Bandung Barat – Dugaan keracunan massal yang menimpa ratusan siswa SMPN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, berujung pada penutupan sementara dapur penyedia makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, memerintahkan penghentian operasional dapur tersebut hingga proses evaluasi dan investigasi selesai dilakukan.
Insiden ini terjadi pada Selasa (14/10/2025) ketika para siswa mengalami gejala mual, pusing, dan muntah usai menyantap menu MBG yang terdiri dari ayam kecap atau blackpepper, capcay, tahu goreng, lalapan, melon, dan nasi. Dalam beberapa keterangan siswa, makanan yang disajikan sempat tercium bau tak sedap sebelum dikonsumsi.
Dapur yang memasok makanan tersebut diketahui berasal dari SPPG Panyandaan di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua. Berdasarkan data pemerintah daerah, dapur ini memproduksi sekitar 3.649 paket makanan yang dikirim ke delapan sekolah di wilayah sekitar.
“Operasional dapur kita hentikan sementara sampai hasil investigasi keluar. Program MBG sangat penting, tapi harus ada pengawasan ketat dan evaluasi menyeluruh agar kasus seperti ini tidak terulang,” tegas Bupati Jeje saat meninjau lokasi, Kamis (16/10/2025).
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat bersama Badan Gizi Nasional (BGN) telah ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan bahan baku, kebersihan dapur, proses pengolahan, hingga distribusi makanan. Pemerintah juga memastikan seluruh siswa yang terdampak telah mendapat perawatan medis.
Sementara itu, pengelola dapur SPPG Panyandaan menjelaskan bahwa proses memasak dilakukan sejak malam hari, diikuti pengemasan dan distribusi dini hari ke sekolah-sekolah. Namun, dari hasil pengecekan awal, dapur tersebut belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang menjadi standar kelayakan pengolahan makanan massal.
Hingga kini, hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan masih dalam proses. Pemerintah belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena masih menunggu data resmi dari Dinas Kesehatan.
Kasus ini menambah daftar panjang insiden keracunan makanan MBG di Kabupaten Bandung Barat, setelah sebelumnya juga terjadi di wilayah Cipongkor dan Cihampelas. Pemerintah daerah berjanji akan melakukan evaluasi total terhadap sistem penyediaan makanan MBG, mulai dari dapur penyedia hingga pengawasan di sekolah.
“Tujuan program ini baik, untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah. Tapi tidak boleh mengorbankan keselamatan. Evaluasi total harus dilakukan,” ujar Jeje menegaskan.