Citarum Harum Dibawa ke World Water Forum ke-10

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 20 Mei 2024 - 15:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Program Citarum Harum merupakan keberhasilan dalam menangani pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Sungai Citarum. Indonesia membawa praktik baik Citarum Harum ke World Water Forum ke-10 pada 18–25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.

Sungai Citarum yang memiliki panjang 297 kilometer merupakan salah satu sungai utama di Jawa Barat. Sungai yang berperan penting bagi masyarakat itu pernah mengalami pencemaran berat. Presiden Joko Widodo pun lantas menggagas program Citarum Harum pada 2018 dengan tujuan mengembalikan fungsi dan keindahan Sungai Citarum.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Ketua Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa program ini merupakan upaya kolaborasi yang terintegrasi multi-stakeholders yang melibatkan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, bisnis, masyarakat, dan media.

“Melalui kerja sama dan kolaborasi yang solid, program Citarum Harum telah menuai berbagai capaian yang membanggakan. Beberapa di antaranya adalah penurunan signifikan tingkat pencemaran air yang dulu statusnya cemar berat menjadi cemar ringan, peningkatan upaya penghijauan di hulu sungai, pengoptimalan pengelolaan sampah di sepanjang DAS Citarum, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan, serta edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai,” kata Luhut, dikutip dari buku “Citarum Harum: Merawat Sungai Menyelamatkan Kehidupan”, Minggu (12/5/2024).

Baca Juga :  Menanam Paprika di Polybag

Program revitalisasi Sungai Citarum ini memiliki makna lebih luas. Sungai yang bersih dan sehat akan mengalirkan air bersih ke laut. Dengan demikian, laut kita pun menjadi lebih bersih dan lestari. Pada hakikatnya, menjaga Citarum berarti menjaga laut, dan menjaga laut berarti menjaga Indonesia.

Sementara Wakil Ketua Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum ke-10 yang juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebelumnya juga telah mengungkapkan bahwa dalam penanganan sampah di DAS Citarum mulai 2020 telah dilaksanakan Program Improvement of Solid Waste Management Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya hingga November 2025 mendatang.

Keberhasilan Program Citarum Harum, katanya, memerlukan sinergisitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat yang telah disepakati dalam rencana aksi yang menjadi tanggung jawab masing-masing.

Baca Juga :  Transisi Kepemimpinan Kemhan, Presiden Prabowo Serahkan Memorandum Tugas Kepada Menhan Sjafrie

Penataan DAS dalam sektor Sumber Daya Air (SDA) mulai dari normalisasi sungai, pembangunan terowongan, floodway, cekdam, pembangunan fasilitasi pengolahan air limbah, dan sampah permukaan harus dilakukan secara terpadu dengan program-program Citarum Harum lainnya seperti penanganan lahan kritis, penanganan sampah dan sanitasi, penanganan limbah industri, domestik dan peternakan serta penataan ruang pada hulu DAS dan sempadan sungai.

“Capaian Program Citarum Harum ditunjukkan dengan adanya peningkatan Indeks Kualitas Air (IKA), pengurangan luasan lahan kritis dan luas genangan di Cekungan Bandung, penertiban bangunan liar di sempadan sungai serta peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian Sungai Citarum,” kata Basuki.

Untuk keberlanjutan program Citarum Harum, katanya, semua pemangku kepentingan serta elemen masyarakat diharapkan agar dapat menjaga komitmen bersama untuk menjadikan DAS Citarum yang bersih, sehat, indah dan lestari. (Firda Puri/TR/Elvira Inda Sari)

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Mana Yang Paling Kuat Di Tanjakan Antara Mobil Dengan Penggerak Roda Depan Dan Mobil Dengan Penggerak Roda Belakang
Lima Perusahaan Pemilik Izin Usaha Tambang di Raja Ampat
Kemendikdasmen Terbitkan Permendikdasmen Tes Kemampuan Akademik (TKA)
Mendikdasmen: Revitalisasi Satuan Pendidikan, Fondasi bagi Ekosistem Pembelajaran yang Bermutu
Qurban Jadi Intervensi Gizi: BKKBN Jabar Bagikan Daging untuk Cegah Stunting di Lingkungan KRS
Kenapa BI Fast Pada Sabtu 7 Juni 2025 Tidak Bisa Digunakan ?
Membangun SMK Unggul dan Relevan melalui Sinkronisasi dan Harmonisasi Program Pengembangan SMK 2025
Mendikdasmen: Iduladha, Sarana Manusia Menyucikan Jiwa dan Memperkuat Akhlak Mulia
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 17:55 WIB

Mana Yang Paling Kuat Di Tanjakan Antara Mobil Dengan Penggerak Roda Depan Dan Mobil Dengan Penggerak Roda Belakang

Minggu, 8 Juni 2025 - 16:40 WIB

Kemendikdasmen Terbitkan Permendikdasmen Tes Kemampuan Akademik (TKA)

Minggu, 8 Juni 2025 - 16:20 WIB

Mendikdasmen: Revitalisasi Satuan Pendidikan, Fondasi bagi Ekosistem Pembelajaran yang Bermutu

Sabtu, 7 Juni 2025 - 20:23 WIB

Qurban Jadi Intervensi Gizi: BKKBN Jabar Bagikan Daging untuk Cegah Stunting di Lingkungan KRS

Sabtu, 7 Juni 2025 - 13:46 WIB

Kenapa BI Fast Pada Sabtu 7 Juni 2025 Tidak Bisa Digunakan ?

Berita Terbaru

PERTANIAN

Manfaat Teknologi Nuklir Untuk Pertanian dan Peternakan

Minggu, 8 Jun 2025 - 20:49 WIB

PETERNAKAN

Ternak Ayam Petelur di Rumah Dengan Skala Kecil 5 Ekor

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:13 WIB

PERIKANAN

Budidaya Ikan Nila Di Lahan Ukuran 2 x 3 Meter

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:07 WIB

SERBA SERBI

Download Video di Facebook Tanpa Aplikasi

Minggu, 8 Jun 2025 - 18:26 WIB