CIMAHI.- Pemerintah Kota Cimahi secara serentak menggelar kampanye Aksi Bergizi, Selasa (3/9/2024). Kampanye tersebut menitikberatkan pada pemenuhan gizi anak di masa tumbuh kembang untuk menyiapkan generasi emas mendukung Cimahi Campernik 2045 bebas stunting.
Pelajar yang terlibat yaitu di 69 SMP dan 50 SMA Se-Kota Cimahi. Mereka membawa bekal makanan berupa nasi, lauk, sayur, dan buah. Khusus untuk siswa puteri, turut diberikan tablet tambah darah (TTD).
Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi tampak hadir langsung pada kampanye Aksi Sehat di SMAN 3 Cimahi Jalan Pesantren Kota Cimahi. Para pelajar terlihat makan bersama sambil mendapat edukasi mengenai pencegahan anemia dan stunting dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi.
“Kita melaksanakan Aksi Bergizi serentak se-Kota Cimahi untuk tingkat SMP-SMA. Hal ini menjadi satu momentum untuk bisa memberikan edukasi sekaligus sosialisasi pentingnya makanan bergizi dalam menyiapkan generasi Emas untuk Cimahi Campernik 2045,” ujar Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi.
Berdasarkan Riskesdas 2018, anemia pada anak usia 5-14 tahun tercatat sebesar 26,8% dan usia 15-24 tahun sebesar 32%, berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. Masih tingginya kasus anemia erat kaitannya dengan kepatuhan konsumsi TTD khususnya pada remaja putri dan ibu hamil. Kegiatan Aksi Bergizi diinisiasi UNICEF sejak 2018 melalui advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi sektor, penguatan kapasitas serta pemantauan dan evaluasi.
“Kami menggalakkan kampanye tersebut sesuai kebijakan Kementerian Kesehatan RI menggalakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi melalui kampanye #AksiBergizi di sekolah-sekolah khususnya untuk siswa remaja putri sebagai penerima manfaat langsung dari kegiatan ini. Juga diimplementasikan dalam mewujudkan sekolah dan madrasah sehat melalui TRIAS UKS/M,” ucapnya.
Dia menekankan pentingnya memperhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi para remaja. “Para remaja harus peduli terhadap pola makanan. Ada delapan unsur kandungan makanan yang harus diperhatikan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serat, mineral air serta kalsium. Semuanya berguna di dalam membentuk tubuh mereka baik untuk fisik maupun juga untuk perkembangan otak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dicky menyampaikan, pemenuhan gizi pada remaja menjadi salah satu upaya untuk menurunkan tingkat prevalensi stunting. Terutama dengan rutin meminum TTD dapat mencegah anemia sehingga organ reproduksi bisa dipersiapkan dengan baik.
“Siswa putri akan menjadi calon ibu. Dari sekarang harus diperhatikan kesehatannya, termasuk nanti saat mengandung dan melahirkan anak,” tambahnya.
Edukasi dan sosialisasi pencegahan stunting juga dilakukan kepada orang tua dan calon pengantin. “Upaya untuk mengatasi stunting harus dilakukan bersama-sama, bukan hanya pemerintah saja namun semua elemen masyarakat. Generasi emas bukan hanya digaungkan saja tetapi harus ada langkah nyata diawali dengan menjaga pola makan generasi penerus,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Mulyati menambahkan, kegiatan tersebut turut menguatkan komitmen sekolah untuk melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi secara rutin setiap minggu. Juga meningkatkan kolaborasi lintas sektor dalam rangka penyelenggaraan Aksi Bergizi di sekolah.
“Kegiatan ini menjadi upaya edukasi literasi kepada warga sekolah bagaimana mengkonsumsi makanan yang memenuhi kandungan gizi setiap hari, ditunjang aktifitas fisik cukup dan perilaku hidup bersih. Termasuk mengingatkan remaja putri rutin konsumsi TTD. Sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat siap sekolah dan menyongsong masa depan,” tuturnya.