PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI ) siap menggarap produksi kartu prabayar milik PT Bank Mandiri. Rencananya, produksi kartu prabayar sebanyak 1,7 juta unit hingga akhir tahun 2024.
Berdasarkan hasil evaluasi akhir pada e-Auction tersebut, PT INTI akan memproduksi sekitar 35% dari total kebutuhan kartu prabayar Bank Mandiri sebanyak 5,1 juta unit selama tahun 2024. Rencananya, PT INTI akan menyediakan 1,7 juta unit kartu prabayar dengan kapasitas produksi sebesar 200.000 unit per bulan.
Senior Vice President Corporate Secretary PT INTI, kerjasama ini merupakan kolaborasi nyata entitas BUMN dalam mewujudkan kemandirian industri dalam negeri dalam bidang manufaktur.
“Harapannya, kerja sama strategis ini akan berlanjut secara berkesinambungan pada tahun anggaran 2024,” ucap Delvia Damayanti, Kamis (16/05/2024).
E-money merupakan instrumen pembayaran berupa uang elektronik yang dapat disimpan pada suatu perangkat seperti chip atau server. Instrumen pembayaran yang memiliki tingkat keamanan tinggi ini memungkinkan penggunanya untuk bertransaksi dengan kartu atau media penyimpanan lainnya seperti aplikasi, tanpa perlu mengeluarkan uang fisik.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia, total transaksi belanja melalui e-money di Indonesia mencapai Rp 166,60 triliun per Oktober 2023. Angka itu menunjukkan peningkatan sebesar 5 persen dari bulan sebelumnya, serta kenaikan sebesar 25 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Bank Indonesia pun mencatat terdapat sebanyak 777,3 juta unit kartu atau instrumen e-money yang beredar pada periode tersebut.
Deputy Executive General Manager Sales and Marketing PT INTI Ichtiar Fachruddin menjelaskan, Perseroan pun bertujuan untuk dapat menggarap kebutuhan kartu prabayar sebanyak 4,5 juta unit yang berasal dari tiga bank nasional sepanjang tahun 2024.
“Perkembangan pesat ini menunjukkan bahwa e-money telah menjadi metode pembayaran yang potensial bagi pertumbuhan bisnis di Indonesia. Pada tahun ini saja, terdapat potensi pangsa pasar sekitar Rp 3 triliun yang bisa digarap,” ungkap Ichtiar Fachruddin.
Selain kartu prabayar, PT Inti pun telah mencatatkan kinerja yang disokong dari perolehan sejumlah proyek strategis berskala nasional seperti, Sentralisasi Aplikasi Surat Izin Mengemudi (SIM) Online Terpusat di Seluruh Indonesia dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Pembangunan dan Implementasi Alat Ukur Electromagnetic Compability (EMC) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) yang digunakan untuk menjalankan aspek penilaian kesesuaian teknis (pengujian) Alat dan Perangkat Telekomunikasi yang wajib memenuhi kewajiban EMC.
Pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) Wilayah Indonesia untuk 27 Provinsi, dengan sebaran total lokasi sekitar 10.468 titik serta Penggarapan proyek bisnis Out Site Plant di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Barat dari tiga perusahaan BUMN dan swasta nasional, yang akan terus diperluas ke seluruh telecommunication company di Indonesia.