Pemerintah Desa Harus Memahami Apa Saja Program Pemerintah Tentang Stunting Sehingga Penanganan di Lapangan Bisa Maksimal

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 3 April 2024 - 14:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – BKKBN Jawa Barat menggelar Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Aula Ponpes Ali Bin Abi Tholib, Kecamatan Kadanghaur, Kabupaten Indramayu, Selasa (2/4/2024).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Fazar Supriadi Sentosa, Anggota DPR-RI dari Dapil Jawa Barat VIII, Netty Prasetiyani dan ratusan masyarakat di wilayah setempat.

Fazar mengatakan, masyarakat harus paham tentang stunting dan cara pencegahannya. Jika ada indikasi anak terkena stunting, masyarakat proaktif melapor kepada kader atau petugas medis di desa.

“Ciri-ciri anak stunting salah satunya, lahir dengan berat badan di bawah 2,5 kilogram. Maka langsung berkonsultasi dengan bidan desa,” kata Fazar.

Baca Juga :  Adu Statistik Jelang Big Match Persib vs Persija

Pemerintah akan langsung melakukan pendampingan terhadap anak yang terindikasi stunting. Proses pendampingan dilakukan agar pencegahan stunting bisa optimal. Selain itu pemerintah bisa mengintervensi melalui program pencegahan stunting yang ada di puskesmas.

“Banyak program pemerintah yang fokus dalam pencegahan stunting. Jadi jangan sungkan jika anak terindikasi stunting,” ujarnya.

Menurut Fazar, pencegahan stunting bisa dengan cara penerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) baik di rumah dan lingkungan sekitar. Kemudian menjaga asupan gizi sejak 1000 hari pertama kehidupan.

“Asalkan hal tersebut dilakukan dalam keluarga, stunting bisa dicegah sejak dini,” ujarnya.

Baca Juga :  Kementerian ATR/BPN Investigasi Polemik Sertipikat HGB di Lokasi Pagar Laut

Sementara itu, Anggota DPR-RI, Netty Prasetiyani mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI telah menyusun program pencegahan stunting dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp1,8 triliun.

“Angka tersebut untuk penangan sampai ke tingkat puskesmas di desa-desa se-Indonesia,” tutur Netty.

Netty menekankan kepada kader penggerak untuk berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat terkait program tersebut. Agar, penanaganan stunting bisa berjalan maksimal dan upaya generasi emas di tahun 2045 bisa terwujud.

“Pemerintah desa harus memahami apa saja program pemerintah tentang stunting. Sehingga penanganan di lapangan bisa maksimal” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lowongan Kerja Binapemdes Kemendagri 2025 untuk Lulusan S1 dan D4, Ini Kualifikasi Lengkapnya
Wamendikdasmen Apresiasi Keberhasilan SMKN 1 Tasikmalaya Salurkan Lulusan Berkompetensi ke Jepang
Perkuat Kompetensi Global, Bahasa Inggris Akan Wajib Pada Sekolah Dasar Mulai TA 2027/2028
Bio Farma Raih Primaniyarta Lifetime Achievement, Wujud Kontribusi Indonesia bagi Kesehatan Dunia
Purbaya Kritik Danantara Pakai Dividen BUMN untuk Beli SBN: “Keahlian Anda Apa?”
Mahfud MD: Jonan Sudah Ingatkan Jokowi Soal Proyek Whoosh, “Pak, Ini Tidak Visible”
Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung Barat
Siapkan Guru Profesional dan Berakhlak Mulia, Kemendikdasmen Buka Seleksi PPG bagi Calon Guru Tahun 2025

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:01 WIB

Lowongan Kerja Binapemdes Kemendagri 2025 untuk Lulusan S1 dan D4, Ini Kualifikasi Lengkapnya

Jumat, 17 Oktober 2025 - 12:54 WIB

Wamendikdasmen Apresiasi Keberhasilan SMKN 1 Tasikmalaya Salurkan Lulusan Berkompetensi ke Jepang

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:47 WIB

Perkuat Kompetensi Global, Bahasa Inggris Akan Wajib Pada Sekolah Dasar Mulai TA 2027/2028

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:40 WIB

Bio Farma Raih Primaniyarta Lifetime Achievement, Wujud Kontribusi Indonesia bagi Kesehatan Dunia

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:37 WIB

Purbaya Kritik Danantara Pakai Dividen BUMN untuk Beli SBN: “Keahlian Anda Apa?”

Berita Terbaru