Bio Farma: Pendorong Inovasi Kesehatan Global dengan Kolaborasi dan Teknologi Terdepan

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 26 Agustus 2024 - 07:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung, 22 Agustus 2024 – Bio Farma, sebagai induk dari Holding BUMN Farmasi yang juga mencakup Kimia Farma, Indofarma, dan INUKI, terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri kesehatan global. Dengan pengalaman dan reputasi sebagai perusahaan peringkat ke-9 global berdasarkan WHO global vaccine market report 2023, Bio Farma telah mendistribusikan vaksin ke lebih dari 160 negara, termasuk vaksin polio yang diproduksi dengan standar tertinggi.

Saat ini, Bio Farma mengoperasikan 12 pabrik dengan 95 fasilitas produksi, yang mampu memproduksi hingga 3,1 miliar dosis vaksin per tahun, menjadikannya pemasok kelima terbesar secara global. Sebagai perusahaan yang memiliki track record luar biasa dalam kancah internasioanl, Bio Farma senantiasa membuka peluang kerjasama dengan instansi yang memiliki visi sama dalam bidang kesehatan, yaitu peningkatan ketahanan kesehatan.

Partnership Bio Farma dengan berbagai perusahaan ini diharapkan dapat membawa transfer teknologi dan transfer pengetahuan dalam inovasi penciptaan berbagai macam produk kesehatan. Produk unggulan Bio Farma mencakup Indovac, Nusagard, nOPV2, dan TCV (typhoid conjugate virus), Dengan teknologi transfer yang kuat, Bio Farma mampu mempercepat produksi vaksin.

Baca Juga :  Mei 2024, Inflasi Year on Year (yoy) Provinsi Jawa Barat sebesar 2,78 Persen

Direktur utama, Shadiq Akasya dengan wakil direktur utama Soleh Ayubi dan Bambang Heriyanto, corporate secretary, hadir pada media gathering yang dilaksanakan di Ciwidey, Kabupaten Bandung pada 22- 23 Agustus 2024

Direktur utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menuturkan bahwa tidak mudah membuat vaksin. “Dibutuhkan setidaknya dua tahun untuk mempersiapkan infrasturukturnya saja, transfer teknologi kita sudah punya. Misalnya saja, pembuatan vaksin HPV (human papillomavirus), kita membutuhkan researcher dengan kemampuan tinggi dan tentu saya sumber daya yang kuat secara finansial, karena memang lama waktu pembuatan hingga sampai pada uji coba.”

Ia juga menjelaskan bahwa negara yang bagus dalam penanganan kesehatan adalah negara yang mengikuti timline yang sudah ditetapkan oleh WHO. Ia juga menegaskan bahwa dengan partnership maka akan tercipta sinergi dan saling melengkapi kebutuhan satu sama lain.

Sebagai tonggak industri farmasi dan kesehatan nasional, Bio Farma menyiapkan roadmap jangka panjang mereka. Menurut Soleh Ayubi, wakil direktur utama Bio Farma “Negara kita adalah negara berkembang yang sudah menjurus menjadi negara maju. Tantangannya, memang penyakit menular sudah biasa diatasi dengan baik, tetapi disisi lain penyakit non-menular mulai meningkat jumlahnya, nah bio farma juga harus berfokus di situ, tidak hanya mengurus masalah penyakit menular.”

Baca Juga :  Manfaat Minum Teh Tawar

Saat ini hingga sepuluh tahun kedepan Bio Farma akan berfokus pada sepuluh vaksin utama yang sedang mereka kembangkan yaitu, konjugasi typhoid baru (TCV, untuk mencegah penyakit typhoid), vaksin rotavirus (untuk mencegah penyakit diare pada bayi), vaksin hepatitis B, vaksin nOPV tipe 1 dan 3, vaksin MR (measles rubella), vaksin new TB (tuberculosis), vaksin hexavalent, serta vaksin platform mRNA.

Tentu saja dengan permintaan yang cukup tinggi, Bio Farma memberikan fokus yang lebih kepada riset dan pengembangan yang merupakan jantung nya Bio Farma, dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia dan global, serta upaya mencapai kemandirian dalam produksi obat dan vaksin.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan
OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu
Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif
Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen
Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025
Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 21:58 WIB

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan

Kamis, 25 September 2025 - 23:33 WIB

OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen

Rabu, 24 September 2025 - 14:48 WIB

Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025

Berita Terbaru

KlopHealth

6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk, Bikin Makin Parah

Kamis, 25 Sep 2025 - 17:19 WIB

KlopHealth

Rahasia Sehat di Balik Jagung Rebus: Rendah Lemak, Kaya Nutrisi

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB