IPHI Jabar Dukung Pansus Haji Dan Berikan Kritik Keras Pelaksanaan Haji 2024

Avatar photo

- Jurnalis

Jumat, 21 Juni 2024 - 23:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Barat mendukung pembentukan panitia khusus (pansus) untuk menyelidiki pelaksanaan haji 2024. Ketua IPHI Jabar H. Ijang Faisal (IF) mengatakan banyaknya masalah yang terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji 2024, termasuk pengalihan 10 ribu kuota tambahan haji untuk haji plus yang menimbulkan kekhawatiran serius.

“Kami IPHI Jabar memberikan catatan keras dan mendukung DPR RI untuk membentuk pansus haji agar dapat mengungkap berbagai persoalan haji yang sangat serius dan menyangkut kepercayaan dari begitu banyak pihak,” ujar IF di Bandung, Jum’at (21/06/2024).

IPHI Jabar menilai, pemerintah tidak belajar dari waktu-waktu sebelumnya dengan kekurangan dan ketidakberesan yang terus berulang.  Ijang menyampaikan catatan keras terhadap masalah yang terjadi dalam pelaksanaan haji 2024 salahsatunya adalah manajemen dan fasilitas yang disediakan pemerintah tidak memadai terutama bagi jamaah lanjut usia.

“Slogan pelaksanaan haji tahun ini adalah haji ramah lanjut usa (lansia), tetapi faktanya baru slogan saja,” ujar Ijang. Pria yang juga ketua Komisi Informasi Jawa Barat itu mengatakan, IPHI Jabar menilai kemenag gagal dalam memanusiakan para jamaah haji lansia tahun ini. “Mereka tidak mendapat tempat ketika di Mina atau di Arafah, mereka para lansia harus berada di lorong dalam kondisi panas, serta fasilitas toilet yang sangat tidak memadai,” jelasnya.

Ijang menambahkan, dengan adanya tambahan kuota, seharusnya pemerintah juga meningkatkan fasilitas akomodasi dan layanan agar jamaah dapat dilayani dengan baik.  “Artinya harus ada manajemen yang diubah karena adanya tambahan kuota seharusnya fasilitas akomodasi dan space juga harus ditambah untuk bisa memenuhi layanan kepada jamaah,” katanya.

Baca Juga :  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mutasi 67 Jabatan Perwira Tinggi dan Menengah

Terkait pengalihan kuota tambahan haji untuk haji plus hampir 10 ribu kuota itu menimbulkan kekhawatiran serius, IPHI Jabar sangat menyayangkannya. “Masih banyak jamaah reguler yang mengantri untuk berhaji, sementara kemenag mengalihkan kuota tambahan haji tersebut untuk diberikan ke jamaah haji pulus dengan melanggar perjanjian bersama DPR RI, ini sangat disayangkan, dan ini perlu diusut tuntas karena ini ada uangnya” tegas IF

“Kami menilai pelayanan haji tahun 2024 untuk jamaah haji asal Jabar terutama jamaah lansia  tidak mengalami perbaikan signifikan, sejauh ini ada banyak kekurangan yang terus berulang setiap tahunnya, sehingga IPHI Jabar perlu memberikan evaluasi menyeluruh atas kinerja Kementerian Agama ,” hal tersebut disampaikan IF melalui release terkait cacataan dan evaluasi atas pelaksanaan haji tahun 2024.

Mengacu data, jamaah haji yang meninggal pun relatif lebih banyak dari tahun sebelumnya yakni hanya 144 orang. Karenanya, kinerja buruk ini, sambung Ijang, perlu dievaluasi secara menyeluruh.

Sementara hal lain yang menjadi sorotan IPHI Jabar terkait pelaksanaan haji 2024, adalah masih adanya beberapa catatan yang perlu diperhatikan, dan berharap kekurangan tersebut menjadi evaluasi perbaikan untuk penyelenggaraan haji tahun berikutnya.

Pertama, terkait kasus visa haji ilegal yang menimpa jamaah haji Indonesia. Maka, IPHI Jabar meminta aparat penegak hukum bisa menjatuhkan sanksi kepada perusahaan atau perorangan yang memberangkatkan jamaah tanpa melalui sistem perjalanan haji yang telah ditetapkan.

Baca Juga :  Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Membentuk Generasi Berkarakter

Hal ini terkait temuan masivnya berita jemaah calon haji yang menggunakan visa haji legal yang ditangkap di arab saudi. “Kami minta dicabut perizinnnya karena telah mengambil dana cukup besar dari masyarakat tanpa mekanisme perjalanan sebagaimana aturan yang berlaku,” kata H. Ijang.

Namun di sisi lain, Ijang meminta masyarakat bisa berhati-hati dalam menerima tawaran perjalanan haji. Terutama, terhadap perusahaan yang menawarkan perjalanan tanpa sistem resmi. “Apalagi mendapatkan visa negara lain, tetapi didapatkan dari negara lain pula tanpa menjelaskan visa tersebut bukan merupakan visa haji,” ungkap dia.

Catatan kedua menurut Ketua IPHI Jabar, adalah hal yang berhubungan dengan sistem rekrutasi petugas haji daerah, atau biasa disebut TPHD. Selama ini kami menilai ada hal yang tidak terbuka dalam perekrutan petugas haji, banyak catatan ketimpangan dan ketidakberesan dalam merekrut petugas haji. “seolah-olah profesional merekrut petugas haji padahal kamuflase saja”.  cetus IF

Dan yang ketiganya, kami mencatat bahwa sampai saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum mempunyai Peraturan Daerah tentang haji maupun umrah, sebagai turunan dari Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaran Ibadah Haji dan Umrah.

Untuk itu kami meminta agar Pemprov Jabar bersama-sama dengan DPRD Jabar agar segera membuat dan menerbitkan Perda Haji sebagai sebuah langkah menyiapkan regulasi haji untuk menjamin jamaah haji asal Jawa Barat.

Sedangkan “Terakhir kami membuka pintu silaturahim dan kerjasama untuk seluruh para pihak yang bergerak di bidang haji. Mari sinergi dan kolaborasi dalam kebaikan,” pungkas H. Ijang.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia
Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025
Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025
Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun
Satgas Pangan Temukan Dugaan Pidana dalam Kasus Beras Oplosan, Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan
Komunitas Freerunners Bandung Bikin Ulah di Event Marathon: Palsukan BIB hingga Bagi-Bagi Bir
HUT ke-1, Doksis Doakan RS Unpad Jadi Pelopor Pelayanan Unggul

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 13:39 WIB

Empat Siswa Indonesia Siap Bersaing dan Berkompetisi pada Ajang International Olympiad in Informatics (IOI) 2025 di Bolivia

Jumat, 25 Juli 2025 - 21:22 WIB

Pembinaan Kemendikdasmen Sukses Antarkan Siswa Indonesia Raih Prestasi di IMO 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:16 WIB

Jasamarga Hentikan Layanan Top Up e-Toll di Gerbang Tol Cipularang dan Padaleunyi Mulai 4 Agustus 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:10 WIB

Beras Oplosan Dijual Rp 15.000 Per Kg, Konsumen Dirugikan Hingga Rp 99 Triliun

Kamis, 24 Juli 2025 - 17:31 WIB

Tiga Produsen Beras Premium Diduga Langgar Mutu Kemasan

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Perbedaan Antara Cumi‑Cumi dan Sotong

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:38 WIB