Kuningan – Upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kuningan terus diperkuat. Hal ini ditandai dengan digelarnya Mini Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting yang diikuti perwakilan dari empat kecamatan, yakni Garawangi, Lebakwangi, Sindang Agung, dan Maleber, pada Kamis (25/9/2025).
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kuningan, Deniawan, dan dihadiri para camat, kepala puskesmas, penyuluh KB, serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari masing-masing wilayah.
Dalam lokakarya, setiap kecamatan memaparkan strategi, capaian, serta tantangan yang dihadapi dalam menekan angka stunting. Forum diskusi ini menjadi ruang evaluasi bersama untuk merumuskan langkah-langkah yang lebih efektif.
Deniawan menegaskan bahwa mini lokakarya ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, menyampaikan laporan pendampingan keluarga berisiko stunting. Kedua, melakukan verifikasi dan validasi data kasus stunting dan keluarga berisiko stunting. Ketiga, menyusun daftar rencana kerja serta target pengawalan, evaluasi pendampingan keluarga, dan pembinaan TPK serta kader di lapangan.
“Dengan kolaborasi lintas sektor dan evaluasi yang berkelanjutan, kita optimis percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kuningan dapat berjalan lebih efektif. Harapannya, generasi yang lahir ke depan lebih sehat, cerdas, dan berkualitas,” ungkapnya.
Mini lokakarya ini juga melibatkan perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, yang memberikan masukan dan arahan terkait strategi intervensi stunting di tingkat desa hingga kabupaten.