Perkemahan Anak Indonesia Hebat 2025: Pramuka Jadi Pilar Pembentukan Karakter Pelajar

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 27 Juli 2025 - 10:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia — Sebagai bagian dari strategi nasional memperkuat pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkolaborasi dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyelenggarakan Perkemahan Anak Indonesia Hebat Jenjang SMP Tahun 2025, di Ciawi, Bogor, Jumat (25/7). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 302 peserta dari delapan wilayah di Jawa Barat dan DKI Jakarta, dan menjadi tonggak penting kembalinya Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, dalam sambutannya menegaskan bahwa Pramuka adalah laboratorium kepemimpinan bangsa. Melalui kegiatan kepramukaan yang penuh semangat, kolaborasi, dan disiplin, peserta didik tidak hanya memperoleh pembelajaran berbasis nilai, tetapi juga menumbuhkan karakter tangguh yang dibutuhkan Indonesia masa depan.

“Pramuka melatih anak menjadi manusia yang jujur, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan zaman. Kami percaya, pendidikan karakter harus dibangun sejak dini, dan Pramuka adalah salah satu medium yang paling efektif,” ujar Wamen Fajar di hadapan ratusan peserta kemah.

Kabar gembira disampaikan Wamen Fajar saat mengumumkan bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025 yang menetapkan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di semua satuan pendidikan dasar dan menengah. Langkah ini diambil setelah melihat urgensi memperkuat nilai-nilai Pancasila, tanggung jawab sosial, serta ketahanan karakter di tengah tantangan era digital.

Mengusung semangat Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, seluruh rangkaian perkemahan dirancang untuk membiasakan peserta menjalani kehidupan sehat dan bermakna. Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang dibiasakan adalah bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

Baca Juga :  Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik

Dalam sesi interaktif, Wamen Fajar menggali pemahaman peserta tentang hubungan antara Dasa Dharma Pramuka dan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Seorang siswa dengan percaya diri menjelaskan bagaimana nilai “bertanggung jawab dan dapat dipercaya” tercermin dari hal sederhana seperti jujur saat berbelanja untuk orang tua. Sementara peserta lain menunjukkan sikap kepedulian dan keberanian dengan menyatakan siap melaporkan aksi perundungan meskipun berisiko dimusuhi oleh pelaku.

“Nilai-nilai kecil ini yang kelak akan membentuk karakter besar. Di masa depan, integritas akan lebih penting daripada sekadar ijazah,” ujar Fajar.

Pada kesempatan yang sama, Direktur SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Maulani Mega Hapsari, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi wahana konkret dalam menginternalisasi kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari siswa.

“Seluruh aktivitas selama perkemahan, mulai dari orientasi kelompok, kegiatan rotasi, malam persahabatan, hingga aksi sosial di masyarakat dirancang mencerminkan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang menjadi program prioritas kami,” jelas Mega.

Testimoni dari siswa membuktikan efektivitas pendekatan ini. Seorang peserta dari Tangerang Selatan mengaku kini terbiasa bangun lebih pagi dan senang berolahraga. Peserta lainnya dari Bogor menyatakan lebih memahami pentingnya makan sehat dan semangat berkontribusi pada masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Presiden Prabowo dan Presiden Xi Saksikan Penandatanganan Sejumlah Kesepakatan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok

Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen (Purn.) Budi Waseso, mengapresiasi komitmen kuat pemerintah dalam mengembalikan posisi strategis Pramuka dalam dunia pendidikan. Ia menyatakan bahwa karakter tidak dibentuk dari ceramah, melainkan dari pengalaman langsung seperti yang dialami peserta selama kemah.

“Perkemahan ini membuktikan bahwa pembiasaan sederhana bisa mencetak generasi hebat. Pramuka adalah pendidikan karakter sejati,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahaya laten narkotika dan dampak negatif teknologi digital, yang hanya bisa dihadapi dengan ketahanan karakter. Menurutnya, gerakan Pramuka harus hadir sebagai benteng moral dan sosial bagi generasi muda, dan karena itu akan terus memperluas kegiatan ke seluruh Indonesia.

Sebagai penutup, Wamen Fajar memberikan pesan kepada para peserta agar menjadi pelopor kebaikan dan membawa nilai-nilai positif yang diperoleh ke sekolah dan lingkungan sekitar.

“Adik-adik adalah generasi yang akan memimpin Indonesia di tahun 2045. Tidak semua akan jadi Presiden, tapi semua bisa jadi manusia bermanfaat. Jadilah pemimpin yang jujur, tangguh, dan berintegritas, di manapun kalian berada,” pesannya.

Kegiatan ini diyakini sebagai model pembinaan karakter yang bisa direplikasi secara nasional, dan menjadi bagian integral dari strategi mencapai Indonesia Emas 2045—sebuah masa depan di mana generasi muda Indonesia tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga kuat secara moral, sosial, dan spiritual.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan
OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu
Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif
Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen
Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025
Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 21:58 WIB

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan

Kamis, 25 September 2025 - 23:33 WIB

OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen

Rabu, 24 September 2025 - 14:48 WIB

Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025

Berita Terbaru

KlopHealth

6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk, Bikin Makin Parah

Kamis, 25 Sep 2025 - 17:19 WIB

KlopHealth

Rahasia Sehat di Balik Jagung Rebus: Rendah Lemak, Kaya Nutrisi

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB