Cara Menjaga pH Air Kolam Tetap Stabil

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 25 Desember 2022 - 06:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH air yang sesuai atau yang sama dengan habitat alami ikan sangat penting untuk tumbuh kembang ikan. Terkadang, pH air yang ada di kolam ikan terlalu rendah. Hal tersebut bisa mengganggu pertumbuhan ikan, bahkan bisa membunuh ikan yang dibudidayakan.

pH adalah singkatan dari Power of Hydrogen yang merupakan indikator tingkat asam atau basa pada air. Skala pH terdiri dari 0 hingga 14. Air yang memiliki nilai pH di bawah 7 diindikasikan sebagai air yang bersifat asam, sedangkan air yang nilai pHnya di atas 7 diindikasikan sebagai air yang bersifat basa.

Akan tetapi, jika air memiliki nilai pH 7 artinya air tersebut netral, alias tidak basa maupun asam. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel pH air berikut:

Tabel pH air

Kadar pH air sangat dipengaruhi oleh kandungan kimia di dalamnya. Karena itulah pH sering digunakan sebagai indikator apakah air tersebut mengalami perubahan kimiawi atau tidak. Air dengan pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, masing-masing memiliki efek samping.

Ikan paling suka hidup di air yang pHnya netral karena sesuai dengan habitat alami mereka. Akibat pH air rendah pada ikan adalah terganggunya pertumbuhan dan kesehatan ikan. Maka dari itu, Bapak/Ibu disarankan untuk mengawasi dengan betul kadah pH air kolam ikan.

Untuk mengetahui pH air kolam, Bapak/Ibu dapat menggunakan pH meter digital yang bisa didapatkan di toko yang menjual alat-alat budidaya dan toko online manapun.

Penyebab pH Air Kolam Rendah

Salah satu penyebab pH air kolam rendah adalah kurangnya kandungan oksigen yang ada di air kolam. Jika kandungan oksigen di air kolam rendah, kandungan karbon dioksida akan menjadi tinggi.

Hal tersebut dapat memicu naiknya konsentrasi ion hidrogen yang membuat kadar pH di air menurun dan air akan menjadi asam. Karbon dioksida yang ada di dalam air berasal dari polusi yang dibawa oleh udara.

Selain rendahnya kandungan oksigen, angka pH air yang ada di bawah 7 disebabkan oleh proses dekomposisi bahan organik. Dekomposisi adalah proses pembusukan yang terjadi pada bahan organik yang terkandung di air.

Baca Juga :  Tips Menanam Bunga Matahari

Bahan organik yang mengandung unsur karbon akan melepaskan banyak karbon ke air ketika terjadinya dekomposisi karena mudah teroksidasi. Akibatnya, kandungan karbon dioksida yang banyak ini akan menurunkan pH air dan mengubah air menjadi asam.

Air yang awalnya netral bisa menjadi asam karena kandungan karbon yang dapat meningkatkan ion hidrogen sehingga pH akan menurun. Bahan organik ini bisa datang dari sisa pakan yang Bapak/Ibu berikan terlalu banyak kepada ikan.

Berikut adalah cara menaikkan pH air kolam ikan secara aman dan efektif agar kesehatan ikan tetap terjaga:

 

🌊 Kenapa pH Penting?

pH (derajat keasaman) air sangat berpengaruh pada kesehatan ikan.
Ideal pH untuk kolam ikan air tawar (seperti nila, lele, koi, gurame) adalah 6,5–8,0.
pH yang terlalu rendah (<6) bisa membuat ikan stres, pertumbuhan terganggu, bahkan mati.

 

Cara Menaikkan pH Air Kolam

1. Gunakan Kapur Tohor (CaO) atau Kapur Dolomit (CaMg(CO₃)₂)

  • Taburkan kapur dolomit ke dasar kolam atau larutkan dulu dan siramkan ke air.

  • Dosis: sekitar 100–300 gram/m² tergantung tingkat keasaman air.

  • Fungsi: Menetralkan asam dan menambah mineral penting.

2. Gunakan Soda Kue (Sodium Bicarbonate)

  • Campurkan 1 sendok makan per 100 liter air, aduk merata.

  • Naikkan secara bertahap untuk mencegah stres pada ikan.

  • Cocok untuk kolam kecil atau akuarium.

3. Gunakan Batu Zeolit

  • Batu zeolit membantu menyerap asam dan menstabilkan pH.

  • Taruh di dasar kolam atau dalam karung jaring di sudut kolam.

4. Tambahkan Air Baru dengan pH Lebih Tinggi

  • Lakukan penggantian air sebagian (20–30%) dengan air bersih yang memiliki pH lebih netral.

  • Cek pH air yang baru sebelum digunakan.

5. Kurangi Bahan Organik Berlebih

  • Sisa pakan dan kotoran bisa membusuk dan menurunkan pH.

  • Gunakan sistem filtrasi dan aerasi yang baik.

  • Bersihkan kolam secara berkala.

 

⚠️ Tips Tambahan

  • Naikkan pH secara perlahan agar ikan bisa beradaptasi.

  • Selalu ukur pH air menggunakan kertas lakmus atau alat digital.

  • Jangan menambahkan bahan kimia sembarangan tanpa mengetahui dosisnya.

 

Menjaga pH air kolam tetap stabil tanpa penggantian air bisa dilakukan dengan beberapa strategi alami dan teknis yang bertujuan mengendalikan sumber fluktuasi pH, seperti sisa pakan, kotoran ikan, dan proses biologis dalam kolam. Berikut cara-caranya:

Baca Juga :  Budidaya Jahe Merah Menggunakan Polybag: Praktis & Bernilai Tinggi

 

Cara Menjaga pH Air Kolam Tetap Stabil Tanpa Ganti Air

1. 🌿 Gunakan Zeolit Secara Rutin

  • Zeolit alami menyerap amonia, menstabilkan pH, dan memperbaiki kualitas air.

  • Taruh zeolit dalam jaring atau keranjang plastik berlubang di dasar kolam.

  • Cuci ulang zeolit setiap 2–3 minggu lalu gunakan kembali.

 

2. 🧱 Pasang Kapur Dolomit di Kolam

  • Kapur dolomit berfungsi sebagai buffer alami pH agar tetap netral.

  • Taruh di sudut kolam dalam karung jaring atau disebar di dasar kolam.

  • Tidak larut cepat, jadi bekerja stabil dalam waktu lama.

 

3. 💨 Sediakan Aerasi yang Cukup

  • Pompa udara atau kincir air meningkatkan oksigen dan mengurangi CO₂, yang dapat membuat air terlalu asam.

  • Aerasi juga membantu menjaga stabilitas pH melalui sirkulasi dan penguapan gas beracun.

 

4. 🧼 Kontrol Sisa Pakan dan Kotoran Ikan

  • Beri pakan secukupnya, jangan berlebihan.

  • Gunakan pakan berkualitas yang tidak mudah hancur di air.

  • Jika memungkinkan, tambahkan ikan sapu-sapu atau udang kecil untuk membantu bersih-bersih dasar kolam.

 

5. 🧪 Pasang Sistem Biofilter

  • Biofilter (filter biologis) menggunakan bakteri baik untuk mengurai kotoran dan amonia tanpa mengganti air.

  • Bisa dibuat dari media seperti arang aktif, kerikil, bioball, ijuk, dan pasir silika.

 

6. 🌱 Tanam Tanaman Air

  • Tanaman seperti eceng gondok, kiambang, atau hydrilla membantu menyerap nutrien berlebih dan menyeimbangkan CO₂/O₂.

  • Hindari tanaman terlalu banyak agar tidak membusuk dan malah menurunkan pH.

 

7. 🧂 Buat Sistem Resirkulasi (Optional)

  • Air tetap di kolam, tapi dipompa melewati sistem filter lalu dikembalikan.

  • Membantu membersihkan air tanpa membuangnya.

 

📌 Catatan Penting

  • Cek pH rutin setiap 3–5 hari, terutama saat musim hujan (air hujan bisa menurunkan pH).

  • Simpan alat ukur pH (kertas lakmus atau pH meter digital) di dekat kolam.

  • Jangan campur bahan kimia sembarangan, cukup pakai pengontrol alami.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Budidaya Jahe Merah Menggunakan Polybag: Praktis & Bernilai Tinggi
Mengapa Wortel Bisa Banyak Varian Warna? Ini Penjelasan Ilmiahnya!
Tips Menanam Bunga Matahari
Perbedaan Ikan Nila dan Mujair
Ikan Mujair

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 15:16 WIB

Budidaya Jahe Merah Menggunakan Polybag: Praktis & Bernilai Tinggi

Rabu, 11 Juni 2025 - 12:47 WIB

Mengapa Wortel Bisa Banyak Varian Warna? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Jumat, 27 Januari 2023 - 20:36 WIB

Tips Menanam Bunga Matahari

Minggu, 25 Desember 2022 - 06:36 WIB

Cara Menjaga pH Air Kolam Tetap Stabil

Minggu, 25 Desember 2022 - 06:07 WIB

Perbedaan Ikan Nila dan Mujair

Berita Terbaru

AGRICULTURE

Budidaya Jahe Merah Menggunakan Polybag: Praktis & Bernilai Tinggi

Senin, 23 Jun 2025 - 15:16 WIB

KlopHealth

Manfaat Kafein untuk Tubuh: Tak Sekadar Bikin Melek

Minggu, 22 Jun 2025 - 20:14 WIB