Bandung – Momentum evaluasi program pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Jawa Barat kembali digelar. Senin, 8 September 2025, Tim Evaluasi Perwakilan BPKP Jawa Barat bersama Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat mengadakan exit meeting di Kantor BKKBN Jabar untuk membahas hasil evaluasi program stunting 2025.
Kegiatan ini merujuk pada Surat Tugas Kepala Perwakilan BPKP Jawa Barat Nomor PE.09.02/ST-927/PW10/2.2/2025 tertanggal 23 Juli 2025, sebagai tindak lanjut upaya kolaboratif dalam memperkuat tata kelola program percepatan penurunan stunting.
Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat, Dadi A. Roswandi, menyampaikan bahwa hasil evaluasi akan dituangkan dalam laporan resmi dan menegaskan komitmen lembaganya untuk segera menindaklanjuti rekomendasi BPKP. “Bersama BPKP, kita memperkuat akuntabilitas dan efektivitas tata kelola pemerintahan dalam pelaksanaan program pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Jawa Barat,” ujarnya.
Capaian Jawa Barat pada 2024 menjadi sorotan utama. Prevalensi stunting berhasil turun dari 21,7% menjadi 15,9%, atau penurunan sebesar 5,8%. Penurunan ini juga berkontribusi menurunkan angka stunting nasional dari 21,5% menjadi 19,8%, sehingga secara nasional angka stunting untuk pertama kalinya berada di bawah 20%.
Data tersebut menunjukkan bahwa intervensi strategis di Jawa Barat, sebagai provinsi dengan populasi terbesar, telah memberikan dampak signifikan terhadap pencapaian target nasional. Meski demikian, angka 15,9% masih perlu dituntaskan agar semakin mendekati target nasional jangka menengah.