KlopakIndonesia – Sebagai bagian dari rangkaian memperingati Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-dunia 2025, yang jatuh pada tanggal 5 Juni setiap tahunnya, pada hari Minggu (18/5) Peduli Lingkungan Jawa Barat (Pelija) menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Edukator Lingkungan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di SMP IT Al Mustafad (Pondok Pesantren Al Mustafad), yang berlokasi di Kamp. Pasir huni RT 61 RW 19 Desa Mandalahaji Kec. Pacet Kab.Bandung. Ust Tengku Fahrul Razi, menyambut baik kegiatan edukasi lingkungan ini, Karena memberi wawasan baru bagi para santri juga masyarakat sekitar agar memahami pengelolaan sampah dari mulai tingkat rumah tangga, demikian disampaikan Ketua PELIJA Kab. Bandung Kang Ryan, dari segemgam sampah basah disimpan tanpa di olah akan menimbulkan bau busuk dan penyakit, sehingga penting untuk memilah dari awal mana sampah organik dan non organik. Pun demikian yang disampaikan para narasumber lainnya, Didin Hasnuddin aktivis lingkungan IPB, pemanfaatan limbah plastik jika dikelola dengan benar maka akan dapat menghasilkan sumber energi baru yang tentunya menjadi bermanfaat bagi masyarakat, dan sampah plastik yang diolah akan mempunyai nilai ekonomis ketika masyarakat sadar, faham dan mau melaksanakan prinsip prinsip ekonomi tersebut dengan menggandeng pemerintah setempat, lembaga atau aktivis lingkungan yang faham akan hal tersebut
Sementara Rahmat Suprihat Aktivis dari Trapawana Jabar mengajak ibu ibu dan para santriwati untuk lebih memahami apa itu 3 R yang meliputi Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang), adalah prinsip penting dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Reduce berarti mengurangi produksi sampah sejak awal, Reuse berarti menggunakan kembali barang yang masih layak pakai, dan Recycle berarti mengolah kembali bahan bekas menjadi produk baru.
Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta yang meliputi warga pesantren, baik santriwan santriwati , tenaga pendidik dan kependidikan termasuk warga masyarakat sekitar.
Selain kegiatan Diklat tersebut dilakukan juga penanaman pohon produktif di area pesantren dengan jumlah 400 pohon.
Ujang Fahpulwaton, Direktur Pelija dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Diklat dan penanaman pohon sebagai bentuk tanggung jawab sosial Pelija terhadap kondisi lingkungan Jawa Barat.
Dengan kegiatan ini diharapkan agar masyarakat pendidikan maupun masyarakat secara umum memiliki rasa empati terhadap masalah lingkungan dan kedepannya diharapkan dapat menjadi trigger hadirnya budaya baik secara berkesinambungan, tegas Ujang.(Kang Amat)
By mantoyo