Gerakan Pasar Murah Klapanunggal Tuai Pujian, Pusat Akui Sukses Tekan Inflasi

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 26 September 2024 - 11:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah pusat mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemdakab) Bogor dalam menekan dan mengendalikan inflasi serta memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pokok yang berkualitas dengan harga terjangkau melalui kegiatan Gerakan Pasar Murah (GPM) yang berlangsung di Kantor Kecamatan Klapanunggal.

Kegiatan dihadiri langsung oleh Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian besama Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu, didampingi Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Bogor Siti Chomzah Asmawa, Rabu (25/9/24).

Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian menyatakan, apresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor melalui PKK Kabupaten Bogor sinergi dengan Perangkat Daerah (PD) dalam melakukan pengendalian inflasi dan terselenggaranya kegiatan GPM yang dilaksanakan salah satunya di Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor.

“Kami mengapresiasi juga kegiatan ini bisa dikerjasamakan oleh PKK dengan PD yang ada di daerah khususnya di Kabupaten Bogor. Mudah-mudahan kegiatan kita hari ini bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat setempat tidak hanya merasakan manfaatnya dengan adanya GPM, tapi juga mereka merasakan manfaat dari Pemkab Bogor yang memperhatikan masyarakat disini,” tegas Tri Tito Karnavian.

Tri Tito Karnavian menjelaskan bahwa GPM adalah kegiatan yang sangat membantu masyarakat, yang tidak hanya dilaksanakan di Kabupaten Bogor, tapi dilaksanakan di seluruh Indonesia karena ini merupakan kebijakan dari Presiden RI Joko Widodo.

Baca Juga :  Apakah Biji Buah Delima Bisa Dimakan?

Menurutnya, saat ini negara sedang dihadapi dengan inflasi harga sangat tinggi sementara daya beli masyarakat sangat kurang. Di Indonesia pasokan sangat besar tetapi ada tren beberapa tahun lalu inflasi tinggi, sehingga ada perintah dari Presiden kepada Kemendagri untuk bisa ikut mengawasi agar inflasi tidak memberatkan masyarakat sehingga setiap senin Menteri Dalam Negeri memimpin seluruh kepala daerah se-Indonesia untuk memecahkan masalah inflasi secara bersama-sama.

“Ini adalah prestasi kita bersama karena kita bisa membuat masyarakat mendapatkan harga kebutuhan pokok berkualitas dengan harga murah melalui kegiatan ini. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dilaksanakan di masa yang akan datang walaupun periode pengurusan kami dari PKK akan berakhir pada 20 Oktober, semoga pada pemerintahan baru akan didukung semua dengan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat untuk kesejahteraannya,” bebernya.

Pj. Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyampaikan, tujuan GPM hari ini adalah dalam rangka memastikan warga masyarakat mendapatkan bahan pokok terutama dengan harga terjangkau dan kualitas bagus.

Kedua GPM dimaksudkan dengan tujuan mempertemukan antara konsumen dalam hal ini masyarakat dengan produsen atau distributor yang difasilitasi oleh Pemdakab Bogor.

Baca Juga :  Andil Buruan Sae, Kota Bandung Terpilih Jadi Tuan Rumah ASEAN Summer School

Ketiga, tentu GPM ini dilaksanakan dalam rangka menekan dan mengendalikan inflasi di Kabupaten Bogor dan alhamdulillah kondisi inflasi di Kabupaten Bogor ada di angka -0,2% artinya inflasi di Kabupaten Bogor bisa tetap terjaga.

“Sebetulnya GPM hari ini dilaksanakan di semua kecamatan, tetapi yang dihadiri langsung oleh pengurus pusat hanya di Klapanunggal. Tentu ini kehormatan bagi Pemkab Bogor yang sudah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Ketua Umum TP-PKK,” ungkap Asmawa Tosepu

Katanya, kegiatan GPM ini secara rutin dilaksanakan secara bekerjasama dengan Kadin, Perumda Pasar Tohaga dan dinas terkait dalam hal ini Diskanak, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebulan dua kali yang dilaksanakan di seluruh kecamatan se-Kabupaten Bogor.

“Hari ini alhamdulillah 13 jenis komoditas yang dipasarkan, kita lihat sendiri habis, artinya antusias masyarakat ini sangat tinggi karena harga juga kami subsidi dari pemda terhadap harga dari komoditas tersebut. Kami harap kondisi inflasi terjaga, warga masyarakat memiliki akses yang besar dalam mendapatkan harga yang terjangkau dan kualitas komoditas yang bagus, serta tentunya para pedagang atau distributor terus menyalurkan produk yang dimiliki sehingga tidak terjadi penimbunan,” imbuhnya.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga Ayam Potong Anjlok, Bagaimana Langkah Pemerintah
Tingginya Animo Masyarakat Berinvestasi Emas, Pegadaian Jawa Barat Fasilitasi dengan Bazar Emas
Penjelasan Gedung Putih soal AS Kenakan Tarif Impor 245% untuk China
Pra Event bank bjb Bandoeng10K Sukses Digelar, Bukti Revitalisasi Identitas Kota Bandung Melalui Semangat Lari dan Kolaborasi
RUPST bank bjb Sepakat Tebar Dividen 65,50 Persen dari Laba Bersih 2024
Aksi Massa di Kantor Kemendes Tolak PHK Pendamping Desa
Dorong Kemampuan Berpikir Kritis Anak Usia Dini, Kemendikdasmen Gelar Program Aksi Ilmuan Cilik
Harvard Tolak Tuntutan Donald Trump, Dana Hibah Sebesar 2,2 Milyar Dollar Dibekukan
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 20:47 WIB

Harga Ayam Potong Anjlok, Bagaimana Langkah Pemerintah

Kamis, 17 April 2025 - 15:05 WIB

Tingginya Animo Masyarakat Berinvestasi Emas, Pegadaian Jawa Barat Fasilitasi dengan Bazar Emas

Kamis, 17 April 2025 - 11:27 WIB

Penjelasan Gedung Putih soal AS Kenakan Tarif Impor 245% untuk China

Rabu, 16 April 2025 - 21:38 WIB

Pra Event bank bjb Bandoeng10K Sukses Digelar, Bukti Revitalisasi Identitas Kota Bandung Melalui Semangat Lari dan Kolaborasi

Rabu, 16 April 2025 - 18:51 WIB

Aksi Massa di Kantor Kemendes Tolak PHK Pendamping Desa

Berita Terbaru

NEWS

Harga Ayam Potong Anjlok, Bagaimana Langkah Pemerintah

Kamis, 17 Apr 2025 - 20:47 WIB

SERBA SERBI

Daun Singkong, Kandungan Gizi, Manfaat Serta Efek Sampingnya

Kamis, 17 Apr 2025 - 19:57 WIB

Internasional

Penjelasan Gedung Putih soal AS Kenakan Tarif Impor 245% untuk China

Kamis, 17 Apr 2025 - 11:27 WIB