80 Persen Beras SPHP Dioplos Jadi Premium, Konsumen Rugi Rp99 Triliun per Tahun

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 16 Juli 2025 - 20:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fakta mengejutkan terungkap dari laporan pengawasan distribusi beras bersubsidi pemerintah. Sekitar 80 persen beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang seharusnya diperuntukkan bagi rakyat berpenghasilan rendah, diduga dioplos dan dijual kembali sebagai beras premium dengan harga jauh lebih tinggi. Praktik ini menyebabkan kerugian besar bagi konsumen, mencapai Rp99 triliun per tahun.

Temuan ini disampaikan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog, yang tengah melakukan penelusuran mendalam terhadap rantai distribusi beras SPHP. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa indikasi kuat praktik pengoplosan terjadi di hampir seluruh wilayah distribusi, dari tingkat grosir hingga pengecer modern.

“Modusnya sederhana namun merugikan. Beras SPHP dikemas ulang dengan branding baru, diberi label premium, lalu dijual dengan selisih harga mencapai dua kali lipat. Ini jelas bukan sekadar pelanggaran, tapi kejahatan pangan yang terorganisir,” ujar Bayu.

Baca Juga :  PON XXI Aceh-Sumut Membangkitkan Ekonomi dan Kebanggaan Masyarakat

Sebagai informasi, harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP saat ini berada di kisaran Rp10.900 per kilogram, sedangkan beras premium di pasaran bisa menyentuh Rp15.000–Rp17.000 per kilogram. Dengan total distribusi SPHP sekitar 1,8 juta ton per tahun, potensi markup harga dari praktik oplosan ini bisa mencapai Rp55–99 triliun jika dikonversi secara nasional.

Menteri Perdagangan dan Badan Pangan Nasional saat ini tengah menyusun langkah hukum dan penguatan sistem pengawasan di tingkat daerah. Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan pelabelan khusus, seperti “beras subsidi pemerintah – dilarang diperjualbelikan kembali” pada kemasan SPHP untuk mencegah penyalahgunaan.

Di sisi lain, pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Pangan Indonesia, Dr. Rizal Santoso, menyebut bahwa celah utama dari praktik pengoplosan ini adalah lemahnya kontrol di titik distribusi, khususnya setelah beras SPHP keluar dari gudang Bulog.

Baca Juga :  Jawa Barat Kekuatan Utama Percepatan Penurunan Stunting Indonesia

“Begitu sampai ke tangan mitra distribusi, kontrol nyaris lepas. Pelabelan pun mudah diganti. Harus ada sistem digitalisasi distribusi dan pelacakan berbasis QR Code agar publik bisa turut mengawasi,” ujar Rizal.

Konsumen menjadi pihak paling dirugikan. Selain harus membeli beras dengan harga premium yang seharusnya lebih murah, program bantuan pangan pemerintah juga menjadi tidak tepat sasaran, karena subsidi justru dinikmati oleh pelaku pasar yang curang.

Pemerintah berjanji akan memperbaiki sistem distribusi SPHP dan memperketat sanksi pidana bagi pihak yang terbukti mengoplos. Di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil, akses terhadap pangan terjangkau adalah hak masyarakat, bukan celah untuk meraup keuntungan dengan cara tidak sah.


Editor: Redaksi

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

3 Orang Tewas dalam Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi
Longsor di Cimahi: Dua Pekerja Tertimbun, Satu Selamat, Satu Masih Dalam Pencarian
Disentil Cak Imin, Ini Daftar 30 Wamen yang Rangkap Jabatan Jadi Komisaris BUMN
MK Tegaskan Larangan Wakil Menteri Rangkap Jabatan Komisaris BUMN dan Swasta
Siswa Indonesia Raih 2 Medali Perak dan 2 Medali Perunggu pada Ajang IChO ke-57 di Uni Emirat Arab
PT Pegadaian Serahkan Ambulans untuk Yayasan Asy-Syafiiyah, Wujudkan Komitmen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Aplikasi Super Rumah Pendidikan Kemendikdasmen Sediakan Ribuan Materi Belajar PAUD
Jelajah SAPA Menteri PPPA Bagikan 300 Paket Bantuan di Kampung Pemulung Kota Bekasi

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 13:13 WIB

3 Orang Tewas dalam Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Sabtu, 19 Juli 2025 - 10:08 WIB

Longsor di Cimahi: Dua Pekerja Tertimbun, Satu Selamat, Satu Masih Dalam Pencarian

Jumat, 18 Juli 2025 - 20:59 WIB

Disentil Cak Imin, Ini Daftar 30 Wamen yang Rangkap Jabatan Jadi Komisaris BUMN

Jumat, 18 Juli 2025 - 20:43 WIB

MK Tegaskan Larangan Wakil Menteri Rangkap Jabatan Komisaris BUMN dan Swasta

Jumat, 18 Juli 2025 - 15:14 WIB

Siswa Indonesia Raih 2 Medali Perak dan 2 Medali Perunggu pada Ajang IChO ke-57 di Uni Emirat Arab

Berita Terbaru

3 Orang Tewas di Acara Pernikahan Anak Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut

NEWS

3 Orang Tewas dalam Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Sabtu, 19 Jul 2025 - 13:13 WIB

AGRICULTURE

Ikan Nila Nirwana: Unggulan Budidaya Perairan Indonesia

Sabtu, 19 Jul 2025 - 12:17 WIB