Dari Ladang Sawit ke Layar Belajar: Kegembiraan Anak PMI di Malaysia Bisa Lanjutkan Pendidikan

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 11:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – Kehadiran uji terap Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) jenjang pendidikan menengah di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) menjadi harapan tidak hanya bagi anak-anak pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia, tetapi juga para orang tua mereka.

Abni bin Tamba menjadi salah satu PMI yang mengaku sangat bahagia dengan Peluncuran Uji Terap Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Pendidikan Menengah di SIKK. Sebagai orang tua, Abni kerap merasa bersalah akan nasib pendidikan putrinya yang hanya bisa menamatkan jenjang sekolah menengah pertama di Community Learning Center (CLC) yang ada di dekat tempat tinggalnya di Felda Lahad Datu, Sabah, Malaysia.

“Saya sebenarnya ingin anak saya bisa melanjutkan sekolahnya di Bulukumba. Tapi, bagaimana lagi, saya tidak punya biaya. Tapi, saya ingin anak saya bisa meraih pendidikan yang tinggi agar tidak bernasib seperti saya,” ujar Abni.

Menurut Abni, dengan adanya PJJ di SIKK, Kasmiati, putrinya, kini bisa melanjutkan sekolah ke jenjang menengah di SMA Terbuka SIKK. Kebahagiaan Abdi bertambah karena Kasmiati tidak harus meninggalkan rumah dan tugas sehari-harinya untuk membantu dirinya di ladang sawit tempatnya bekerja. “Kasmi (sapaan Kasmiati) juga kan harus membantu merawat adik-adiknya karena saya sudah berpisah dari ibunya Kasmi, sejak Kasmi masih kecil,” ujar Abni.

Senada dengan ayahnya, Kasmiati juga bersyukur saat ini bisa mengenyam pendidikan jenjang menengah di SMA Terbuka di SIKK. Sebelumnya, ia tidak pernah membayangkan bisa melanjutkan sekolah karena masalah biaya dan jarak tempat tinggalnya dengan SIKK yang sangat jauh, yakni hampir sembilan jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. “Saya tidak bisa meninggalkan rumah karena harus membantu orang tua di ladang dan juga merawat adik-adik,” ujar Kasmiati.

Baca Juga :  Pemdaprov Jabar Tak Kutip Imbalan dalam Pengadaan Barang dan Jasa 

Dengan adanya PJJ Jenjang Pendidikan Menengah dari SIKK ini, Kasmiati berharap bisa melanjutkan pendidikannya, tidak hanya jenjang menengah, tetapi juga bisa berlanjut ke perguruan tinggi.

Enin, murid PJJ di SIKK lainnya, juga mengungkapkan harapan yang sama. Enin yang lahir di Buton, Sulawesi Tenggara ini mengikuti kedua orang tuanya yang bekerja di perkebunan sawit di daerah Papar bagian Padawan, Sabah, Malaysia. “Saya memang ingin bisa melanjutkan sekolah karena saya ingin bisa kuliah dan membahagiakan orang tua,” kata Enin yang bercita-cita menjadi Polisi Wanita (Polwan) ini. Melalui PJJ yang diselenggarakan di SIKK, Enin setidaknya masih bisa melanjutkan mimpinya menjadi Polwan nantinya. “Kalau hanya lulusan SMP kan sulit untuk mendaftar Polisi,” ujar Enin.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Tatang Muttaqin, mengatakan bahwa PJJ yang diselenggarakan di SIKK tidak hanya sekadar menyelesaikan persoalan pendidikan bagi anak-anak PMI, akan tetapi juga wujud kehadiran negara untuk pendidikan anak-anak Indonesia di luar negeri.

“Uji Terap Pendidikan Jarak Jauh di SIKK ini adalah perwujudan kehadiran negara dalam upaya memberikan layanan pendidikan bagi seluruh anak bangsa, utama anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia yang belum terlayani pendidikannya,” Tatang menambahkan.

Sementara itu, Peluncuran Uji Terap Pendidikan Jarak Jauh ini juga disambut baik oleh Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Menurutnya, isu pendidikan bagi anak-anak PMI yang berada di wilayah Sabah dan Sarawak, Malaysia, memang menjadi persoalan yang telah lama muncul. Bahkan, sejak dua dekade lalu saat ia menjadi anggota dewan untuk daerah pemilihan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. “Jadi, apa yang saya perjuangkan sejak dua dekade lalu adalah apa yang saat ini diluncurkan, Pendidikan Jarak Jauh untuk anak-anak Indonesia di Sabah dan Sarawak,” kata Hetifah.

Baca Juga :  Peluncuran Tiga Inisiatif Penting untuk Meningkatkan Pengembangan Anak Usia Dini di Asia Tenggara

Menurutnya, sejak 2009 anak-anak Indonesia yang umumnya merupakan anak pekerja kebun sawit di Malaysia tersebut tidak bisa lagi masuk ke sekolah Kebangsaan milik pemerintah Malaysia. Sehingga layanan pendidikan bagi anak pekerja migran hanya dapat diakses melalui CLC dengan layanan yang masih terbatas. Oleh karena itu, kehadiran PJJ di SIKK diharapkan bisa menjadi solusi bagi persoalan pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia. “Ini adalah sebuah inovasi dan semua pihak harus mendukung program ini,” tegas Hetifah.

Sebagai informasi, Kemendikdasmen melalui Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus meluncurkan Uji Terap Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Pendidikan Menengah di SIKK, pada Kamis (7/8).

Uji terap ini dilakukan untuk mendapatkan model pelaksanaan PJJ jenjang pendidikan menengah yang sesuai untuk diimplementasikan untuk menangani persoalan pendidikan di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) serta menekan angka anak tidak sekolah (ATS), khususnya untuk jenjang pendidikan menengah.

 

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

MSG (Monosodium Glutamate): Sejarah, Penyebaran, dan Fakta yang Perlu Diketahui
Letjen Tandyo Budi Revita: Jenderal Bintang Tiga TNI AD yang Akan Dilantik Jadi Wakil Panglima TNI
Kolaborasi Filantropi dan Pemerintah, Akselerasi Transformasi Pendidikan Nasional
Daftar Musisi Indonesia yang Membebaskan Royalti Lagu untuk Kafe dan Penyanyi
Wamendikdasmen Fajar: Makan Bergizi Gratis dan Cek Kesehatan Gratis Tingkatkan Kualitas Belajar Murid
Pelantikan Pengurus DKM Pusdai Jabar: Gubernur Tekankan Pengelolaan Masjid dengan Keikhlasan dan Profesionalisme
Langkah Tegas Mentan Bawa Berkah, Pedagang Pasar Tradisional Sambut Lonjakan Pembeli Beras
APPSI Apresiasi Langkah Mentan Amran Ungkap Kasus Beras Oplosan, Masyarakat Serbu Pasar Tradisional

Berita Terkait

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 18:20 WIB

MSG (Monosodium Glutamate): Sejarah, Penyebaran, dan Fakta yang Perlu Diketahui

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 13:17 WIB

Letjen Tandyo Budi Revita: Jenderal Bintang Tiga TNI AD yang Akan Dilantik Jadi Wakil Panglima TNI

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 11:51 WIB

Dari Ladang Sawit ke Layar Belajar: Kegembiraan Anak PMI di Malaysia Bisa Lanjutkan Pendidikan

Jumat, 8 Agustus 2025 - 22:40 WIB

Kolaborasi Filantropi dan Pemerintah, Akselerasi Transformasi Pendidikan Nasional

Jumat, 8 Agustus 2025 - 16:37 WIB

Wamendikdasmen Fajar: Makan Bergizi Gratis dan Cek Kesehatan Gratis Tingkatkan Kualitas Belajar Murid

Berita Terbaru