Target KDM : Stunting dan Kematian Ibu-Bayi di Jawa Barat Hanya 4 Persen

- Jurnalis

Rabu, 11 Juni 2025 - 12:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, KLOPAKINDONESIA.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memasang target ambisius dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan warganya. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmen menurunkan prevalensi stunting serta angka kematian ibu dan bayi hingga hanya empat persen.

Target tersebut disampaikan KDM—sapaan akrab Gubernur Dedi Mulyadi—dalam kegiatan Kick Off Intervensi Pencegahan dan Penurunan Kematian Ibu dan Bayi di RSUP Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Selasa (10/6/2025). Ini merupakan jawaban atas tantangan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang meminta Jabar menurunkan prevalensi stunting dan angka kematian ibu-bayi di bawah 10 persen.

Kita ingin menurunkan semuanya ke angka 4 persen,” tegas KDM.

Saat ini, Jawa Barat menyumbang sekitar 17 persen dari total angka kematian ibu secara nasional dari 4.700 kasus. Sementara angka kematian bayi secara nasional mencapai 34 ribu per tahun.

Insentif untuk Bidan, Bonus untuk Kepala Desa

Untuk mewujudkan target ini, KDM menginstruksikan Dinas Kesehatan Jabar memberikan insentif kepada bidan pendamping yang berhasil menciptakan desa dengan nol kasus stunting dan kematian anak. Tak hanya itu, kepala desa dan ketua PKK juga akan mendapat bonus jika berhasil mendukung upaya ini.

Baca Juga :  Konsisten, Diskominfo Kota Bandung Rapihkan Kabel Udara di 20 Kilometer Ruas Jalan Sepanjang 2024

“Ini akan jadi prioritas kita tahun ini. Anak-anak Jabar harus sehat, dari balita, remaja, sampai orang tuanya,” ujar KDM. Ia juga menekankan pentingnya kondisi cageur atau sehat sebagai fondasi pembangunan manusia.

Cageur pikirana, cageur hatena. Kalau sehat, nanti bisa bageur, pinter, singer,” tambahnya dalam bahasa Sunda.

Dukungan Penuh dari Menteri Kesehatan

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan apresiasinya terhadap langkah cepat Pemprov Jabar. Ia menyebut, meski jumlah penduduk Jabar besar dan risiko tinggi, namun kepemimpinan yang berani mengambil langkah nyata perlu diapresiasi.

Sebagai tindak lanjut, Kemenkes dan Pemprov Jabar akan menjalankan proyek percontohan di Kabupaten Bogor, Bandung, dan Garut, melibatkan rumah sakit, klinik, puskesmas, hingga bidan desa. Evaluasi akan dilakukan tiga bulan ke depan, dan jika berhasil, akan direplikasi ke wilayah lain.

Baca Juga :  Dorong Kemampuan Berpikir Kritis Anak Usia Dini, Kemendikdasmen Gelar Program Aksi Ilmuan Cilik

“Kalau Jabar bisa di bawah 10 persen, maka nasional pasti akan ikut turun ke bawah 15 persen,” ujar Menteri Budi.

Stunting Turun Drastis, Jabar Lampaui Nasional

Jawa Barat mencatat kemajuan signifikan dalam penurunan angka stunting. Dari 21,7 persen pada tahun sebelumnya, kini hanya 15,9 persen—penurunan sebesar 5,8 persen. Ini menempatkan Jabar di bawah rata-rata nasional yang masih berada di angka 19,8 persen.

Peran Penting PKK

Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, Siska Gerfianti, menyatakan siap mengemban kepercayaan Gubernur untuk terlibat aktif dalam penurunan stunting dan kematian ibu-bayi. Ia menilai keterlibatan PKK sangat strategis karena berakar langsung ke unit terkecil masyarakat: keluarga.

Ini kehormatan sekaligus tanggung jawab besar. PKK siap hadir bersama pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya dan sejahtera,” tandasnya.


Editor: Tim Redaksi | Foto: Dok. Pemprov Jabar
Copyright © 2025 klopakindonesia.com


Jika Anda ingin versi cetak atau visual seperti infografis atau versi koran digital, saya juga bisa bantu membuatkan.

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan
OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD
Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu
Pegadaian Gandeng ITB, Akselerasi Digitalisasi Layanan Lewat Riset Inovatif
Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen
Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025
Perkuat Implementasi STEM, Kemendikdasmen Rilis Panduan dan Buku Hasil Kurasi Pembelajaran STEM
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Resmi Ditetapkan KLB, Dapur MBG Ditutup

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 21:58 WIB

SEAMEO Gelar Forum Pendidikan STEM Asia Tenggara: Perkuat Kolaborasi untuk Transformasi Pendidikan

Kamis, 25 September 2025 - 23:33 WIB

OSN 2025 Torehkan 344 Ribu Pendaftar SD dan 196 Ribu Pendaftar SMP, Mapel IPS Dilombakan pada Jenjang SD

Kamis, 25 September 2025 - 16:20 WIB

Pegadaian dan Masjid Salman ITB Sinergi Wujudkan Keberlanjutan Lingkungan Melalui Teknologi Daur Ulang Air Hujan & Air Wudhu

Rabu, 24 September 2025 - 14:50 WIB

Keracunan MBG Terulang di Cipongkor, Kali Ini Korban dari SPPG Pasirsaji Desa Sarinagen

Rabu, 24 September 2025 - 14:48 WIB

Guru Lebih Kreatif, Siswa Lebih Aktif: Kemendikdasmen Hadirkan Panduan dan Buku Kurasi STEM 2025

Berita Terbaru

KlopHealth

6 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Saat Batuk, Bikin Makin Parah

Kamis, 25 Sep 2025 - 17:19 WIB

KlopHealth

Rahasia Sehat di Balik Jagung Rebus: Rendah Lemak, Kaya Nutrisi

Kamis, 25 Sep 2025 - 16:12 WIB