Indonesia Jamin Keamanan World Water Forum ke-10 dari Ancaman Nuklir

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 20 Mei 2024 - 16:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Republik Indonesia mempunyai komitmen yang tinggi dalam hal keamanan gelaran World Water Forum ke-10 yang digelar pada 18–25 Mei 2024 di Bali. Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia (BAPETEN RI) menjamin kelancaran dan keamanan penyelenggaraan dari ancaman radioaktif dan nuklir.

Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DK2N) BAPETEN Zulkarnain pada Sabtu (18/5/2024) di Jakarta, mengatakan pihaknya terlibat aktif menangani potensi tindak kejahatan yang melibatkan radioaktif dan nuklir. Sesuai dengan tugas dan fungsi BAPETEN dalam menjamin pemanfaatan tenaga nuklir untuk tujuan damai.

Dalam pelaksanaan pengamanan itu, BAPETEN berkoordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) selaku koordinator pengamanan pada World Water Forum 2024.

“BAPETEN ikut dalam pengamanan Major Public Event (MPE) World Water Forum 2024 untuk memastikan bahwa tidak ada tindakan penyalahgunaan zat radioaktif untuk tujuan teror guna mengacaukan event itu,” ujar Zulkarnain.

Ia mengungkapkan, dalam penyelenggaraan World Water Forum ke-10, Tim BAPETEN bertugas melaksanakan pemetaan awal (baseline) radioaktivitas lingkungan serta pendeteksian di sekitar lokasi kegiatan (monitoring dan sterilisasi) dengan pendampingan dari Paspampres.

Tim BAPETEN juga berperan sebagai Mobile Expert Support Team (MEST) yang akan membantu tindakan respons, pada saat terjadi ancaman atau kejadian keamanan nuklir, baik sebelum atau selama kegiatan World Water Forum ke-10 berlangsung.

Baca Juga :  Delegasi ARCEO Conference ke-44 Promosikan Bandung Pintu Wisata Melalui Moda Transportasi Kereta Api

Kegiatan pengamanan dilakukan mulai 16 Mei 2024 dengan melakukan pemetaan tingkat radiasi latar di beberapa lokasi pelaksanaan acara World Water Forum ke-10 dan beberapa lokasi lainnya yang dianggap vital, antara lain venue kegiatan di Bali International Convention Centre (BICC) dan lokasi Gala Dinner di Kawasan GWK Bali. Pemetaan juga dilakukan di area bandara dan kawasan Nusa Dua.

“Kegiatan itu dimaksudkan untuk mendapatkan data mengenai nilai radioaktivitas lingkungan pada kondisi normal, sehingga apabila diketahui terjadi kenaikan nilai radioaktivitas yang melebihi batas yang ditetapkan dan berpotensi mengganggu jalannya World Water Forum 2024, dapat segera diambil langkah respons yang tepat,” ungkap Zulkarnain.

World Water Forum ke-10 merupakan salah satu MPE yang bertaraf internasional dan bernilai politik yang tinggi. Sehingga, ancaman akan keamanan terhadap kegiatan itu juga sangat tinggi, termasuk salah satunya adalah penggunaan radioaktif atau nuklir untuk tujuan teror.

“Sebagaimana kita ketahui bahwa ancaman keamanan dengan menggunakan zat radioaktif sudah menjadi ancaman nyata di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Oleh karena itu BAPETEN hadir mencegah penyalahgunaan zat radioaktif untuk tujuan nondamai, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BAPETEN yang diamanatkan dalam Undang-Undang Ketenaganukliran dan untuk menunjukkan komitmen kepada dunia bahwa Indonesia turut berperan aktif guna terciptanya kedamaian dan keamanan dunia,” tutur Zulkarnain.

Baca Juga :  Mengenal SFV Kawali Sebagai Produsen Nila Inovatif di Jawa Barat

Sementara itu Koordinator Keteknikan BAPETEN, Wita Kustiana, menyampaikan bahwa BAPETEN telah menugaskan 10 personel yang dilengkapi dengan berbagai peralatan deteksi lengkap, untuk mengamankan berjalannya World Water Forum ke-10 di Bali.

“BAPETEN menugaskan 10 personel untuk pengamanan World Water Forum 2024 dengan disertai kelengkapan peralatan deteksi dan respons antara lain spectrometer backpack (spectrometer AT6101C), surveymeter radiasi (RadEye PRD), surveymeter kontaminasi (RadEye B-20), alat identifikasi nuklida (identifinder), APD serta personal dosimeter,” ujar Wita Kustiana.

World Water Forum merupakan forum sektor air terbesar di dunia yang dilatarbelakangi oleh makin mendesaknya isu sumber daya air dan makin sulitnya akses menuju ketersediaan air yang berkualitas dan berkelanjutan. (Fajri InfoPublik/TR/Elvira Inda Sari)

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Diskusi Strategis untuk Pendidikan Bermutu di Jawa Barat
Kontribusi Pada Ketahanan Kesehatan Global : Bio Farma Sediakan 271,600 Vial Vaksin bOPV untuk Myanmar
Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
Sekda Herman Suryatman Dorong BPR Daerah Cepat Lakukan Perubahan
Mendikdasmen Ajak Insan Pendidikan Kemendikdasmen Wujudkan Rumah Pendidikan dan Layanan Publik RAMAH
10 Jenis Ikan Air Tawar Paling Banyak di Budidayakan
Dukung Kementan, Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Produksi Jagung Nasional
Satpol PP Kota Bandung Kembali Tertibkan Bangunan Liar di Jalan Ibrahim Adjie
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 24 Desember 2024 - 09:13 WIB

Diskusi Strategis untuk Pendidikan Bermutu di Jawa Barat

Sabtu, 21 Desember 2024 - 13:05 WIB

Kontribusi Pada Ketahanan Kesehatan Global : Bio Farma Sediakan 271,600 Vial Vaksin bOPV untuk Myanmar

Jumat, 20 Desember 2024 - 23:11 WIB

Mentan Amran dan Panglima TNI Perkuat Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan

Jumat, 20 Desember 2024 - 23:03 WIB

Sekda Herman Suryatman Dorong BPR Daerah Cepat Lakukan Perubahan

Jumat, 20 Desember 2024 - 10:59 WIB

10 Jenis Ikan Air Tawar Paling Banyak di Budidayakan

Berita Terbaru

NEWS

Diskusi Strategis untuk Pendidikan Bermutu di Jawa Barat

Selasa, 24 Des 2024 - 09:13 WIB

PERTANIAN

Budidaya Kangkung

Sabtu, 21 Des 2024 - 08:39 WIB