Cirebon – Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat terus memperkuat komitmen mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satunya melalui kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) distribusi MBG bagi sasaran B3 (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita) dari keluarga berisiko stunting (KRS) di Kota Cirebon, Kamis, 4 September 2025.
Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jabar, Dadi A. Roswandi, bersama Kepala Dinas P3APPKB Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno, turun langsung meninjau penyaluran MBG sekaligus menyerahkan bantuan kepada penerima di wilayah Sunyaragi. Program ini telah berjalan sekitar dua bulan, dengan distribusi dilakukan setiap Senin hingga Jumat. Para penerima mengaku sangat terbantu.
“Terima kasih, saya merasa terbantu dengan adanya program ini,” ujar Dini, salah seorang ibu hamil penerima manfaat.
Kunjungan kemudian dilanjutkan ke dapur MBG SPPG Sunyaragi. Kepala SPPG Sunyaragi, Yoga, menyampaikan bahwa saat ini terdapat 3.701 penerima MBG, di mana 92 orang merupakan sasaran B3. “Ke depan, sasaran B3 akan menjadi prioritas penyaluran MBG sesuai arahan Presiden,” ungkapnya.
Dadi Roswandi menekankan bahwa program MBG bukan sekadar bantuan pangan, tetapi investasi jangka panjang untuk mencegah stunting dan membentuk generasi unggul. “Ibu hamil, ibu menyusui, dan balita adalah kelompok yang paling menentukan kualitas generasi bangsa. Dengan asupan bergizi yang terjamin, kita sedang menanam benih masa depan Indonesia yang sehat dan kuat,” tegasnya.
Sebagai informasi, Kemendukbangga/BKKBN bersama Badan Gizi Nasional (BGN) telah menandatangani nota kesepahaman terkait pelaksanaan MBG bagi B3 KRS. Kerja sama ini mencakup pemanfaatan SDM lapangan, pertukaran data dan informasi, serta monitoring dan evaluasi program, sehingga MBG benar-benar menjangkau keluarga berisiko stunting dan mempercepat terciptanya keluarga berkualitas di Indonesia.