KlopakIndonesia – Pemerintah Provinsi Jawa Barat berjanji akan terus berkomitmen menyediakan ruang inklusif untuk menjamin anak-anak Jawa Barat tumbuh dan berkembang dengan baik. Ruang itu diberikan melalui pendidikan, perlindungan, layanan kesehatan, maupun ruang kreatif lainnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menegaskan hal itu saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tingkat Provinsi Jawa Barat di Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, pada Minggu (27/7/2025). Erwan menegaskan peringatan HAN bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum reflektif untuk memperkuat komitmen bersama dalam melindungi anak-anak Indonesia.
“Hari Anak Nasional ini bukan sekadar seremoni, tetapi momen penting untuk memperkuat komitmen kita dalam menjamin masa depan yang layak bagi anak-anak,” ujar Erwan.
Erwan menungkapkan, tema “Bersama Membangun Budaya” yang diusung pada peringatan HAN Tingkat Provinsi Jawa Barat relevan di tengah arus digitalisasi dan tantangan nilai-nilai lokal yang semakin tergerus. Melalui permainan tradisional, seni budaya, dan kreativitas anak-anak berarti sedang menanamkan akar identitas sekaligus membangun karakter anak-anak sebagai generasi tangguh, inklusif, dan berbudaya.
“Saya atas nama pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Ulinpiade, Ajang Kaulinan Barudak Sunda. Ini bukan hanya melestarikan warisan budaya, tapi juga menghidupkan kembali semangat gotong-royong, sportivitas, dan ekspresi diri anak-anak dalam ruang yang aman dan menyenangkan,” ujar Erwan.
“Anak-anak Jawa Barat yang saya cintai, kalian adalah pemilik masa depan bangsa. Jadilah anak-anak yang sehat, cerdas, bahagia dan berani bermimpi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus berkomitmen menyediakan ruang yang inklusif untuk kalian tumbuh dan berkembang baik melalui pendidikan, perlindungan, layanan kesehatan, maupun ruang kreatif seperti acara pada hari ini,” Erwan menambahkan.
Erwan juga menyoroti perubahan pola interaksi anak-anak di era digital. Ia mengajak orang tua dan pendidik untuk lebih peduli terhadap pembentukan karakter dan budi pekerti sejak usia dini.
“Sekarang anak-anak baru istirahat, guru belum keluar dari kelas, mereka sudah langsung main _gadget._ Kita tidak melarang mereka mengenal teknologi, tapi ada hal-hal yang belum saatnya mereka tahu. Jangan sampai anak-anak kita menjadi ‘tua sebelum waktunya’,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, diberikan pula piagam Rekor MURI atas penyelenggaraan permainan tradisional terbanyak dengan mengenakan kebaya. Kegiatan ini dinilai sebagai bentuk pelestarian budaya yang dikemas secara kreatif dan kekinian.
*HAN Digelar Serentak di Seluruh Sekolah*
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi yang turut hadir menyampaikan bahwa peringatan HAN ke-41 tahun ini mengusung pendekatan baru. Tidak lagi terpusat di satu kota, kegiatan HAN dilaksanakan serentak di seluruh sekolah di Indonesia.
“Kami ingin anak-anak di kota maupun desa bisa merasakan kebahagiaan yang sama. Karena itu, HAN tahun ini digelar serentak di seluruh sekolah,” ujar Menteri Arifah.
Ia menyebutkan lima kegiatan utama dalam peringatan HAN 2025, yaitu: Senam sehat bersama, Permainan tradisional berbasis kearifan lokal, Menyanyikan lagu nasional dan daerah, Cerita tentang pahlawan lokal, dan Pemeriksaan kesehatan gratis. Senada dengan Erwan, Arifah juga meminta sekolah-sekolah di Indonesia untuk menyediakan ruang permainan tradisional yang bisa dimanfaatkan selama waktu istirahat belajar.
“Kami mohon juga kepada mitra-mitra yang ada di sini mungkin bisa men-_support_ sekolah-sekolah dengan permainan tradisional supaya anak-anak kita ketika istirahat tidak lagi bermain _gadget,_ tetapi bermain permainan tradisional. Kami berterima kasih kepada para bunda, para ayah yang sudah mendampingi anak-anak untuk hadir di acara ini. Pesan saya, saya titip anak-anak Indonesia. Orang tua menjadi fondasi utama bagaimana pendidikan dan meningkatkan kualitas anak-anak kita. Jaga keluarga kita, kuatkan anak-anak kita,” tegas Arifah.
Sebagai bentuk apresiasi, anak-anak yang terlibat dalam kegiatan HAN juga mendapatkan hadiah, termasuk sepeda dari Kementerian PPPA dan Pemdaprov Jabar. “Semoga perayaan ini dapat menumbuhkan semangat cinta tanah air dan membangun karakter anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” pungkasnya.(*)