KLOPAKINDONESIA.COM – Sebanyak 21 penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) mengalami pembatalan lepas landas maupun pendaratan akibat gangguan serius yang disebabkan oleh layang-layang di area udara sekitar bandara. Kejadian ini terjadi pada Sabtu (6/7) sore dan sempat mengganggu operasional penerbangan selama beberapa jam.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana, menjelaskan bahwa keberadaan layang-layang di wilayah sekitar jalur udara runway sangat membahayakan keselamatan penerbangan. Pihak AirNav Indonesia pun langsung mengeluarkan peringatan dan meminta beberapa maskapai untuk melakukan holding (menunggu di udara) atau pengalihan ke bandara lain.
“Total ada 21 penerbangan terdampak, baik itu batal lepas landas maupun dialihkan ke bandara lain untuk mendarat. Situasi ini tidak bisa dianggap sepele karena sangat berisiko terhadap keselamatan pesawat,” ujar Dwi, Minggu (7/7).
Layang-layang yang terbang bebas di sekitar kawasan Tangerang, termasuk permukiman dekat bandara, diduga diterbangkan oleh warga yang tidak menyadari bahaya yang ditimbulkan. Padahal, wilayah udara radius 5 kilometer dari bandara adalah zona terbatas dan steril untuk aktivitas udara selain pesawat.
Berdasarkan regulasi yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, aktivitas menerbangkan layang-layang, balon udara, atau drone di sekitar bandara tanpa izin dapat dikenakan sanksi pidana hingga denda, karena dianggap membahayakan keselamatan penerbangan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar wilayah bandara. Ini bukan hanya soal hobi atau hiburan, tapi soal nyawa banyak orang di dalam pesawat,” tegas Dwi.
Pihak keamanan bandara bersama kepolisian saat ini tengah menyelidiki titik-titik asal layang-layang tersebut dan akan menindak tegas pelaku yang terbukti lalai atau sengaja melanggar aturan keselamatan penerbangan.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa edukasi publik tentang keselamatan penerbangan masih sangat diperlukan, terutama di daerah padat penduduk yang berbatasan langsung dengan zona udara penting seperti Bandara Soekarno-Hatta.