Ahmad Sahroni, politisi Partai NasDem yang akrab dijuluki Crazy Rich Tanjung Priok, kembali menjadi sorotan publik. Bukan hanya karena komentarnya yang memicu kontroversi, tetapi juga lantaran keputusan Fraksi NasDem yang mencopot dirinya dari posisi Wakil Ketua Komisi III DPR RI.
Pencopotan itu disampaikan melalui surat resmi fraksi tertanggal 29 Agustus 2025. Dalam keputusan tersebut, posisi Sahroni sebagai Wakil Ketua Komisi III digantikan oleh Rusdi Masse Mappasessu. Sementara itu, Sahroni dipindahkan ke Komisi I DPR RI sebagai anggota biasa.
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbaru menunjukkan Sahroni memiliki harta mencapai Rp 328,9 miliar. Kekayaan itu meliputi:
- Tanah dan bangunan sebanyak 19 bidang dengan nilai sekitar Rp 139,6 miliar, tersebar di Jakarta hingga Bali.
- Koleksi kendaraan mewah sebanyak 28 unit, termasuk Ferrari, Porsche, hingga Tesla, dengan nilai fantastis mencapai puluhan miliar rupiah.
- Aset bergerak lainnya senilai Rp 107,7 miliar.
- Kas dan setara kas Rp 78,4 miliar serta surat berharga Rp 60 juta.
- Utang sekitar Rp 35 miliar, sehingga total kekayaan bersihnya tetap di kisaran Rp 329 miliar.
Beberapa koleksi mobil mewah Sahroni antara lain Ferrari 366 keluaran 2012 senilai Rp 2,5 miliar, Porsche 9E3 RS 2016 senilai Rp 6,6 miliar, hingga Porsche 911 Sport Classic 2016 yang ditaksir mencapai Rp 14 miliar.
Perjalanan hidup Sahroni kerap menjadi bahan cerita publik. Dari latar belakang sederhana sebagai tukang semir di kawasan Tanjung Priok, kini ia dikenal sebagai salah satu anggota DPR paling kaya. Julukan Crazy Rich Tanjung Priok melekat seiring meningkatnya gaya hidup mewah dan koleksi kendaraan langka yang dimilikinya.
Namun, popularitas itu belakangan diiringi kritik tajam. Komentar kontroversialnya mengenai rakyat dan DPR membuat posisinya di Komisi III goyah, hingga akhirnya NasDem melakukan rotasi jabatan.
Langkah NasDem memindahkan Sahroni sekaligus sorotan pada jumlah kekayaannya kini menjadi perbincangan hangat. Banyak yang mengapresiasi kesuksesannya, namun tidak sedikit pula yang mempertanyakan transparansi sumber kekayaannya yang mencapai ratusan miliar rupiah.