Utak Atik Otak

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 26 Agustus 2024 - 06:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dagelan politik yang tidak lucu dipertontonkan secara vulgar jeung euweuh ka era, oleh anggota DPR yang terhormat. Dengan enteng “jeung euweuh kasieun” dia berani mengotak ngatik undang undang, “sekarepne dewe”.

Mahkamah Konstitusi ( MK ), sejatinya didirikan untuk mengatasi persoalan persoalan yang ada hubungannya dengan konstitusi. Tiap produk yang dihasilkan MK itu final dan mengikat, dan itu semua oramg tahu.

Ini negara antah berantah, di negara jamrud khatulustiwa. Setelah MK kembali pada Marwah yang benar. Melalui Putusan MK No. 60/PUU – XXII/2024 mengembalikan kedaulatan negara di tangan rakyat. Kurang lebih pemilihan Pilkada bisa diikuti oleh partai yang tidak punya kursi.

Baca Juga :  Pagar Laut bukan Pagar Ayu

Dengan ketentuan DPT kurang 2 juta, parpol atau gabungan parpol bisa mengikut Pilkada kalau bisa memenuhi 10% suara sah di provinsi tersebut. 2 juta sampai dengan 6 juta, 8,5 %, 6 juta sampai dengan 12 juta, 7,5 %, lebih dari 12 juta, 6,5 %.

Melalui operasi kilat tidak kurang dari 24 jam, putusan itu diubah lagi melalui DPR sesuai keinginan keinginan mereka, yang intinya memasung demokrasi rakyat.

Saya yang baru melek berpolitik, dibuat geleng geleng kepala, bukan karena memang teu boga duit. Tapi herman eh heran ku kalakuan para anggota DPR, yang tahu hukum dan konstitusi tapi pura pura bego. Padahal MK dibentuk atas persetujuan DPR. Berarti geus dipercaya ku DPR dan pemerintah.

Baca Juga :  PPDB oh PPDB

Entah apa jadinya negara ini, Konstitusi dibuat porak poranda, hukum dibuat semaunya berdasarkan kepentingan. Utak atik otak kumaha aing. Saya yakin apa yang dikatakan Ebiet G Ade, coba kita tanyakan pada rumput yang bergoyang? Rumput ge teu bisa ngajawab

Hari Sinastrio
22/08/2024

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tarif oh tarif
100 Hari Kepemimpinan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi masih bersipat Intuitif dan berpacu pada Konten Youtube
Ditunggu Langkah Nyata Dedi Mulyadi Untuk Menyukseskan Program Pendidikan 12 Tahun, Bukan Hanya Anak Nakal Yang Di Urus
India versus Pakistan
PHK MASSAL DI MEDIA MASSA DAN LAHIRNYA ANGKATAN DISPLACED JOURNALISTS
Ketika Lampu Studio Redup: Masa Depan Media Televisi di Tengah Gelombang Layoff
Pelija Dorong Pemerintah Audit Lingkungan Secara Konfrehensif Dan Moratorium Perijinan
Gelap Gempita

Berita Terkait

Jumat, 18 Juli 2025 - 15:12 WIB

Tarif oh tarif

Minggu, 1 Juni 2025 - 12:19 WIB

100 Hari Kepemimpinan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi masih bersipat Intuitif dan berpacu pada Konten Youtube

Senin, 26 Mei 2025 - 14:05 WIB

Ditunggu Langkah Nyata Dedi Mulyadi Untuk Menyukseskan Program Pendidikan 12 Tahun, Bukan Hanya Anak Nakal Yang Di Urus

Minggu, 11 Mei 2025 - 14:30 WIB

India versus Pakistan

Senin, 5 Mei 2025 - 15:09 WIB

PHK MASSAL DI MEDIA MASSA DAN LAHIRNYA ANGKATAN DISPLACED JOURNALISTS

Berita Terbaru

KlopHealth

Krokot: Tanaman Liar Penuh Khasiat

Minggu, 17 Agu 2025 - 11:16 WIB

KlopHealth

Antanan: Tanaman Herbal dengan Segudang Manfaat

Minggu, 17 Agu 2025 - 10:45 WIB