Coba Hidupkan Lagi Semangat Seni Tradisional Khas Sunda, Begini Cara Para Kawula Muda Majangdara

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 20 Mei 2024 - 18:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Budaya tradisional sudah mulai terkikis dari generasi muda yang dianggap sebagai hal primitif. Eksistensi budaya luat menjadi daya tarik para kawula muda ini.

Sekelompok mahasiswa dari Telkom University membentuk yang namanya kelompok Majangdara guna melestarikan budaya lokal. Ketua Majangdara, Sutan Rama menyampaikan bahwa dalam membangkitkan eksistensi seni benjang sekaligus minuman bandrek, mereka mencoba gagas ragam kampanye ke teman sebayanya, utama gen Z.

“Kami punya program online kampanye yang direalisasikan pada akun medsos instagram, yakni Majang Edukasi, majang Nyunda, dan majang Dinten,” katanya, Sabtu (18/5/2024).

Majang edukasi, lanjutnya, program Majangdara yang membahas pengetahuan budaya, termasuk budaya kota Bandung, misal seni benjang dan minum bandrek.

Baca Juga :  Pemkot Bandung Raih Dua Penghargaan pada Bapanas Award 2024

Sutan menambahkan, program tersebut digelar setiap Senin di Instastory atau postingan feeds di instagram Majangdara. Lalu, majang Nyunda, ialah program yang mengajak SoDara (sobat Majangdara) menggunakan pakaian adat khas Sunda, misal kebaya, pangsi, kain, dan batik.

“Program Majang Nyunda dilaksanakan setial Rabu dalam melestarikan kembali budaya Sunda bernama Rebo Nyunda,” katanya.

Selanjutnya, Majang Dinten ialah upaya dalam meningkatkan eksistensi minum bandrek. Program ini akan mengajak SoDara dan SeDara melestarikan minum bandrek.

“Nah, kalau kegiatan ini setiap Jumat dengan memposting tentang bandrek di medsos. Kami pun kemas kesenian dan makanan daerah lewat one selling idea untuk tawarkan merek budaya tradisional yang diangkat,” ujarnya.

Baca Juga :  Kampanye Aksi Bergizi Serentak Pelajar SMP-SMA Se-Kota Cimahi, Persiapkan Generasi Emas Bebas Stunting

Sutan menegaskan, keterbatasan minat generasi muda dalam mempelajari dan mempertahankan tradisi bisa menjadi sebuah kelemahan. Dan, keterbatasan dukungan baik dalam dana atau sarana pendukung lain, bisa menjadi hambatan mempertahankan budaya dan menyebarluaskan informasi terkait seni benjang.

“Upaya memodernisasi atau mengubah elemen-elemen tarian tradisional kadang-kadang dapat menghilangkan esensi asli dari Seni Benjang. Bila tidak dilakukan dengan hati-hati, modernisasi ini bisa merusak warisan budaya yang berharga,” katanya.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dedi Mulyadi Pasang Badan Bela Sekda Herman: “Bukan Sekadar Pejabat Kantoran”
Bima Arya Sebut Program Lembur Katumbiri Kota Bandung Cara Cerdas Bangun Kolaborasi
Kepala DKPP Kota Bandung Tegaskan Pengendalian Kucing Liar dan Pemeriksaan Kurban
Farhan: Paguyuban Pasundan Berkontribusi Besar terhadap Pendidikan di Kota Bandung
Kabar Gembira! Insentif Guru Ngaji di Kota Bandung Segera Cair
Bandung Tuan Rumah ASEAN-India Artists Camp Exhibition, Karya 20 Seniman Mancanegara Tampil di BCH
Pemda Kota Bandung dan Pemdaprov Jabar Kompak Tata Ulang Jalan Pasteur, Warung dan Parkir Liar Ditertibkan
Farhan Inisiasi Wisata Sawah dan Urban Farming di Tengah Kota

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 19:38 WIB

Dedi Mulyadi Pasang Badan Bela Sekda Herman: “Bukan Sekadar Pejabat Kantoran”

Selasa, 20 Mei 2025 - 11:17 WIB

Bima Arya Sebut Program Lembur Katumbiri Kota Bandung Cara Cerdas Bangun Kolaborasi

Kamis, 1 Mei 2025 - 18:13 WIB

Kepala DKPP Kota Bandung Tegaskan Pengendalian Kucing Liar dan Pemeriksaan Kurban

Senin, 14 April 2025 - 09:40 WIB

Farhan: Paguyuban Pasundan Berkontribusi Besar terhadap Pendidikan di Kota Bandung

Sabtu, 12 April 2025 - 07:29 WIB

Kabar Gembira! Insentif Guru Ngaji di Kota Bandung Segera Cair

Berita Terbaru