Jawa Barat, September 2025 – Upaya mendorong kemandirian ekonomi keluarga akseptor terus dilakukan oleh Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat. Salah satu langkah strategis adalah melalui aplikasi Yo Sakurga (Ayo Usaha Ekonomi Keluarga Akseptor), yang diharapkan dapat membantu kelompok UPPKA memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha mereka.
Sosialisasi aplikasi ini digelar secara daring pada Kamis, 11 September 2025, dibuka oleh Plh. Sekretaris Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, Andina Dewi Lestari, dengan narasumber dari Direktorat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, Galuh Risyanti.
Dalam sambutannya, Andina menekankan bahwa pemanfaatan Yo Sakurga saat ini masih terbatas. Dari total 5.587 kelompok UPPKA, baru 49 kelompok yang terdaftar di aplikasi tersebut, sementara target Jawa Barat adalah 840 kelompok hingga akhir tahun 2025.
“Yo Sakurga dikembangkan sebagai sarana digital untuk membantu kelompok UPPKA memasarkan produk melalui e-commerce dan media sosial, mengelola administrasi keuangan secara rapi dan aman, serta mengakses katalog produk UPPKA se-Indonesia. Harapannya, aplikasi ini bisa menjadi jembatan kebangkitan ekonomi keluarga di Jawa Barat,” ujar Andina.
Sementara itu, Galuh Risyanti menekankan bahwa Yo Sakurga juga mendukung tata kelola keuangan kelompok secara transparan.
“Manfaat utama Yo Sakurga adalah mempermudah promosi produk, administrasi keuangan digital yang lebih aman, serta pengelolaan data anggota dan kegiatan kelompok secara efisien. Jika semua kelompok UPPKA terdaftar, akselerasi kemandirian ekonomi keluarga bisa berjalan lebih cepat,” jelas Galuh.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh sekitar 902 peserta daring. Dengan pemanfaatan Yo Sakurga, diharapkan semakin banyak kelompok UPPKA di Jawa Barat mampu berkembang, berdaya saing di era digital, serta memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan dan kesejahteraan keluarga.