Era Kontrasepsi Selesai, Wihaji Minta Penyuluh KB Fahami Framework Kementrian

- Jurnalis

Selasa, 29 Juli 2025 - 22:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KlopakIndonesia – Mendukbangga/Kepala BKKBN, Wihaji menilai program keluarga berencana (KB) dalam konteks kontrasepsi sudah selesai. Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) sebesar 2,1 sudah memenuhi syarat penduduk tumbuh seimbang. Kini, program bergeser menjadi kependudukan dan pembangunan keluarga. Itulah yang menjadi kerangka kerja (framework) kementerian.

“Kependudukan intinya adalah memastikan penduduk kita terkendali. Cara mengendalikannya adalah pendekatan kontrasepsi. Supaya apa? Supaya tumbuh seimbang. Supaya tumbuh seimbang harus dikendalikan. Cara mengendalikannya pakai metode kontrasepsi untuk memastikan jumlah penduduk sekian, dengan TFR-nya 2,0 sampai 2,1. Nah, dalam dalam konteks pendekatan kontrasepsi menurut saya sudah selesai. Menurut saya TFR kita sudah oke,” kata Wihaji saat memberikan kuliah umum di hadapan peserta Musyawarah Kerja Nasional Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (Mukernas IPeKB) di Kota Bandung pada Selasa, (29/7/2025).

Baca Juga :  bank bjb Raih Penghargaan Most Popular Brand Of The Year dari Jawa Pos

Dengan capaian tersebut, Wihaji menilai sudah saatnya paradigma kependudukan bergeser. Meski begitu, pengendalian tetap dijalankan dengan skala prioritas. Daerah-daerah dengan TFR masih tinggi dan kepadatan tinggi atau laju pertumbuhan penduduk yang tinggi tetap menjadi priortas. Daerah-daerah seperti Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, merupakan tiga contoh yang disebutkan Wihaji dalam ceramah selama lebih kurang dua jam tersebut.

Baca Juga :  FAZAR INGATKAN LAGI 8 LANGKAH PENTING UNTUK MEMASTIKAN PREVALENSI STUNTING TURUN

“Dalam tanda petik, ya. Ini yang kita prioritaskan bagaimana masyarakat kita yang belum beruntung kita prioritaskan untuk mengedukasi pentingnya keluarga berencana. Maka isu kependudukan kita geser menjadi bagaimana kita memastikan namanya grand design pembangunan kependudukan,” tandas Bupati Batang Periode 2017-2022 tersebut.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perkuat Kompetensi Global, Bahasa Inggris Akan Wajib Pada Sekolah Dasar Mulai TA 2027/2028
Bio Farma Raih Primaniyarta Lifetime Achievement, Wujud Kontribusi Indonesia bagi Kesehatan Dunia
Purbaya Kritik Danantara Pakai Dividen BUMN untuk Beli SBN: “Keahlian Anda Apa?”
Mahfud MD: Jonan Sudah Ingatkan Jokowi Soal Proyek Whoosh, “Pak, Ini Tidak Visible”
Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung Barat
Siapkan Guru Profesional dan Berakhlak Mulia, Kemendikdasmen Buka Seleksi PPG bagi Calon Guru Tahun 2025
Tring! Dorong Kinerja Bullion Bank Pegadaian Kanwil X Jawa Barat dalam Satu Genggaman
Sesmendukbangga Evaluasi Pelaksanaan 5 Program Prioritas Quick Wins 2025 di Jawa Barat

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:47 WIB

Perkuat Kompetensi Global, Bahasa Inggris Akan Wajib Pada Sekolah Dasar Mulai TA 2027/2028

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:40 WIB

Bio Farma Raih Primaniyarta Lifetime Achievement, Wujud Kontribusi Indonesia bagi Kesehatan Dunia

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:37 WIB

Purbaya Kritik Danantara Pakai Dividen BUMN untuk Beli SBN: “Keahlian Anda Apa?”

Kamis, 16 Oktober 2025 - 09:02 WIB

Mahfud MD: Jonan Sudah Ingatkan Jokowi Soal Proyek Whoosh, “Pak, Ini Tidak Visible”

Kamis, 16 Oktober 2025 - 07:03 WIB

Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung Barat

Berita Terbaru