Bandung – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat resmi dilantik oleh Gubernur Jawa Barat, KDM (Dedi Mulyadi), pada Jumat, 8 Agustus 2025, di Ruang Seminar Besar Gedung Pusdai Jabar. Pelantikan ini menandai dimulainya kepengurusan baru yang akan memimpin Pusdai Jabar sebagai pusat dakwah dan pembinaan umat di provinsi ini.
Dalam sambutannya, KDM menyampaikan sejumlah pesan penting terkait peran masjid di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa simbol-simbol Islam yang megah tidak akan bermakna jika kering dari nilai keikhlasan dan ketulusan.
“Masjid-masjid megah itu baik, tetapi jika tidak diiringi keikhlasan, hanya akan menjadi bangunan indah yang kehilangan ruhnya. Saya tidak akan membangun masjid lagi karena jumlahnya sudah banyak, tinggal bagaimana kita mengelola dan memakmurkannya dengan baik,” ujarnya.
Gubernur juga menekankan bahwa tugas utama pemimpin pemerintahan bukanlah tugas spiritual, melainkan memastikan pengelolaan fasilitas keagamaan berjalan optimal dan bermanfaat bagi masyarakat. Terkait bantuan hibah dari pemerintah provinsi, ia mengingatkan agar pengelolaannya tidak mencederai nilai-nilai agama.
“Hibah dari provinsi harus dikelola dengan amanah, transparan, dan tidak menodai ajaran agama. Ini amanat yang harus dijaga bersama,” tambahnya.
Kepengurusan baru DKM Pusdai Jabar dipimpin oleh Dr. K.H. Jujun Junaidi, M.A. sebagai Ketua, dan Dr. H. Ijang Faisal, M.Si. sebagai Sekretaris. Sementara itu, dua tokoh ulama besar, Prof. Dr. KH. Rahmat Syafei (Ketua Umum MUI Jabar) dan Prof. Dr. KH. Rosihon Anwar, M.Ag. (Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung) ditunjuk sebagai Imam Besar Pusdai Jabar.
Acara pelantikan turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Dr. Drs. Herman Suryatman, M.Si, Kepala Biro Kesra Setda Jabar Andri Kustria Wardana, S.STP., M.Si. Ketua Umum MUI Jabar Prof. Dr. KH. Rahmat Syafei, serta perwakilan beberapa ormas Islam di Jawa Barat, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Islam (Persis), dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Barat.
Pelantikan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, ulama, dan masyarakat dalam memakmurkan masjid, menghidupkan dakwah yang sejuk, dan menjaga Pusdai Jabar sebagai pusat peradaban Islam di tanah Pasundan.