Hari Lebah Sedunia 20 Mei 2025

- Jurnalis

Selasa, 20 Mei 2025 - 00:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hari Lebah Sedunia (World Bee Day) adalah hari peringatan internasional yang diperingati setiap 20 Mei untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya lebah dan penyerbuk lainnya dalam menjaga ekosistem, ketahanan pangan, dan keanekaragaman hayati.

🎯 Tujuan Utama Hari Lebah Sedunia

  1. Meningkatkan kesadaran tentang peran vital lebah dan penyerbuk dalam produksi pangan.
  2. Menyoroti ancaman yang dihadapi lebah, seperti:
    • Pestisida berbahaya
    • Perubahan iklim
    • Kehilangan habitat alami
    • Penyakit dan spesies invasif
  3. Mendorong aksi nyata dari masyarakat, petani, pemerintah, dan peneliti untuk:
    • Melindungi lebah dan penyerbuk
    • Menerapkan pertanian berkelanjutan
    • Mendukung peternakan lebah lokal

🐝 Mengapa 20 Mei?

Tanggal ini dipilih untuk menghormati kelahiran Anton Janša (1734–1773), seorang pionir perlebahan dari Slovenia yang dikenal sebagai pelopor modernisasi teknik beternak lebah.

🌍 Bagaimana Dunia Merayakannya?

  • Seminar dan lokakarya tentang budidaya lebah dan pertanian ramah lingkungan.
  • Pameran dan festival madu lokal.
  • Edukasi di sekolah dan kampus.
  • Kegiatan konservasi, seperti menanam tanaman ramah penyerbuk.
Baca Juga :  Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Program Prioritas SEAMEO 2021–2030

📢 Pesan Utama Hari Lebah Sedunia

“Jika lebah punah, umat manusia hanya punya waktu beberapa tahun lagi untuk hidup.” – (dikutip dari peringatan banyak ilmuwan)

Lebah bukan hanya penghasil madu, tapi mereka juga adalah pahlawan tanpa tanda jasa dalam proses penyerbukan — yang membuat 1 dari 3 makanan di piring kita bisa tersedia.

Berikut adalah sejarah munculnya peringatan Hari Lebah Sedunia (World Bee Day) secara ringkas dan jelas:

📜 Asal Usul dan Sejarah Hari Lebah Sedunia

🐝 1. Gagasan Awal dari Slovenia

  • Slovenia, sebuah negara kecil di Eropa, yang memiliki tradisi panjang dalam budidaya lebah, adalah pelopor ide peringatan ini.
  • Tahun 2014, Asosiasi Peternak Lebah Slovenia mulai mengusulkan kepada dunia agar ada hari internasional khusus untuk lebah.
  • Mereka memilih 20 Mei, yaitu hari lahir Anton Janša (1734–1773), seorang tokoh penting dalam sejarah perlebahan dunia, yang berasal dari Slovenia dan dikenal sebagai pelopor modernisasi budidaya lebah.
Baca Juga :  Hore! Selama Bandung Great Sale 2024, Pemkot Gratiskan TMB dan Sediakan 300 Tiket Bandros

🌍 2. Dukungan Internasional

  • Usulan ini kemudian didukung oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dan semakin banyak negara yang menganggap pentingnya peran lebah dalam pertanian dan ekosistem.
  • Pada Desember 2017, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menetapkan 20 Mei sebagai Hari Lebah Sedunia.

📅 3. Peringatan Pertama

  • World Bee Day pertama kali diperingati pada 20 Mei 2018, dan sejak itu dirayakan setiap tahun oleh berbagai negara dengan seminar, kampanye lingkungan, edukasi sekolah, dan kegiatan konservasi.

🎯 Tujuan Memperingatinya:

  • Meningkatkan kesadaran global akan ancaman serius yang dihadapi lebah dan penyerbuk lain.
  • Mendorong tindakan kolaboratif untuk melindungi lebah demi menjaga ketahanan pangan, keanekaragaman hayati, dan lingkungan hidup berkelanjutan.

🐝 Fakta Menarik:

  • Anton Janša diangkat sebagai guru pertama perlebahan oleh Kaisar Maria Theresa di Austria.
  • Slovenia adalah satu dari sedikit negara yang mengakui perlebahan sebagai bagian dari warisan budaya nasional.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir
HUT ke-1, Doksis Doakan RS Unpad Jadi Pelopor Pelayanan Unggul

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:10 WIB

Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun

Kamis, 24 Juli 2025 - 17:31 WIB

Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB