Gubernur California Kecam Trump: “Tindakan Diktator” atas Pengerahan Garda Nasional Imbas Rusuh LA

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 9 Juni 2025 - 14:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur California, Gavin Newsom. Foto: Mike Blake/REUTERS

Gubernur California, Gavin Newsom. Foto: Mike Blake/REUTERS

📍 Los Angeles, California – KlopakIndonesia.com
📅 Senin, 9 Juni 2025
🖊️ Redaksi Klopak | Internasional


Gubernur California Gavin Newsom secara terbuka mengecam langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengerahkan ribuan personel Garda Nasional ke Los Angeles di tengah gelombang unjuk rasa yang memanas. Dalam pernyataan persnya, Newsom menyebut langkah tersebut sebagai tindakan “diktator” dan berencana menggugat pemerintah federal.

“Ini adalah tindakan diktator, bukan presiden. Ini bukan negara militer. Kita negara hukum.”
— Gavin Newsom, Gubernur California

Aksi protes pecah sejak 6 Juni 2025 di pusat Los Angeles, dipicu oleh kemarahan publik terhadap kebijakan imigrasi dan penahanan massal oleh ICE (Badan Imigrasi AS). Aksi berubah ricuh saat petugas bentrok dengan demonstran.

Baca Juga :  Meta Mengumumkan PHK Terhadap Karyawannya
Sebuah mobil swakemudi Waymo terbakar dalam sebuah protes menentang razia imigrasi federal, di pusat kota Los Angeles, California, AS, Minggu (8/6/2025). Foto: David Ryder/REUTERS

Alih-alih meredam situasi, keputusan Trump untuk mengerahkan 2.000 personel Garda Nasional secara sepihak justru memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk pemerintah lokal dan warga sipil.

Newsom menuding pengerahan pasukan itu dilakukan tanpa koordinasi dan persetujuan dari otoritas negara bagian, sebuah pelanggaran serius terhadap prinsip federalisme.

“Presiden telah melangkahi konstitusi. Kami siap menggugat kebijakan ini di pengadilan federal.”
— Gavin Newsom

Langkah hukum tengah disiapkan oleh kantor gubernur, dan sejumlah pemimpin daerah, termasuk Wali Kota LA Karen Bass, turut menyatakan penolakan.

Baca Juga :  Iran Serang Markas Mata-Mata Israel di Iraq

Kehadiran militer justru membuat suasana semakin panas. Ribuan demonstran kembali turun ke jalan pada malam hari, meneriakkan slogan-slogan anti-Trump dan mendesak Garda Nasional untuk mundur.

Langkah Trump ini menuai sorotan internasional. Senator Bernie Sanders menyebut aksi tersebut sebagai gejala “otokratisme di dalam negeri sendiri”. Banyak media menyandingkan keputusan Trump dengan praktik militerisasi sipil yang biasa terjadi di negara otoriter.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pilot Diduga Salah Matikan Mesin: Fakta Baru Kecelakaan Tragis Jeju Air Tewaskan 179 Orang
Bastille Day: Simbol Kebebasan dan Revolusi yang Mengubah Prancis
Pesawat Jatuh di Bandara London, Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Kejadian
‘Mengapa Kamu Matikan Sakelar?’ – Rekaman Suara Kokpit Menambah Misteri Jatuhnya Pesawat Air India
Temuan Awal: Mesin Mati Mendadak, Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat Air India
Trump Pecat Ribuan Pegawai Kemlu AS, Langkah Bersih-Bersih Birokrasi?
Elon Musk Bentuk America Party, Tantang Dominasi Dua Partai Besar di AS
Daftar Perusahaan yang Diduga Dukung Pendudukan dan Serangan Israel Menurut PBB Juli 2025

Berita Terkait

Selasa, 22 Juli 2025 - 18:26 WIB

Pilot Diduga Salah Matikan Mesin: Fakta Baru Kecelakaan Tragis Jeju Air Tewaskan 179 Orang

Selasa, 15 Juli 2025 - 16:47 WIB

Bastille Day: Simbol Kebebasan dan Revolusi yang Mengubah Prancis

Selasa, 15 Juli 2025 - 06:10 WIB

Pesawat Jatuh di Bandara London, Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Kejadian

Senin, 14 Juli 2025 - 08:33 WIB

‘Mengapa Kamu Matikan Sakelar?’ – Rekaman Suara Kokpit Menambah Misteri Jatuhnya Pesawat Air India

Senin, 14 Juli 2025 - 08:26 WIB

Temuan Awal: Mesin Mati Mendadak, Ini Penyebab Jatuhnya Pesawat Air India

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB

NEWS

Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan

Kamis, 24 Jul 2025 - 17:31 WIB