Penguatan Ekonomi Syariah Jawa Barat untuk Menopang Pembangunan Nasional

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 19 Mei 2024 - 20:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – Jawa Barat memiliki potensi besar untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah sebagai penopang pembangunan nasional. 

Demikian dikemukakan Kepala Komite Manajemen Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jawa Barat KDEKS Provinsi Jawa Barat Diana Sari, dalam sebuah acara di Bandung, Kamis (26/5/2024).

Menurut Diana, beberapa potensi tersebut diantaranya adalah, Provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia yaitu 48.27 juta jiwa (17.2 persen dari populasi Indonesia) hampir sama dengan populasi Spanyol (negara dengan populasi terbesar di Eropa Selatan), Jawa Barat adalah salah satu penyumbang utama ekonomi Indonesia yaitu 2,209 Triliun IDR hampir sama dengan PDB Aljazair (salah satu negara dengan ekonomi tertinggi di Kawasan Afrika).

“Jabar, Provinsi dengan penyumbang ekspor terbesar di Indonesia yaitu 16,79 miliar dolar Amerika Serikat atau 16,28 persen atau terhadap ekspor nasional
Provinsi dengan jumlah populasi pesantren terbanyak di Indonesia, berjumlah 8.728 pesantren yang terdata atau sekitar 31,8 persen dari total populasi nasional,” kata Diana.

“Jabar, provinsi dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia selama lima tahun berturut-turut serta provinsi dengan pengumpulan Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS) terbesar se Indonesia dengan nilai Rp 6,1 Trilyun pada tahun 2023,” imbuhnya.

Diana juga menjelaskan bahwa penguatan ekonomi dan keuangan Syariah Jawa Barat tidak bisa secara default mengikuti arah kebijakan di daerah lain, tetapi perlu mempertimbangkan prioritas pembangunan Jawa Barat itu sendiri sehingga arah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tidak terlepas dari rencana strategi pembangunan Jawa Barat. 

Baca Juga :  Persiapan! Bandung Gaming Day Bakal Digelar Akhir Januari Ini

Dalam konteks keunggulan Jabar, secara substansi Jabar sebenarnya telah mengimplementasikan berbagai program yang erat kaitannya dengan ekonomi syariah dan menjadi kekhasan dan keunggulan daerah, misalnya pengembangan kemandirian ekonomi pesantren melalui program One Pesantren One Product (OPOP) dimana Prof Diana menjadi salah satu tim ahli, “tuturnya.

Program tersebut menurut Diana, telah mendorong penguatan aktivitas manajerial ekonomi pesantren sebagai salah satu garda depan pengembangan ekonomi syariah di tanah air. Jawa Barat adalah provinsi dengan populasi pesantren terbanyak di Indonesia.

“Potensi ini berhasil dimanfaatkan dengan baik, sehingga efek multiplier pengembangan ekonomi pesantren adalah pertumbuhan ekonomi di tingkat Desa. Faktor lain yang menurut Prof Diana penting adalah memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dengan prinsip green economy serta pemanfaatan keragaman budaya Jawa Barat dapat menjadi aspek penting,” jelasnya.

Secara spesifik Kepala Manajemen  KDEKS Jawa Barat ini menguraikan bahwa paling tidak terdapat empat pengembangan strategi, yaitu (1) penguatan regulasi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Jawa Barat, termasuk ekosistem rantai nilai halal; (2) Penyusunan Peraturan dan rencana pembangunan daerah sektor ekonomi dan keuangan syariah; (3) Perbaikan tata kelola zakat dan wakaf produktif, serta optimalkan peran LKMS dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat; dan (4) Memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah termasuk pengembangan skema pembiayaan pembangunan daerah.  

Baca Juga :  Sejarah Android

Semangat untuk mengembangan ekonomi Syariah harus dilakukan secara sistematis dan terarah salah satu yang harus dilakukan adalah memasukan program-program yang memiliki irisan ekonomi syariah di rencana pembangunan daerah termasuk misalnya rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk  jangka periode selama 5 ( lima ) tahunan  yang berisi  penjabaran dari visi , misi , dan program kepala daerah. Sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki panduan program implementatif ekonomi Syariah secara sistematis dan terarah. 

Diana juga menyoroti pentingnya pengembangan industri produk halal, melalui penguatan ekosistem rantai nilai halal semua sektor unggulan. Jawa Barat dapat menjadi pioneer, misalnya, dalam pengembangan sektor pariwisata ramah muslim sebagai destinasi unggulan Jawa Barat. 

Mesjid Raya Aljabbar, misalnya, sudah berkembang bukan hanya sebagai tempat ibadah dengan arsitektur yang iconic tetapi juga destinasi wisata baru bagi muslim baik domestic maupun mancanegara. Pengembangan Kawasan wisata ramah muslim dengan Masjid Raya Al-Jabbar sebagai icon building nya dapat dikembangkan oleh pemerintah Provinsi sehingga wilayah-wilayah sekitar dapat berkembang secara organik. 

“Potensi wisata Jabar bagian selatan atau dikenal dengan priangan timur atau jabar utara atau Kawasan Rebana juga menyimpang banyak potensi sektor wisata ramah muslim,” pungkas Diana.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Berkompetensi Global, 1.500 Lulusan SMK Diberangkatkan Bekerja dan Magang di Luar Negeri
Harga Ayam Potong Anjlok, Bagaimana Langkah Pemerintah
Tingginya Animo Masyarakat Berinvestasi Emas, Pegadaian Jawa Barat Fasilitasi dengan Bazar Emas
Penjelasan Gedung Putih soal AS Kenakan Tarif Impor 245% untuk China
Pra Event bank bjb Bandoeng10K Sukses Digelar, Bukti Revitalisasi Identitas Kota Bandung Melalui Semangat Lari dan Kolaborasi
RUPST bank bjb Sepakat Tebar Dividen 65,50 Persen dari Laba Bersih 2024
Aksi Massa di Kantor Kemendes Tolak PHK Pendamping Desa
Dorong Kemampuan Berpikir Kritis Anak Usia Dini, Kemendikdasmen Gelar Program Aksi Ilmuan Cilik
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 12:40 WIB

Berkompetensi Global, 1.500 Lulusan SMK Diberangkatkan Bekerja dan Magang di Luar Negeri

Kamis, 17 April 2025 - 20:47 WIB

Harga Ayam Potong Anjlok, Bagaimana Langkah Pemerintah

Kamis, 17 April 2025 - 15:05 WIB

Tingginya Animo Masyarakat Berinvestasi Emas, Pegadaian Jawa Barat Fasilitasi dengan Bazar Emas

Kamis, 17 April 2025 - 11:27 WIB

Penjelasan Gedung Putih soal AS Kenakan Tarif Impor 245% untuk China

Rabu, 16 April 2025 - 19:16 WIB

RUPST bank bjb Sepakat Tebar Dividen 65,50 Persen dari Laba Bersih 2024

Berita Terbaru

NEWS

Harga Ayam Potong Anjlok, Bagaimana Langkah Pemerintah

Kamis, 17 Apr 2025 - 20:47 WIB

SERBA SERBI

Daun Singkong, Kandungan Gizi, Manfaat Serta Efek Sampingnya

Kamis, 17 Apr 2025 - 19:57 WIB

Internasional

Penjelasan Gedung Putih soal AS Kenakan Tarif Impor 245% untuk China

Kamis, 17 Apr 2025 - 11:27 WIB