Putih Sari Mengingatkan Masyarakat Untuk Mencegah Lahirnya Stunting Baru Di Kabupaten Karawang

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 21 Januari 2024 - 14:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia- BKKBN Provinsi Jawa Barat bersama Anggota Komisi lX DPR-RI Putih Sari lanjutan program Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang. Sabtu, (20/1).

Pada kesempatan itu, BKKBN dan Putih Sari mengingatkan masyarakat untuk mencegah 4T untuk mencegah lahirnya stunting baru di Kabupaten Karawang. Program 4T ini artinya Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Banyak, dan Terlalu Dekat.

Putih Sari mengatakan, selain makan makanan yang bergizi. Masyarakat harus memperhatikan 4T agar dalam keluarganya tidak lahir stunting baru. Caranya dengan mencegah anak-anak menikah terlalu muda, kemudian menghindari ibu hamil di usia yang terlalu tua, merencanakan jumlah anak agar tidak terlalu banyak, serta menjaga jarak kehamilan agar tidak terlalu dekat.

Baca Juga :  Yuk Jadi Volunteer! Jadilah Bagian dari Kemeriahan Pawai Kendaraan Hias HJKB 214

“Oleh sebab itu, peran keluarga dalam percepatan penurunan stunting ini sangat penting. Kontribusi itu bisa dimulai dengan menerapkan Program Keluarga Berencana di keluarganya,” ujar Putih Sari.

Dia menjelaskan, percepatan penurunan stunting adalah program prioritas negara. Sebab, Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar ke 4 dunia angka stunting masih tinggi diatas rata-rata ketentuan WHO yaitu 14 persen.

“Sampai saat ini masih banyak anak Indonesia yang gagal tumbuh kembang pada usia 0-2 tahun.
Gagal tumbuh akan berpengaruh pada daya saing anak bangsa. Gagal kembang juga akan mempengaruhi IQ atau kecerdasan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Fazar Santosa mengatakan, saat ini pemerintah tengah berupaya membawa Jawa Barat menuju zero stunting untuk menuju Indonesia Emas di tahun 2045.

Baca Juga :  Hasil Buruan Sae Kelurahan Merdeka Tembus Resto dan Supermarket

BKKBN telah melakukan upaya pencegahan dari hulu ke hilir. Yakni sejak massa calon pengantin, menikah, hamil, hingga memiliki anak sudah diawasi oleh kader-kader BKKBN di pelosok-pelosok desa.

“Tim Pendamping Keluarga setiap hari bekerja melakukan budaya pencegahan. Tugasnya banyak, mengawal kesehatan calon pengantin sebelum menikah, memeriksakan ibu hamil, sampai mencegah rokok di lingkungan keluarga,” ungkap Fazar.

Pihaknya juga mengapresiasi keseriusan Komisi lX DPR-RI yang terus-menerus menyuarakan pencegahan stunting. Fazar berharap, dengan program kampanye percepatan penurunan stunting ini, Indonesia khususnya Jawa Barat bisa mencapai zero stunting.

“Kita harus menyelamatkan generasi emas Indonesia dengan mencegah lahirnya stunting baru,” pungkasnya

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir
HUT ke-1, Doksis Doakan RS Unpad Jadi Pelopor Pelayanan Unggul

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:10 WIB

Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun

Kamis, 24 Juli 2025 - 17:31 WIB

Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB