Pj Wali Kota Bandung: Perlu Kolaborasi Antar Pemerintahan Atasi Macet dan Lahan Kritis Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 4 Februari 2025 - 10:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara mengungkapkan, penanganan masalah kemacetan di Kota Bandung perlu berkolaborasi dengan program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.

“Penanganan kemacetannya harus dilihat dalam area metropolitan Bandung Raya, konsepnya ini gabungan antara program Pemerintah Pusat, kemudian provinsi, dan kabupaten/kota,” ungkap Koswara di kolong fly over Pasupati pada Senin, 3 Februari 2025.

Koswara menjelaskan, angkutan dalam kota harus ada angkutan masal yang terintegrasi antara titik awal, tengah, hingga akhir agar berfungsi secara optimal. Harus ada penghubung antara angkutan masal satu dengan yang lainnya, supaya masyarakat bisa lebih mudah bermanuver dari satu titik ke titk lainnya.

“Sekarang sudah ada komuter, antara Rancaekek sampai ke Padalarang, dan itu angkutan masal yang existing. Artinya sudah ada transportasi perkotaan yang sudah modern di Kota Bandung. Tinggal feeder komuter ini harus ada, termasuk Metro Jabar Trans, itu juga nanti harus ada feedernya,” jelas Koswara.

Baca Juga :  Bio Farma Group Gelar Program Mengajar di SMKF Yasinda Indramayu dan SMKS Bandung Barat

Selain angkutan masal, Koswara mengatakan, untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung akan ada proyek BIUTR (Bandung Intra Urban Toll Road) atau tol dalam kota. Pembangunan tol ini akan dimulai kira-kira di tahun 2027.

Angkutan masal dan tol dalam kota yang diintegrasi akan mengurangi kemacetan parah yang ada di Kota Bandung.

Lahan Kritis
Selain kemacetan, Koswara menyinggung isu lahan kritis. Lahan kritis merupakan area yang telah mengalami degradasi secara fisik, kimia, atau biologi, sehingga kehilangan fungsinya secara optimal.

Koswara mengungkapkan, lahan kritis di Kota Bandung terletak di Kawasan Bandung Utara (KBU). KBU memiliki fungsi ekologis yang sangat penting, untuk mengendalikan air hujan dan air tanah, mencegah longsor, dan sebagai paru-paru Kota Bandung.

Baca Juga :  Penguatan Kompetensi Guru untuk Pendekatan Deep Learning

Lahan kritis utamanya disebabkan oleh alih fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi lahan pemukiman atau pertanian tanpa adanya izin dari pemerintah.

“Kalau yang ada izinnya pasti sudah terkendali, kalau yang ada izinnya biasanya ada komposisi berapa ruang hijaunya, harus nyimpan tanamannya dimana untuk pengendali banjir, ataupun harus ada sumber resapan,” tutur Koswara.

Program Pemerintah Kota Bandung untuk menangani isu lahan kritis adalah Konservasi Bandung Berkelanjutan, yaitu menanam pohon dan membangun kolam retensi.

“Sudah ada tiga kali kita menanam, bulan November, Desember, dan Januari. Saya minta itu jangan jadi simbol, tapi jadi gerakan terus menerus,” ujar Koswara.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mana Yang Paling Kuat Di Tanjakan Antara Mobil Dengan Penggerak Roda Depan Dan Mobil Dengan Penggerak Roda Belakang
Lima Perusahaan Pemilik Izin Usaha Tambang di Raja Ampat
Kemendikdasmen Terbitkan Permendikdasmen Tes Kemampuan Akademik (TKA)
Mendikdasmen: Revitalisasi Satuan Pendidikan, Fondasi bagi Ekosistem Pembelajaran yang Bermutu
Qurban Jadi Intervensi Gizi: BKKBN Jabar Bagikan Daging untuk Cegah Stunting di Lingkungan KRS
Kenapa BI Fast Pada Sabtu 7 Juni 2025 Tidak Bisa Digunakan ?
Membangun SMK Unggul dan Relevan melalui Sinkronisasi dan Harmonisasi Program Pengembangan SMK 2025
Mendikdasmen: Iduladha, Sarana Manusia Menyucikan Jiwa dan Memperkuat Akhlak Mulia
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 17:55 WIB

Mana Yang Paling Kuat Di Tanjakan Antara Mobil Dengan Penggerak Roda Depan Dan Mobil Dengan Penggerak Roda Belakang

Minggu, 8 Juni 2025 - 16:40 WIB

Kemendikdasmen Terbitkan Permendikdasmen Tes Kemampuan Akademik (TKA)

Minggu, 8 Juni 2025 - 16:20 WIB

Mendikdasmen: Revitalisasi Satuan Pendidikan, Fondasi bagi Ekosistem Pembelajaran yang Bermutu

Sabtu, 7 Juni 2025 - 20:23 WIB

Qurban Jadi Intervensi Gizi: BKKBN Jabar Bagikan Daging untuk Cegah Stunting di Lingkungan KRS

Sabtu, 7 Juni 2025 - 13:46 WIB

Kenapa BI Fast Pada Sabtu 7 Juni 2025 Tidak Bisa Digunakan ?

Berita Terbaru

PERTANIAN

Manfaat Teknologi Nuklir Untuk Pertanian dan Peternakan

Minggu, 8 Jun 2025 - 20:49 WIB

PETERNAKAN

Ternak Ayam Petelur di Rumah Dengan Skala Kecil 5 Ekor

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:13 WIB

PERIKANAN

Budidaya Ikan Nila Di Lahan Ukuran 2 x 3 Meter

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:07 WIB

SERBA SERBI

Download Video di Facebook Tanpa Aplikasi

Minggu, 8 Jun 2025 - 18:26 WIB