KDM Jangan Centil

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 12 Februari 2025 - 14:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

*KDM Jangan Centil*

Saya termasuk salah satu pendukung Kang Dedi Mulyadi ( KDM ). Malah nyoblos ge teu tanggung-tanggung di coblos tarangna, sebagai Gubernur Jawa Barat. Hehe.. Dan menang.

Belum resmi dilantik KDM sudah melakukan gebrakan berbagai hal, baik itu tindakan, kebijakan hingga aturan di berbagai instansi dan dinas. Meski dalam segi aturan belum diketahui secara pasti boleh atau tidak ?

Namun, diberbagai kebijakan dan pernyataan yang dilontarkan, hal hal tersebut menyentuh berbagai persoalan riil dimasyarakat.

Dalam pendidikan misalnya, KDM menyoroti tentang ijasah yang ditahan. Mungkin karena “sieun” teu dipake deui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan surat edaran agar semua sekolah SMA/SMK untuk menyerahkan ijasah yang di tahan. Padahal jelas KDM belum dilantik jadi Gubernur Jawa Barat.

Baca Juga :  Gelap Gempita

Yang jadi permasalahan Sekolah negeri okelah. Karena memang sekolah pemerintah. Ini sekolah swasta. Yang jelaslah rada ngahuleng. Karena teu jelas, apakah digantian atawa henteu. Memang ada bantuan dari Provinsi sebanyak 600 miliar setiap tahun untuk sekolah yang ada di Pemprov Jabar. Iya harus dijelaskan bantuannya untuk apa? Untuk penebusan ijasah bagi siswa yang nunggak, untuk peningkatan mutu sekolah. Jadi tidak bisa 600 miliar dijadikan alasan, sekolah swasta yang menolak memberikan ijasah. Iya yang namanya sekolah swasta maju mundurnya sekolah, iya iuran sekolah siswanya, uang bangunan.

Belum lagi pelarangan study tour, pembelian seragam sekolah, renang. Padahal kihta tahu tiap sekolah pasti punya ciri khas dalam seragam sekolah seperti misalnya pakaian olah raga,seragam batik. Kalau renang kan ekstrakurikuler, terlalu jauh urusan yang begitu sampai sampai Gubernur harus turun tangan. Sakalian we atuh Atletik, Bulutangkis, Jaipongan, Karate, Pencak Silat atau hal hal yang berbau ekstrakulikuler ge dilarang.

Baca Juga :  PAPS, nasib sekolah swasta dan standarisasi kebijakannya

Saya bukan termasuk golongan pro atau kontra. Tapi saya dibarisan rakyat jelata. “Digugu heug henteu kajeun”. Sejatinya KDM menahan diri, Jangan centil. Sebelum dilantik janganlah bikin konten konten ( yang memang KDM mah ahlina). Ari masyarakat di kita sudah pasti diteleg mentah mentah. Walau baru sebatas omongan belum resmi sudah heboh. Padahal kebijakan kebijakan Gubernur nantinya tidak terlepas dari persetujuan DPRD Provinsi da emang begitu aturanna

Hapunten KDM kumawantun.

Hari Sinastrio
( Pengamat Sosial )

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Insinerator dan peliknya masalah sampah Kota Bandung
Haji oh Haji
Nadiem oh Nadiem
Kisah tragis dari Kampung Cae, Janji Pemimpin dan kepekaan sosial
PAPS, nasib sekolah swasta dan standarisasi kebijakannya
Tarif oh tarif
100 Hari Kepemimpinan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi masih bersipat Intuitif dan berpacu pada Konten Youtube
Ditunggu Langkah Nyata Dedi Mulyadi Untuk Menyukseskan Program Pendidikan 12 Tahun, Bukan Hanya Anak Nakal Yang Di Urus

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:37 WIB

Insinerator dan peliknya masalah sampah Kota Bandung

Rabu, 10 September 2025 - 09:26 WIB

Haji oh Haji

Rabu, 10 September 2025 - 09:15 WIB

Nadiem oh Nadiem

Minggu, 7 September 2025 - 05:23 WIB

Kisah tragis dari Kampung Cae, Janji Pemimpin dan kepekaan sosial

Rabu, 27 Agustus 2025 - 16:07 WIB

PAPS, nasib sekolah swasta dan standarisasi kebijakannya

Berita Terbaru