Pj Sekda Kota Bandung: Deteksi Dini Kunci Cegah Potensi Konflik Sosial

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 19 Desember 2024 - 18:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Dharmawan menegaskan, deteksi dini (early warning) menjadi kunci utama dalam mencegah potensi konflik sosial di Kota Bandung.

Hal tersebut disampaikannya dalam rapat koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial 2024 di Auditorium Balai Kota Bandung, Selasa (17/12/2024)

Dalam arahannya, Dharmawan menyampaikan bahwa potensi konflik sosial sering kali dipicu oleh persoalan kecil yang tidak tertangani dengan cepat.

“Potensi konflik sekecil apapun harus segera diidentifikasi dan ditangani sejak dini, terutama di tingkat kewilayahan. Jika dibiarkan, hal-hal kecil ini bisa berkembang menjadi masalah besar yang mengganggu stabilitas kota,” katanya.

Menurutnya, Kota Bandung sebagai kota metropolitan dengan keberagaman etnis, budaya, dan kepentingan memiliki kerawanan tersendiri.

Baca Juga :  Memanfaatkan Momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 H BKKBN Provinsi Jawa Barat Melakukan KIE Kepada Para Ibu yang Baru Saja Melahirkan

“Meski Kota Bandung selama ini dikenal kondusif, kita harus tetap waspada. Jangan sampai konflik muncul dan berkembang. Ini membutuhkan kesiapsiagaan dari seluruh pihak,” ucapnya.

Ia juga berharap, terjalin komunikasi yang efektif dan koordinasi lintas sektor dalam upaya pencegahan konflik.

“Kita perlu pola komunikasi yang baik antara pemerintah, kewilayahan, dan masyarakat. Sinergi ini akan membantu kita meredam potensi konflik sejak dini,” ujarnya.

Dharmawan mengajak seluruh perangkat daerah, camat, dan pemangku kepentingan untuk lebih aktif dalam menjaga stabilitas di wilayah masing-masing, terutama menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Saya minta semua pihak berperan aktif menjaga kondusifitas. Mari bersama-sama memastikan perayaan akhir tahun berjalan aman dan nyaman,” katanya.

Baca Juga :  Implementasi Pendidikan Bermutu untuk Semua sebagai Komitmen Bersama Pemerintah dan Daerah

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung Bambang Sukardi turut menyampaikan pentingnya peran kewilayahan dalam penanganan konflik.

“Permasalahan yang muncul di wilayah jangan langsung dilempar ke tingkat atas. Selesaikan dulu di tingkat bawah, dan jika perlu kami siap membantu melalui koordinasi lintas sektor,” ucapnya.

Ia memastikan, Kesbangpol akan terus menyosialisasikan kebijakan terkait penanganan konflik agar setiap perangkat daerah memiliki kesamaan langkah dalam menghadapi permasalahan.

“Kita harus memiliki formulasi yang tepat dalam menangani potensi konflik, apalagi menjelang Nataru dan aktivitas masyarakat meningkat,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir
HUT ke-1, Doksis Doakan RS Unpad Jadi Pelopor Pelayanan Unggul

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:10 WIB

Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun

Kamis, 24 Juli 2025 - 17:31 WIB

Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB