dua di Kota Bandung dapat terwujud, untuk menduduki Jabatan Eksekutif.
Saya melihat mereka punya talenta yang berbeda, juga kendaraan politik yang berbeda, Gabungan PKS dan PSI bisa menjadi satu kekuatan. Dengan masa suara raihan PKS yang loyalis dan tetap stabil di Kota Bandung di tingkat Kelurahan sampai Kecamatan, sampai ke tingkat RT dan RW sudah sangat kondusif. Begitupun PSI Partai pegusung Prabowo Gibran melihat situasi sekarang ini ada Peningkatan jumlah kursi. Dua Partai tersebut sudah cukup memenuhi ambang batas minimal 20% untuk mengusung calon Walikota dan Wakil Walikota. .
Jika mereka terpilih menjadi walikota dan wakil dalam pilkada, mereka dapat membuat kebijakan lebih sempurna untuk di putuskan. Tentunya pqsangan muda millenial ini bisa menjadi harapan pemuda dan pemudi Kota Bandung. Pemilik hak suara pilkada nanti akan di dominasi oleh kalangan millenial.
Satu kesempatan yang tidak akan datang dua kali, setidaknya masing masing saling menjaga dan menunjukan ke Publik Kota Bandung, Marshall sebagai Ketua DPW PSI Jawa barat yang memiliki cukup pegalaman, dalam pegelolaan SDM serta memiliki pengalaman sebagai pengusaha muda akan mampu membawa masyarakat dan pelaku Usaha Ekonomi kecil dan UMKM untuk maju dan berkembang dan tentunya membuat kebijakan untuk membuka lapangan kerja untuk para pemuda di Kota Bandung. Begitupun Kang Asep
beliau adalah politisi Senior dan paham dalah hal pemerintahan akan dapat menjalankan pemerintahan sehari-hari dengan baik.