KlopakIndonesia – Indonesia kembali mengirimkan talenta terbaik bangsa di Ajang Talenta Internasional. Kali ini melalui Pusat Prestasi Nasional (Pusat Prestasi Nasional), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), empat siswa terbaik dikirim untuk berlaga di ajang Olimpiade Informatika Internasional atau International Olympiad in Informatics (IOI) ke-37 di Sucre, Bolivia.
Para siswa yang mewakili Indonesia pada ajang IOI 2025, yaitu Aufan Ahmad Mumtaza dari SMAS Al-Irsyad Satya, Kelven Nathanael dari SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, Hanif Achdan Pietoyo dari SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta, dan Nathan Allan dari SMA Kanisius Jakarta.
Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta, Mariman Darto, mengapresiasi setinggi-tingginya para siswa yang berhasil mewakili Indonesia pada ajang IOI tahun ini. “Selamat kepada adik-adik yang telah terpilih menjadi delegasi Indonesia. Proses sampai bisa mewakili Indonesia di ajang Internasional ini tentu tidak mudah. Selamat berjuang dan raih hasil yang terbaik,” katanya pada acara Pelepasan Delegasi pada empat ajang internasional, Kamis (17/7) lalu.
Pada kesempatan ini, Kepala Puspresnas, Kemendikdasmen, Maria Veronica Irene Herdjiono, percaya dan yakin para siswa dapat bersaing dengan negara lainnya pada ajang tersebut. “Semua siswa yang terpilih di IOI ini sudah melalui proses yang sangat panjang mulai dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional, hingga tahap pembinaan. Kami yakin adik-adik dapat meraih prestasi yang membanggakan,” tutur Irene.
Berbagi cerita, Nathan Allan, salah satu siswa perwakilan Indonesia asal SMA Kanisius Jakarta, mengaku bangga dan antusias untuk mengharumkan nama Indonesia. “Saya bersyukur bisa mendapatkan pengalaman dari pembinaan dan diskusi bersama teman-teman. Lewat hal itu, saya mendapatkan pengetahuan dan pandangan baru untuk menghadapi ajang IOI,” ungkap Natahan.
“Semoga saya bisa membuat cerita yang membanggakan bersama teman-teman saya di ajang IOI kali ini,” tambahnya.
Senada dengan Nathan, Kelven Nathanael dari SMA Katolik St. Louis 1, Jawa Timur, juga berharap bisa meraih hasil terbaik pada ajang bergengsi di bidang Informatika itu. “Saya terinspirasi kata-kata motivasi dari Bapak Mariman Darto, yaitu harus menargetkan Nobel Prize jika gagal saya masih mendapatkan medali emas,” ucap Kelven.
Pada ajang IOI, para siswa didampingi oleh Tim Pembina yaitu, Ammar Fathin Sabili dari Universitas Indonesia sebagai Team Leader dan Joel Gunawan dari Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) sebagai Deputy Leader.
Ammar Fathin Sabili, juga optimis semua siswa mempunyai peluang untuk membawa pulang medali. “Semoga semua siswa mendapat semua medali. Besar harapannya mereka juga mendapat medali emas,” pungkasnya.
International Olympiad in Informatics (IOI) ke-37 akan berlangsung pada 27 Juli s.d. 3 Agustus 2025 di Sucre, Bolivia. IOI mempertemukan lebih dari 650 peserta dari 98 negara. Perlombaan dalam IOI terdiri dari pemrograman/coding komputer dan penyelesaian masalah terkait algoritmik.