Jangan Biasakan Malakin Rakyat

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 21 November 2024 - 17:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Baru baru ini beredar tagline ” Jangan Kebiasaan Malakin Rakyat ! Bebankan Pajak Besar Untuk Pembelak Hutan, Pengeruk hasil Bumi Dan Industri Tersier, Jangan Palak Rakyat Terus-Terusan

Tolak PPN 12%.

Kata Mahfud M.D, mantan calon wakil presiden Indonesia. Kalau negara kita dikelola dengan benar maka rakyat Indonesia akan benar benar makmur dan sejahtera.

Dari pertambangan saja, kalau pasal 33 UUD, benar benar diterapkan tidak disikat kaum durjana. Artinya tidak dikorupsi. Per-kepala orang Indonesia setiap bulan akan mendapatkan uang Rp 20 juta tanpa kerja apapun termasuk anak kecil. Gratis Rp 20 juta setiap bulan dari negara.

Baca Juga :  Balada Gemol, Judol, dan Pinjol

Itu kata Profesor lo, bukan kata saya. Mantan Mentri Polhukam. Pasti tidak bicara asal jeplak.

Inu baru di pertambangan, belum di Kehutanan, Perikanan dan Pertanian. Geus moal kabayang makmurnya rakyat Indonesia.

Tapi apa yang kita lihat semua sektor pasti dikorupsi. Ketika sudah kolap untuk nutupi anggaran negara. Iya pajak ditaekeun.

Ironis di negara antah berantah. Ketika pajak dinaikan bagi kaum jelata. Ini malah pengemplang pajak rek dibebaskan. Iya tentu saja para penunggak pajak bukan golongan penunggak cicilan motor. Tapi dari kelompok orang kaya atau pengusaha besar yang akan dibebaskan dari tunggakan.

Baca Juga :  PPDB oh PPDB

Sejatinya negara tidak boleh kalah oleh pengemplak pajak berskala besar. Memberi pengampunan mengindikasikan negara lembek, disisi lain malah menaikan PPN yang sangat dirasakan oleh rakyat jelata. Demi menggenjot penerimaan pajak menambal anggaran yang cekak.

Masih ada cari lain untuk menambah pundi pundi anggaran negara tanpa harus menaikan PPN 12 %. Caranya, iya silahkan para pemangku kebijakan negara, mereka lebih tahu daripada saya. Jangan cari jalan pintas dan mudah.

Hari Sinastrio
21/11/2024

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Insinerator dan peliknya masalah sampah Kota Bandung
Haji oh Haji
Nadiem oh Nadiem
Kisah tragis dari Kampung Cae, Janji Pemimpin dan kepekaan sosial
PAPS, nasib sekolah swasta dan standarisasi kebijakannya
Tarif oh tarif
100 Hari Kepemimpinan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi masih bersipat Intuitif dan berpacu pada Konten Youtube
Ditunggu Langkah Nyata Dedi Mulyadi Untuk Menyukseskan Program Pendidikan 12 Tahun, Bukan Hanya Anak Nakal Yang Di Urus

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:37 WIB

Insinerator dan peliknya masalah sampah Kota Bandung

Rabu, 10 September 2025 - 09:26 WIB

Haji oh Haji

Rabu, 10 September 2025 - 09:15 WIB

Nadiem oh Nadiem

Minggu, 7 September 2025 - 05:23 WIB

Kisah tragis dari Kampung Cae, Janji Pemimpin dan kepekaan sosial

Rabu, 27 Agustus 2025 - 16:07 WIB

PAPS, nasib sekolah swasta dan standarisasi kebijakannya

Berita Terbaru